logo2

ugm-logo

PENANGGULANGAN BENCANA KESEHATAN : PEDOMAN UNTUK EVALUASI DAN PENELITIAN

Health disaster managementHealth Disaster Management: Guideline for Evaluation and Researchmemperkenalkan kerangka kerja struktural untuk investigasi aspek kesehatan medis dan masyarakat di bencana. Terdapat 8 chapter yang membahas tentang setiap komponen pedoman atau kerangka kerja. Kerangka kerja tersebut meliputi serangkaian definisi umum dan standar, model konseptual untuk bencana, indikator dan standar. Terdapat deskripsi tentang 14 fungsi dasar yang terikat oleh fungsi koordinasi dan kontrol, template untuk respon bencana dan 2 template untuk penelitian. Template tersebut harus digunakan dalam perancangan, pelaksanaan, analisis dan pelaporan penelitian dan/atau evaluasi intervensi yang ditujukan untuk mencegah bahaya berubah menjadi kejadian bencana. Isu tentang masalah etik juga menjadi salah satu bagian dalam buku tersebut. Penjelasan selengkapnya Klik Disini arrow, external, leave, link, open, page, url icon

BPBD Sekadau Beri Pelatihan Dasar Tangani Kondisi Darurat ke Masyarakat

BPBD Sekadau Beri Pelatihan Dasar Tangani Kondisi Darurat ke Masyarakat

SEKADAU, TRIBUN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau menggelar pelatihan kepada masyarakat, agar memiliki kemampuan dasar dalam menangani kondisi darurat saat bencana. Kegiatan tersebut digelar di Kecamatan Nanga Mahap sejak 8-10 Mei.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sekadau Akhmad Suryadi mengatakan, pelatihan penanganan kondisi darurat bencana itu agar masyarakat memiliki kemampuan dasar dalam menangani kondisi darurat bencana. Pelatihan itu, kata dia, juga diisi dengan simulasi mitigasi bencana.

“Pelatihan itu diberikan untuk membentuk desa tangguh bencana (Destana). Artinya Desa Nanga Mahap akan jadi pilot project destana di Kabupaten Sekadau,” ujarnya kepada Tribun Kamis (11/5/2017).

Ia juga mengatakan, masyarakat akan diberikan pelatihan tentang kondisi darurat saat bencana, seperti banjir, longsor, angin puting beliung hingga kebakaran lahan maupun permukiman.

“Harapannya tentu masyarakat memiliki kemampuan untuk menangani kondisi darurat,” katanya.

Untuk itu, masyarakat diharapakn memiliki kepekaan akan potensi terjadinya bencana. Sehingga, bila bencana benar-benar terjadi maka masyarakat sudah siap. “Mereka tahu kemana tempat berlindung dan bagaimana menangani kondisi darurat. Ini untuk menghindari jatuhnya korban jiwa saat bencana itu terjadi,” tuturnya.

Akhmad menuturkan, pelatihan tersebut berdasarkan Perbup Nomor 18 tahun 2017 tentang Pedoman Umum Pembentukan Desatana dan SK Bupati Nomor 360/262/BPBD-PB/2017 tentang Penetapan Destana.

“Pemilihan Desa Nanga Mahap, karena potensi bencana di desa ini cukup tinggi, terutama bencana banjir,” pungkasnya.

More Articles ...