logo2

ugm-logo

Manado Bersiap untuk Bencana Terburuk Sepanjang Sejarah

BREAKING NEWS: Manado Bersiap untuk Bencana Terburuk Sepanjang Sejarah

MANADO - Warga Manado harus bersiap menghadapi bencana kekeringan terburuk sepanjang sejarah.

Ketua BPBD Kota Manado Max Tatahede mengatakan, sesuai prediksi BMKG, El Nino bakalan menguat pada September hingga Desember tahun ini.

"El Nino akan menguat beberapa bulan ke depan, menyebabkan cuaca semakin panas," ujarnya. Sejauh ini, kata Max, dampak El Nino sudah terasa.

Sebanyak 12 Kelurahan sudah mengalami krisis air. Jika El Nino menguat, jumlah Kelurahan yang mengalami krisis bakalan bertambah.

"Memang sudah ada Kelurahan yang krisis air, namun keadaan secara umum masih terkendali, setiap hari kami selalu memasok air di sejumlah wilayah yang benar - benar sulit air," katanya.

Max sudah menyiapkan rencana mengantisipasi skenario terburuk.

Ia berencana bekerjasama dengan BPBD Sulut untuk menyelenggarakan pemberian air secara besar - besaran. (Tribun Manado/Arthur Rompis)

Mensos Resmikan 208 Rumah Relokasi Rawan Banjir

Palangkaraya: Pemerintah meresmikan 208 rumah bagi warga yang rawan terkena banjir di Desa Tanjung Karitak dan Desa Tampelas, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Rumah diharapkan jadi tempat huni sementara warga saat Sungai Kahayan meluap.

"Jadi rumah bencana ini diperuntukkan bagi warga yang biasanya terkena banjir. Jadi ada rumah khusus untuk menanggulangi bencana," kata Menteri Khofifah di Desa Tampelas, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (26/8/2015).

Tak hanya menyediakan rumah bagi warga Desa Tampelas dan Karitak. Khofifah mengatakan pihaknya juga menyediakan petugas untuk membantu warga saat banjir datang.

"Nanti juga ada pedamping dari Kemsos yang ditugaskan di sini. Supaya bisa mengarahkan warga saat bencana datang," ucap Khofifah.

Mengenai dana pembangunan rumah, Khofifah membeberkan dana berasal dari 'banyak tangan' pemerintah. Tak hanya itu, pengerjaan juga dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.

"193 rumah dari APBN dan APBD Gunung Mas, masing-masing sebesar Rp15 juta sehingga jumlahnya Rp30 juta satu rumah. Sama 15 rumah lainnya dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten sebesar Rp30 juta rupiah," beber dia.
REN

sumber: metrotvnews

More Articles ...