logo2

ugm-logo

Paparan Banjir dan Kemiskinan di 188 Negara

https://www.wearewater.org/images/343713/default.jpgBanjir adalah salah satu bahaya alam yang paling umum, dengan dampak yang sangat berbahaya di negara-negara berpenghasilan rendah. Studi ini menyajikan perkiraan global jumlah orang yang terpapar risiko banjir tinggi dalam interaksinya dengan kemiskinan. Ditemukan bahwa 1,81 miliar orang (23% dari populasi dunia) secara langsung terkena banjir 1 dalam 100 tahun. Dari jumlah tersebut, 1,24 miliar berlokasi di Asia Selatan dan Timur, di mana Cina (395 juta) dan India (390 juta) menyumbang lebih dari sepertiga dari eksposur global. Negara berpenghasilan rendah dan menengah adalah rumah bagi 89% orang yang terkena banjir di dunia. Dari 170 juta orang yang menghadapi risiko banjir tinggi dan kemiskinan ekstrem (hidup di bawah $1,90 per hari), 44% berada di Afrika Sub-Sahara. Lebih dari 780 juta dari mereka yang hidup di bawah $5,50 per hari menghadapi risiko banjir yang tinggi. Dengan menggunakan data kemiskinan dan banjir yang mutakhir, temuan kami menyoroti skala dan wilayah prioritas untuk langkah-langkah mitigasi banjir guna mendukung pembangunan yang tangguh. Artikel ini dipublikasikan pada 2022 di jurnal Nature

SELENGKAPNYA

Gunung Semeru Tidak Pernah Berstatus Normal, Berikut Karakter Letusannya

KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan bahwa Gunung Semeru tidak pernah berstatus normal.

Koordinator Gunung Api PVMBG Oktory Prambada mengatakan, hal itu berkaitan dengan selalu tingginya aktivitas Gunung Semeru.

"Gunung ini (Semeru) tidak pernah mempunyai status Level I (Normal) karena selalu tinggi aktivitasnya," ujar Oktory, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Saat ini, lanjut dia, Gunung Semeru berada pada Level IV (Awas) yang merupakan tingkat tertinggi untuk aktivitas gunung api di Indonesia.

Karakter letusan Gunung Semeru

Ia menjelaskan, Gunung Semeru mempunyai karakter dengan eruption rate atau tingkat erupsi yang tinggi.

Instensitas erupsi Gunung Semeru bisa hampir setiap hari dengan rata-rata 10-30 kejadian dalam sehari.

Selain itu, Gunung Semeru juga mempunyai karakter letusan berupa awan panas guguran.

Awan panas guguran tersebut berasal dari penumpukan material di sekitar titik erupsi yang kemudian roboh.

"Untuk saat ini, (erupsi Gunung Semeru) terjadi beberapa jam sekali dengan tipe vulkanian dan strombolian," tuturnya.

Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).

Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Minggu (4/12/2022) pukul 02.46 WIB.

Gunung Semeru memuntahkan abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan, setinggi kurang lebih 1,5 km di atas puncak.

Erupsi Gunung Semeru pada hari tersebut bertepatan dengan satu tahun bencana erupsi Semeru.

Sebagai gunung berapi aktif, Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam sejak 1818.

Letusan Gunung Semeru yang terekam pertama kali adalah pada 1818, tepatnya pada 8 November 1818.

Namun, rentang waktu 1818-1913, tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

More Articles ...