Hari 1
Pembukaan oleh Direktur Rumah Sakit Undata
Palu merupakan salah satu wilayah yang rentan dengan titik gempa. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa gempa Palu yang terjadi September lalu melebihi 7,4 SR. Artinya masalah yang dihadapi oleh Palu berbeda dengan wilayah lain karena adanya likuifaksi. Hal tersebut yang perlu diperhatikan dalam penyusunan HDP ini, jadi nanti komponen - komponen HDP yang disusun harus benar - benar sedetail mungkin dengan skenario berbagai bencana. Kita jangan hanya fokus kepada bencana internal saja, karena lokasi rumah sakit juga dekat dengan pantai jadi kita harus memikirkan semua kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi. Kita perbaiki semuanya dari tenaga kesehatan, jalur evakuasi, dokumen terkait dan bangunan rumah sakit juga.

Dok. PKMK FK - KMK UGM. “Pembukaan oleh Direktur RSUD Undata”
Selanjutnya penyampaian Materi 1. Overview HDP oleh dr. Handoyo Pramusinto, SpB, materi diawali dengan penjelasan tentang simulasi bencana dalam skala besar. Jarak RS Undata dengan pantai < 1 km. Kajian terakhir di Lampung, puskesmas di Lampung adalah puskesmas dengan view yang indah karena sangat dekat sekali dengan pantai. Kebijakannya adalah puskesmas harus direlokasi minimal > 1,5 km dari pantai. Dalam HDP akan disusun perencanaan menghadapi situasi bencana, risiko apa yang bisa diturunkan. Sekarang fokus penanggulangan bencana adalah pengurangan risiko bencana yaitu melalui penyusunan perencanaan penanggulangan bencana.

Dok. PKMK FK-KMK UGM “Penyampaian Materi HDP”
Materi 2. Komponen HDP dalam akreditasi SNARS disampaikan oleh dr. Bella Donna, M.Kes. Standar manajemen rumah sakit terkait kebencanaan ada dalam manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK). Butir pertama elemen Penilaian MFK 6 rumah sakit mementukan jenis yang kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian. Butir kedua, rumah sakit menentukan integras struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada dan bagaimana bila terjadi bencana. Butir ketiga menentukan peran rumah sakit dalam kejadian bencana, rumah sakit menyiapkan rencana keseluruhan terhadap bencana misalnya all hazard dan SOP. Butir keempat rumah sakit menentukan stra tegi komunikasi. Butir kelima rumah sakit mengelola sumber daya termasuk sumber -sumber alternatif. Butir keenam rumah sakit mengelola kegiatan klinis selama kejadian termasuk tempat pelayanan alternatif seperti ruang pos komando, fasilitas triase, ruang media, dan jalur evakuasi. Butir ketujuh mengidentifikasi dan penetapan peran dan tanggung jawab staf selama kejadian. Butir kedelapan proses mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab staf dan tanggung jawab RS untuk tetap menyediakan pelayanan pasien.

Dok. PKMK FK-KMK UGM “Penyampai Materi Komponen HDP dalam Akreditasi SNARS”
Materi 3. Pengorganisasian Hospital Disaster Plan disampaikan oleh Sutono, SKep, M.Kep. Pemateri mengajak peserta untuk bercerita tentang kondisi pasien yang membludak dan melebihi kapasitas fasilitas ruangan. Kemudian dibandingkan dengan jumlah tenaga kesehatan dan peralatan kesehatan yang tersedia. Pengorganisasian dikembangkan berdasarkan karakteristik rumah sakit. Konsep pengorganisasian harus sederhana dan jelas artinya dapat dimobilisasi dalam waktu yang singkat. Incident command system dimulai dari komandan penanggulangan bencana, sekretariat, keselamatan & logistik, perencanaan, keuangan dan operasional. Struktur organisasi tersebut harus disusun dengan uraian tugas yang jelas. Misalnya komandan bencana bertugas untuk mengorganisasikan dan memimpin secara keseluruhan saat kejadian, memberikan arahan operasional dan jika dibutuhkan memimpin evakuasi. Bagian operasional bertugas menyusun dan mengarahkan semua aspek yang terkait dengan bagian operasional serta mengembalikan kondisi operasional jika kondisi sudah membaik.

