logo2

ugm-logo

Cuaca Ekstrem dan Banjir Rob Masih Mengancam Jawa Tengah

Semarang: Potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi di 29 daerah di Jawa Tengah Senin, 11 November 2024 ancaman bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin ribut hingga hujan es masih tinggi sehingga diminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan.

Pemantauan hari ini setelah semalaman sejumlah daerah diguyur hujan ringan-lebat, pagi cuaca cukup cerah dan sebagian lain berawan, ini diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa jam kedepan hingga aktivitas warga berjalan sebagaimana biasanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir masih akan terjadi di 29 daerah di Jawa Tengah, sehingga warga diminta untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi. 

"Cuaca ekstrem hampir merata di sejumlah daerah, terutama di daerah pegunungan dan dataran tinggi sehingga warga diminta waspada," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Arif N, Senin, 11 November 2024.

Dia menjelaskan berdasarkan pengamatan satelit cuaca pukul 05.30 WIB, pada umumnya pagi cerah dan berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam cuaca berubah dan hujan ringan-lebat merata turun di semua daerah di Jawa Tengah, bahkan puluhan daerah diantaranya mengarah ke ektrem.


Hujan lebat berpotensi di 29 daerah di Jawa Tengah, ungkap Arif, yakni Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Purwodadi, Blora, Kudus, Ungaran, Temanggung, Kendal Batang, Kajen dan Slawi.

Selain itu hujan lebat juga berpotensi di Magelang, Surakarta, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa, sedang hujan ringan-sedang di Rembang, Pati, Jepara, Demak, Pemalang, Brebes, Semarang, Pekalongan dan Tegal. "Hujan lebat dapat disertai angin kencang dan sambaran petir," ungkapnya.

Angin pada umumnya bertiup dari arah barat laut ke timur dengan kecepatan 3-25 kilometer per jam, demikian Arif, suhu udara berkisar 19-33 derajat celcius dan kelembaban udara 45-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,1-0,5 meter serta di perairan selatan 1,25-2,5 meter. 

Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Sediyanto mengatakan banjir air laut pasang masih merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah dan diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari kedepan, sehingga warga berada dan beraktivitas di pesisir tetap diminta waspada.

Meskipun durasi banjir rob lebih pendek yakni pukul 02.00-05.00 WIB, menurut Sediyanto, ketinggian banjir masih cukup tinggi serkisar 0,9-1,1 meter, hal ini akan berdampak pada aktivitas warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam.

Puluhan Ribu Warga Spanyol Marah atas Penanganan Banjir di Valencia

Ribuan orang juga berunjuk rasa di kota-kota Spanyol lainnya. Otoritas regional Valencia memperkirakan jumlah peserta di ibu kota regional mencapai 130.000 orang.

Melansir dari Malay Mail, Minggu, 10 November 2024, sejumlah pengunjuk rasa meneriakkan "Pembunuh! Pembunuh!" dan beberapa membawa plakat yang mengecam presiden regional Valencia serta Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

Valencia merupakan wilayah paling terdampak banjir bulan lalu, bencana paling serius dalam beberapa dekade terakhir di Spanyol, yang menewaskan sedikitnya 220 orang dan membuat kota-kota terendam lumpur.

Penduduk Valencia geram dengan kurangnya peringatan dari otoritas setempat. Sejumlah warga mengatakan bahwa peringatan resmi tentang banjir baru masuk ke smartphone mereka saat mobil-mobil sudah hanyut terbawa banjir.

Ada juga kemarahan atas lambannya respons pihak berwenang Valencia, setelah banjir bandang mematikan melanda sekitar 80 kota di wilayah tersebut.

Polisi dan pengunjuk rasa saling berhadapan pada hari Sabtu dalam suasana menegangkan, dengan beberapa bentrokan meletus, lapor seorang jurnalis AFP.

Unjuk rasa dimulai di alun-alun di depan balai kota, sebelum kemudian berlangsung sebuah pawai ke kantor pusat regional Valencia.

Para pengunjuk rasa melontarkan kata-kata kasar kepada presiden regional Valencia Carlos Mazon, seorang pengacara berusia 50 tahun yang merupakan anggota partai oposisi sayap kanan Partai Populer.

More Articles ...