logo2

ugm-logo

Gempa Basel Temukan TI Tower Kembali Beroperasi di Laut Kubu

BANGKA--LSM Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan (Gempa) Bangka Selatan menemukan puluhan ponton TI Tower kembali beroperasi di kawasan Pantai Kubu, Toboali, pada Sabtu (07/05/2016).

Pihak Gempa merasa larangan Pemerintah Daerah Basel terhadap aktivitas tambang di perairan Toboali tidak dipatuhi oleh para penambang.

Ketua Gempa Basel, Yudi Andrianto mengatakan dirinya melihat dengan mata kepala sendiri aktivitas TI tower di kawasan destinasi wisata daerah.

"Padahal pemerintah daerah sudah memberikan peringatan keras terhadap aktivitas tambang laut, tetapi para penambang seolah tak pernah jera dan enggan mentaati kebijakan pemerintah daerah yang sudah menetapkan Pantai Kubu sebagai kawasan pariwisata daerah," kata Yudi kepada bangkapos.com, Minggu (8/5/2016)

Menurutnya kembali beroperasinya TI tower di Pantai Kubu akan berdampak terhadap lingkungan. Untuk itu pihaknya akan terus konsisten menolak keberadaan aktivitas tambang laut di perairan Toboali.

"Sebenarnya kita dituntut untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri atau kelompoknya saja, tetapi juga kemaslahatan semua pihak. Lihatlah dampak eksploitasi secara berlebihan sudah sangat nyata terlihat. Selama ini, pemanfaatan sumber daya timah tanpa aturan dan sikap acuh manusia jelas-jelas penyebab adanya krisis lingkungan," jelasnya.

Yudi menegaskan aktivitas illegal mining sudah jelas bertentangan dengan amanat Undang Undang No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).

"Jangan kita diamkan berlarut-larut, sebab aktivitas tambang laut sudah bertahun-tahun dengan leluasa merusak laut daerah. Apa yang kita saksikan saat ini adalah bukti ketiadaan akhlak terhadap lingkungan. Sepantasnya TI Tower harus dihilangkan, kita harus tolak tambang laut di perairan daerah," ujar Oday, panggilan akrabnya

sumber: BANGKAPOS.COM

Bengkulu Kembali Digoyang Gempa 4,0 SR

BENGKULU - Gempa tektonik dengan kekuatan 4.0 SR, Minggu (8/5/2016) mengguncang Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sekira pukul 11.01 WIB.

Gempa itu berlokasi di 2.65 Lintang Selatan, 101.60 Bujur Timur, berada di 54 km timur Kabupaten Mukomuko, dengan kedalaman 77 Km.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang Bengkulu, Litman mengatakan, gempa yang terjadi disebabkan adanya pergeseran lempeng Indo-Eurasia dan Indo-Australia.

"Lantaran getaran gempa skalanya kecil jadi tidak terlalu terasa oleh masyarakat Bengkulu," kata Litman kepada Okezone, Minggu (8/5/2016).

Dengan seringnya terjadi gempa-gempa kecil, lanjut Litman, maka akan mengurangi akumulasi energi yang terkumpul. Sehingga kemungkinan terjadinya gempa skala besar di Bengkulu berpeluang kecil.

"Gempa tidak berdampak tsunami," pungkas Litman.

More Articles ...