logo2

ugm-logo

Probolinggo Siaga Bencana Erupsi Bromo

Malang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur telah menyiapkan rencana darurat bencana erupsi Gunung Bromo. Ini sebagai antisipasi lantaran aktivitas vulkanik Gunung Bromo terus naik. Bahkan saat ini status gunung tersebut siaga level III.
 
"Rencana kontingensi atau prosedur penanganan meliputi siapa melakukan apa jika terjadi bencana, sudah kami siapkan. Simulasi juga sudah pernah kita lakukan," kata Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Jayadi dikonfirmasi di Malang, Rabu (9/12/2015).
 
Di Kabupaten Probolinggo, ada 3 desa yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) I di radius 5 kilometer. Ketiga desa itu yakni Desa Ngadirejo yang didiami 1.499 jiwa, Desa Ngadas dihuni 651 jiwa dan Desa Ngadisari didiami 1.555 jiwa.

Dwijoko menambahkan BPBD telah memasang papan informasi yang memuat titik kumpul, titik evakuasi, jalur evakuasi hingga persiapan penetapan posko. Namun sejauh ini, situasi di ketiga desa itu berjalan normal. Aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa.

"Sempat ada abu vulkanik tipis saat Jumat 4 Desember lalu, tapi tak begitu mengganggu aktivitas warga," ujar Dwijoko.
 
Status Bromo naik dari waspada level II menjadi siaga level III pada 4 Desember lalu. Masyarakat dilarang mendekat dalam radius 2,5 kilometer dari kawah.

Kaldera Bromo yang terdiri dari lautan pasir, savana dan kawah pun ditutup untuk kegiatan pariwisata. Semua jalur masuk ke Bromo, kecuali melalui Wonokitri, Pasuruan, ditutup oleh BB TNBTS.

suimber: liputan6

BPBD Boyolali Siapkan Posko Bencana di 19 Kecamatan

BOYOLALI - Status Kabupaten Boyolali, Jateng, 'siaga bencana'. Memasuki musim hujan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat membangun Posko bencana di 19 kecamatan. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan koordinasi ketika terjadi bencana melanda daerah.

Kepala BPBD Boyolali, Nur Kamdani, menyebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pemerintah Propinsi (Pemprov) Jateng memprediksi musim hujan di sana mulai turun sejak pekan ketiga November. ''Ternyata hujan sudah mulai turun sejak awal bulan,'' katanya, Rabu (3/12).

''Dengan datangnya musim hujan ini, BPBD harus bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sebelum bencana datang''.

BMKG melihat pergerakan angin dari Kota Salatiga menuju ke Kabupaten Boyolali berputar-putar. Kemudian, angin mengarah ke Kabupaten Sragen. Dampak arus angin kencang ini mengakibatkan puluhan rumah rusak, beberapa waktu lalu.

Angin kencang, beberapa hari lalu, merobohkan pohon turus jalan di Kecamatan Andong, Kemusu, dan Banyudono. ''Alhamdulillah. tak ada korban jiwa akibat roboh sejumlah pohon di sana. Kami meminta warga selalu waspada selama peralihan musim kemarau ke musim hujan, karena sering terjadi angin ribut,'' pinta Nur.

Tercatat 19 kecamatan berpotensi terkena bencana angin ribut. Sedang potensi bencana banjir ada di tiga kecamatan, Ngemplak, Nogosari, dan Juwangi. Potensi longsor di Kecamatan Cepogo, Selo, Musuk, dan Ampel. BPBD juga mendekteksi potensi retakan tanah dapat menyebabkan longsor di Kecamatan Klego dan Kemusu.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Boyolali, Purwanto, dari 19 posko bencana yang akan dibangun nanti posko induk ada di Kantor BPBD. Potensi bencana, seperti, banjir, angin ribut, dan longsor mengancam seluruh wilayah kecamatan.

sumber: REPUBLIKA.CO.ID

More Articles ...