logo2

ugm-logo

Pekan Depan Curah Hujan Meningkat, Berpotensi Banjir dan Tanah Longsor

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan adanya potensi curah hujan dalam sepekan, mulai 9-15 Januari. BMKG juga memperkirakan intensitas hujan sedang hingga lebat akan terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

Dilansir dari Antara, menyusul adanya potensi hujan lebat, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan.

Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

"Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, seperti dikutip dari Antara.

Potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.

Kemudian berpotensi pula di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimatan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Guswanto mengatakan BMKG tengah memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini mengindikasikan adanya potensi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia.

Menurut hasil analisis perkembangan musim hujan hingga Desember 2022 menunjukkan bahwa 96,8% wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan.
Periode puncak musim hujan diprediksikan umumnya terjadi pada periode Januari 2022.

Kemudian di Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sukawesu Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara.

Selain itu masyarakat diharap waspada dengan potensi peningkatan angin kencang di Nusa Tenggara Barat.

Sementara itu dari hasil analisis dinamika atmosfer, diidentifikasi adanya potensi sirkulasi siklonik di selatan Jawa dan Australia bagian utara.

Kondisi tersebut dapat membentuk pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.

 Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan fenomena angin kencang kembali mengakibatkan sejumlah kerusakandi Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Sabtu (8/1), pukul 16.00 waktu setempat.

Peristiwa yang berlangsung bersamaan dengan hujan lebat ini berdampak di dua desa, yaitu Desa Raja dan Lengkong, Kecamatan Bua.

Angin kencang mengakibatkan sejumlah kerusakan rumah warga, dengan rincian rumah rusak berat 14 unit dan rusak ringan 16 unit. Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu menyebutkan tidak ada korban jiwa atau luka-luka akibat peristiwa ini.

Selain itu, sebanyak 120 jiwa mengungsi ke tempat kerabat terdekat.

BNPB juga melaporkan sebanyak 28 Rumah warga di Purwakarta, Jawa Barat, rusak diterjang angin kencang.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta pada hari ini, Sabtu (8/1), mencatat wilayah rumah rusak berat 3 unit dan rusak ringan 25 unit, sedangkan masjid rusak ringan 1 unit.

Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik hingga mengganggu akses di jalan Industri Maracang.

2.886 Jiwa Terdampak Banjir di Malinau Kalimantan Utara

JAKARTA - Banjir yang menerjang Kabupaten Malinau Kalimantan Utara dini hari tadi, Minggu 9 Januari 2022, sekira pukul 02.00 Wita, diakibatkan hujan lebat mengguyur kawasan ini yang menyebabkan debit air Sungai Malinau, Sungai Mentarang dan anak Sungai Bengalun meluap.

“BPBD Kabupaten Malinau mencatat sekitar 2.886 jiwa terdampak namun tidak ada pengungsian akibat kejadian ini,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (9/1/2022).

Sementara itu, dari pantauan pada malam ini sekira pukul 18.00 Wita, banjir mulai surut, sedangkan cuaca sore tadi masih mendung. Selain itu, sebanyak 571 unit rumah warga dan 1 fasilitas pendidikan terdampak banjir.

Wilayah yang terdampak banjir berada di enam desa yang tersebar di tiga kecamatan, di antaranya Desa Malinau Kota, Seluwing dan Pelita Kanaan di Kecamatan Malinau Kota, Desa Sempayang dan Sesua di Kecamatan Malinau Barat, serta Desa Pulau Sapi di Kecamatan Mentarang.

Melihat banjir yang telah surut di dua provinsi tersebut, BNPB tetap mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada. Prakiraan cuaca pada esok hari (10/1) di tiga kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan hingga hujan petir. Sedangkan di tiga kecamatan di Kabupaten Malinau berpeluang cerah hingga cerah berawan.

Namun demikian, semua pihak diharapkan untuk tetap waspada dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang pada puncak musim hujan di bulan ini hingga Februari nanti.

More Articles ...