logo2

ugm-logo

Bantuan Air Bersih untuk Korban Bencana

BEKASI, (PR).-Perusahaan Daerah Air Minum  (PDAM)  Tirta Bhagasasi Bekasi, menjalin kerja sama distribusi air minum dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan penanganan kebutuhan air bersih bagi warga yang terkena bencana alam bisa secepatnya ditangani.

Menurut Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim, sebelum terjalin kerja sama, PDAM Tirta Bhagasasi  baru bisa mengetahui  ada warga  yang membutuhkan air bersih,   mengandalkan laporan dari masyarakat melalui telefon.    "Mereka biasanya menelefon kami, minta dikirim air bersih. Laporan tersebut,  kami tindak lanjuti dengan mengirimkan air bersih melalui mobil tanki ke lokasi warga yang membutuhkan," kata Usep, Selasa 22 Agustus 2017.

Namun, setelah menjalin kerjasama dengan BPBD,  kini  permintaan air bersih dari warga korban bencana bisa dikoordinasikan dengan BPBD.  Apalagi jangkauan BPBD ke beberapa lokasi bencana,  jauh lebih luas. "Dalam situasi bencana, seperti  terjadi banjir atau kekeringan, bisa saja warga kesulitan menghubungi kami. Akan tetapi, melalui  kerjasama ini, kebutuhan air bersih bagi warga  korban bencana bisa difasilitasi juga oleh  BPBD," katanya.

Usep menuturkan, selain menggunakan mobil tanki milik PDAM, distribusi air bersih pun bisa memanfaatkan delapan unit mobil tanki milik Pemerintah Kabupaten Bekasi.  Sumber airnya,  diambil dari kantor cabang PDAM yang terdekat dengan lokasi warga pemohon.

Ia menyebutkan,  sejumlah lokasi di Kabupaten Bekasi yang sudah meminta bantuan air bersih karena mulai dilanda kekeringan, yaitu Kecamatan Bojongmangu dan Cibarusah.  Sementara Kecamatan Tarumajaya, Cabangbungin dan Muaragembong yang  kerap dilanda kesulitan air, hingga kini masih aman.

Usep menambahkan,  terkait kerja sama dengan BPBD, untuk sementara dilakukan  selama satu tahun dulu. Apabila kerjasamanya terbukti efektif dan sangat membantu penyaluran air bersih bagi warga korban bencana, kerjasamanya  kemungkinan besar bisa  diperpanjang.***

Pemadam Kebakaran Luwu Timur Dibekali Pelatihan Mitigasi Bencana

LUTIM,INIKATA.com-Para Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Luwu Timur dibekali pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan SDM petugas pemadam kebakaran agar semakin profesional dalam menangani suatu bencana. Pelatihan tersebut berlangsung di Gedung Wanita Simpursiang Malili, Selasa(22/08/2017).

Pelatihan mitigasi bencana ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM Petugas Damkar agar lebih profesional dalam menangani suatu bencana. Pelatihan ini selain teori, petugas juga akan dibekali berbagai teknik praktek lapangan.

Selain pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana, para petugas pemadam kebakaran dan masyarakat yang hadir juga bekali pelatihan penggunaan, pemanfaatan dan pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan penyuluhan, penyebaran informasi dan peringatan bahaya kebakaran.

Mewakili Bupati, Asisten Perekonomian dan Pengembangan Infrastruktur, Amir Kapeng saat membuka pelatihan tersebut mengatakan sebelum terjadi musibah, kebanyakan masyarakat cenderung tidak peduli atau mengabaikan hal-hal yang dapat merugikan seperti musibah kebakaran. Akan tetapi setelah adanya musibah tersebut, masyarakat baru menyadari dan peduli terhadap permasalahan kebakaran.

“Intinya, semakin banyak masyarakat yang tahu dan mengerti cara memadamkan api, diharapkan dapat memperkecil resiko yang bisa ditimbulkan dari musibah kebakaran” katanya.

 

Makanya kata Amir, penyuluhan dan pelatihan ini dapat memberikan bekal pengetahuan kepada masyarakat dan petugas pemadam kebakaran pada khususnya tentang pencegahan dan pemadaman kebakaran, penyelamatan jiwa, evakuasi serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya kebakaran.

“Petugas wajib memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana mencegah bahaya kebakaran dan bagaimana cara mengoperasikan peralatan pemadaman kebakaran secara cepat, tepat dan benar” tambahnya.

“Petugas Pemadam kebakaran dikenal dengan motto : pantang pulang sebelum api padam, walaupun nyawa taruhannya . Motto ini mengisyaratkan sosok petugas pemadam kebakaran yang harus bekerja dan siap siaga hadir dalam penyalamatan jiwa, dan harta benda. Melakukan tugas dengan ikhlas tanpa pamrih, tanpa mengharap pujian dan sanjungan serta memberi pelayanan pemadaman kebakaran dan penyelamatan” jelasnya.

Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, 22 s.d 25 Agustus 2017 dengan Narasumber masing-masing Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palopo, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Luwu Timur, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sulawesi Selatan dan Instruktur dari Tim Rescue dari PT.Vale Indonesia Tbk(**)

More Articles ...