logo2

ugm-logo

Atasi Banjir Rob di Demak, Begini Solusi Jangka Panjang BNPB

INFOSEMARANGRAYA.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa pihaknya begitu menekankan pentingnya sebuah solusi jangka panjang sebagai jawaban atas bencana banjir rob di Kabupatan Demak, Jawa Tengah.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebutkan bahwa bencana banjir rob di Demak hingga kini masih terus meluas.

Hal ini terjadi akibat yang semakin menjadi-jadi, salah satunya dikarenakan menurunnya tinggi permukaan tanah di pesisir.

Dalam audiensi BNPB dengan Bupati Demak Estianah, disebutkan bahwa untuk menangani banjir rob di Demak ini membutuhkan pendekatan yang berkesinambungan agar bisa diatasi dan dicegah dalam jangka panjang. 

"Solusi yang mana penduduk bisa beradaptasi dengan kondisi seperti ini, salah satu contohnya adalah vegetasi,” ujar Abdul Muhari di Kabupaten Demak pada Jumat, 10 September 2021.

Seperti yang dikutip dari ANTARA Jateng, hingga kini telah dilakukan upaya untuk mengatasi banjir rob dengan penghijauan vegetasi di pesisir. Muhari mengatakan telah dilakukan dengan penanaman mangrove (tanaman bakau) yang bisa tumbuh dengan baik.

"Diharapkan dalam jangka panjang 10-20 tahun lagi, kawasan ini bisa tersedimentasi lagi, dengan harapan tentunya pengambilan air tanah juga dikurangi dari sisi hulu," ujarnya.

BNPB: 2.021 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Tanah Laut Kalsel

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mendapatkan laporkan sebanyak 2.021 jiwa yang tersebar di 3 kecamatan, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan terdampak banjir, Sabtu (11/9) pukul 08.30 WIB. Banjir terjadi karena dipicu hujan intensitas tinggi sejak Jumat (10/9/2021).

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Tanah Laut, terdapat 3 kecamatan yang wilayahnya terendam banjir yaitu di Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Kintap, dan Kecamatan Panyipatan.

Di Kecamatan Batu Ampar, sebanyak 75 buah rumah terendam dan 232 jiwa terdampak. Pemantauan tim reaksi cepat di lapangan, debit air sudah mulai mengalami penurunan meski masih menggenangi rumah warga. Sementara itu, di Kecamatan Kintap sebanyak 544 buah rumah warga terendam dan 1,789 jiwa terdampak. Air masih menggenangi rumah warga dengan Tinggi Mata Air (TMA) berkisar 30-50 cm.

Terakhir di Kecamatan Panyipatan, banjir dilaporkan berangsur surut tapi masih terdapat beberapa perkebunan warga yang terendam. Hingga berita ini dirilis, belum ada laporan warga mengungsi akibat bencana tersebut.

"Untuk sementara belum ada warga yang diungsikan," kata Pusdalops BPBD Kab Tanah Laut Esty dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (12/9/2021).

Curah hujan yang tinggi tersebut juga menyebabkan salah satu tanggul di Desa Benua Tengah, Kecamatan Takisung jebol. Jebolnya tanggul ini tidak mengakibatkan rumah warga terendam.

"Curah hujan tinggi yang terjadi semalaman sejak kemarin, sehingga tanggul tidak kuat menahan luapan air," kata Esty.

BPBD Tanah laut bersama pemerintah daerah terkait masih terus melakukan pendataan dan pemantauan terkait kondisi terkini di lapangan. Rencananya juga akan ada giat pendistribusian bantuan logistik bagi warga terdampak banjir.

Sementara itu, data BNPB mencatat bencana Hidrometeorologi masih mendominasi sepanjang Agustus 2021. Hujan intensitas tinggi menjadi salah satu pemicu kejadian banjir dengan frekuensi cukup tinggi, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.

More Articles ...