logo2

ugm-logo

BNPB Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana

BNPB Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan simulasi bencana gempa bumi dan kebakaran di kantor BNPB, Jakarta Timur. Kepala BNPB Willem Rampangilei mengajak seluruh pegawai BNPB beserta tamu undangan ikut serta dalam simulasi tersebut.

Pantauan detikcom, di kantor BNPB, Jalan Pramuka Raya, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (26/4/2017), sekitar pukul 10.00 WIB, simulasi ini dimulai. Simulasi ini diskenariokan dengan bunyi sirine terjadinya gempa bumi. Lalu setelah itu ada kebakaran di lantai 5 gedung.

Seluruh pegawai serta tamu undangan berhamburan keluar melalui tangga darurat. Mereka keluar dengan menutup bagian kepala untuk dilindungi. Dalam simulasi ini pemadam kebakaran sigap datang ke tempat kejadian. Terdapat 4 korban luka yang diselamatkan oleh pemadam kebakaran. Keempatnya diterjunkan dari lantai 5 dengan menggunakan tali penyelamatan.

Willem mengatakan simulasi ini perlu diadakan untuk pelatihan dasar setiap individu. Namun ia melihat kecekatan yang dilakukan pegawainya belum mencapai taraf maksimal.

"Saya lihat kita belum merespon dengan tepat, begitu ada info kita berlindung di bawah meja atau melindungi kepala membawa bangku, ini saya lihat belum terlatih dengan baik," ucapnya saat sambutan.

"Tapi sistem sudah saya lihat dengan baik. Saya lihat juga blangwir menyemprot sampai lantai atas, catatan ini jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial, saya berharap adanya ini kita dapat meningkatkan kemampuan masing-masing, saat individu mengalami keadaan darurat ini bisa kita gunakan," imbuhnya.

Simulasi ini diikuti pula oleh perwakilan dari Japan International Coorperation Agency (JICA), Ishigaki Shingeki dan perwakilan dari Pasific Disaster Center, Chris Chiesa, serta perwakilan dari BMKG Jaya Murjaya.

Ishigaki mengatakan Jepang juga memperingati hari kesiapsiagaan bencana setiap tanggal 1 September. Menurutnya Jepang adalah negara yang paling sering mengalami gempa bumi, jadi masyarakatnya selalu diberi pembekalan dalam kesiapsiagaan bencana.

"Kita juga melakukan simulasi, dan memperingati hari kesiapsiagaan bencana pada 1 September, latihan kita biasanya diadakan secara berkala setiap tahun, kegiatan pelatihan kita adakan di 9 provinsi dan melibatkan seluruh stakeholder terutama di Tokyo.Melibatkan kendaran laut dan helikopter, saluran air yg ada diana. Pemerintah setempat ikut berperan dalam tiap pelatihan. Simulasi hari ini, semoga pelatihannya bisa lebih besar," kata Ishigaki saat sambutan.

BNPB Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana
Foto: Simulasi penyelamatan korban bencana (Cici-detikcom)

Sedangkan Chris mengatakan pelatihan seperti ini sangat penting dilakukan karena kita tidak akan tahu kapan bencana akan terjadi. "Kita harus selalu siap melakukan pelatihan seperti ini, bahkan saat kita sedang ke kantor, ke sekolah, pergi kemanapun, kita harus membawa 'go bag', atau biasa disebut tas siaga," ucapnya.

Simulasi ini dilakukan selama kurang lebih 30 menit. Simulasi yang dilakukan selesai sekitar pukul 10.30 WIB.

Kemhub-BMKG Tingkatkan Deteksi Bencana dan Prediksi Cuaca

Ilustrasi prakiraan cuaca.

Jakarta- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan meningkatkan kerja sama dalam penyampaian prediksi cuaca dan deteksi dini bencana di Indonesia. Kerja sama itu diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pembangunan konektivitas transportasi darat, laut, dan udara serta antisipasi bencana di daerah.

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (25/4). "Sesuai nawacita pemerintah pusat, ekonomi domestik, ketahanan pangan, antisipasi kebencanaan, restorasi maritim serta pembangunan, sangat bergantung pada iklim, cuaca ekstrim, serta deteksi dini bencana gempa dan tsunami," ujar Menhub.

Untuk memacu investasi infrastruktur pembangunan transportasi dan konektivitas antarwilayah kata dia, dibutuhkan informasi akurat dan realtime dari BMKG. "Apalagi wilayah kita 70 persen laut, di atas ring of fire (deretan gunung api) sehingga sangat rentan bencana gempa bumi dan tsunami. Tantangan semakin hebat dengan perubahan iklim, maka informasi cuaca bisa menunjang ekonomi Indonesia," tutur Budi.

Kepala BMKG Andi Eka Sakya mengatakan pihaknya akan semakin mengoptimalkan laporan prakiraan cuaca dan iklim terutama antisipasi bencana alam di wilayah Indonesia. "Oleh sebab itu saat ini pihaknya melakukan koordinasi pada 191 kantor BMKG di daerah untuk menyelaraskan pemahaman dan memperkaya inovasi gagasan," kata Andi.

Meski sumber daya manusia (SDM) dan kantor BMKG di daerah terluar, terpencil masih sangat terbatas, dia pihaknya terus melakukan klusterisasi demi mewujudkan Indonesia maju sekaligus antisipatif iklim dan bencana. "Kita gunakan teknologi terbaru untuk mendeteksi bencana misalnya tsunami, gempa bumi, longsor, kebakaran hutan, banjir, dan menyediakan informasi iklim cuaca yang akurat bagi instansi terkait," tambah Andi.

More Articles ...