logo2

ugm-logo

Gunung di Pulau La Palma Spanyol Meletus, 5.000 Warga Mengungsi

MADRID, KOMPAS.com - Ratusan rumah hancur dan sekitar 5.000 warga mengungsi ketika gunung di Pulau La Palma, Spanyol, meletus.

Lava yang berasal dari erupsi Gunung Cumbre Vieja terus merusak apapun yang dilewatinya sejak Minggu waktu setempat (19/9/2021).

Otoritas pulau yang berada di kawasan Kepulauan Canary itu menyatakan, setidaknya 100 rumah hancur karena terjangan lava.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez terbang langsung ke La Palma pada Minggu untuk mengawasi jalannya evakuasi.

Sanchez mengatakan, pihaknya memantau kebakaran yang sewaktu-waktu keluar dari lava. Militer dan garda sipil dikerahkan untuk membantu penduduk.

Kepada televisi lokal TVE warga bernama Rodriguez mengatakan lava meluluhlantakkan apapun di jalannya.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Dilansir BBC Senin (20/9/2021), dia menuturkan warga La Palma untuk sementara waktu tidak akan pulang ke rumah mereka.

Perintah evakuasi dikeluarkan unuk empat desa, termasuk El Paso dan Los Llanos de Aridane, dengan penampungan sementara didirikan.

Presiden Kepulauan Canary Angel Victor Torres menerangkan, upaya evakuasi tambahan belum dibutuhkan pihaknya.

Kali terakhir Gunung Cumbre Vieja, yang berlokasi di sebelah selatan pulau, meletus adalah 50 tahun silam.

Sementara Canary, rumah bagi tujuh pulau di barat laut Afrika, terakhir mencatatkan letusan pada 2011, ketika gunung bawah laut Pulau El Hierro meletus.

Erupsi dilaporkan terjadi pukul 15.00 waktu setempat, dengan lava mengalir dari sisi bukit menuju ke permukiman.

Pemandu wisata lokal Jonas Perez mengungkapkan, dia masih merasakan getaran yang diakibatkan letusan Cumbre Vieja.

"Tetapi yang luar biasanya adalah, suara dari erupsi tersebut seperti... 20 jet tempur lepas landas. Sangat bising, luar biasa," kata dia.

Bencana Alam Akibat Perubahan Iklim Mengancam, PMI Persiapkan Ini

Merdeka.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M. Jusuf Kalla meminta PMI bersiap menghadapi potensi bencana alam yang dipicu perubahan iklim. Meski demikian, PMI diminta tetap optimal membantu penanganan pandemi Covid-19.

"Hari ini kita selalu mendengarkan bagaimana dahsyatnya Covid-19, tetapi menurut para ahli akan muncul bencana yang lebih besar lagi yaitu perubahan cuaca atau perubahan iklim," ujarnya saat memberi sambutan dalam acara pelantikan Pengurus PMI DIY masa bakti 2021-2026 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Jumat (8/10) malam.

Mantan Wakil Presiden RI itu mengungkapkan bahwa bencana alam yang dipicu perubahan iklim, seperti banjir, telah melanda sejumlah negara di benua Eropa, Amerika Serikat, Asia, dan Afrika.

"Banjir, gempa bumi, dan bahaya-bahaya dari perubahan alam. Karena itulah di samping kita mengatasi masalah Covid-19 ini kita juga harus siap mengatasi bencana-bencana alam selanjutnya apabila ada," ungkapnya.

More Articles ...