Dok. PKMK FK-KMK UGM “Penyampaian Materi Pengorganisasian HDP”
Materi 4. Analisis Risiko, Hospital Safety Index oleh Madelina Ariani, SKM, MPH. Analisis resiko adalah langkah awal dalam kesiapsiagaan untuk melihat ancaman bencana yang bisa terjadi di daerah. Ancaman bencana ini tentu berbeda di setiap daerah. Banyak metode yang dilakukan untuk analisis risiko bencana, misalnya di Palu potensi bencana ada gempa, tsunami, likuifaksi, banjir, banjir bandang, longsor dan sebagainya. Kemudian melalui analisis ini akan ditentukan prioritas dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan. Prioritas tersebut dapat dilihat dari dampak dan ancaman bencana.

Dok. PKMK FK - KMK UGM “Penyampaian Materi Analisis Risiko, Hospital Safety Index”
Sesi Diskusi :
- Bagaimana dengan kondisi bangunan rumah sakit, untuk menilai apakah bangunan rumah sakit tahan gempa. Siapa yang bertanggung jawab atas hal ini dan kepada siapa kami bekerja sama?
- Rumah sakit harus bekerja sama dengan Dinas PU untuk menilai bangunan rumah sakit yang tahan gempa, untuk diberi label bangunan tahan gempa sampai berapa skala richter.
- Tenaga kesehatan yang terkena dampak bencana juga sebisa mungkin memberikan pertolongan bagi korban bencana. Dulu relawan yang banyak membantu kami adalah koas ahli bedah dan mahasiswa tim bencana.
- Indonesia baru sadar bencana setelah tsunami Aceh 2007 dan UU tentang kebencanaan baru diterbitkan. MoU baru mulai dibentuk saat - saat ini di institusi pendidikan. Tim mahasiswa bisa juga menjadi relawan namun ada regulasi khusus sebagai SOP mereka di lapangan. Jika bencana yang terjadi skala besar maka akan dikategorikan regional dan bantuan yang datang akan lebih besar.
- Bagaimana membangun peran dinas terkait untuk memenuhi kebutuhan korban dan pengungsi ketika terjadi bencana.
- Rumah sakit mempunyai incident command system (ICS), jadi ada staf yang bertugas untuk membangun koordinasi dengan dinas - dinas terkait, termasuk bekerjasama dengan BPBD. Konsepnya dalam ICS sudah terbangun komunikasi.
- Pengalaman yang terjadi sumber daya sangat terbatas terkhusus perawat, kami juga harus menangani pasien yang sudah ada di IGD dan banyak pasien datang dengan banyak alat sementara protab bencana kami belum mengetahui dengan baik. Apakah ada trik yang bisa kami lakukan untuk menjalani protab yang ada seperti Triase?
- Kita harus menyiapkan dokumen penanganan bencana ini sejak awal, menyusun tugas dan peras perawat dalam satu protab. Protab tersebut yang akan menjadi acuan bagi perawat dalam bertuga. Jika chaos terjadi itu adalah hal yang biasa, chaos pasti terjadi pada awal bencana dan biasanya bisa selama 3 hari.
- Masalah diluar kesehatan misalnya kekurang bbm juga mengganggu berjalannya pelayanan kami dan juga pengurusan diri kami sendiri. Dalam struktur organisasi masalah ini dilaporkan kepada siapa?
- Koordinasi dengan BPBD, di struktur organisasi ada fungsi humas. BPBD harus mengetahui apa logistk yang mendukung hal tersebut. Koordinasi sekarang sedang dibangun supaya semakin harmonis.
Hari 2
Penugasan Penyusunan HDP
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan rumah sakit. Semua peserta yang mewakili rumah sakit sudah membawa profil rumah sakit, struktur organisasi dan dokumen lainnya untuk mendukung penyusunan HDP. Peserta mulai menyusun analisis risiko potensi bahaya yang ada di wilayah masing - masing rumah sakit. Kemudian hasil kerja dipresentasikan oleh masing - masing kelompok.
RSU Sis Al Jufri mepresentasikan bencana yang memiliki potensi tinggi adalah gempa bumi. Kejadian tsunami kemungkinan kecil karena lokasi rumah sakit jauh dari pantai. Likufaksi terjadi baru terjadi satu kali, rumah sakit berada di daerah likuifaksi yaitu Balaroa, sebelumnya pasien likuifaksi banyak dirujuk ke rumah sakit. Kejadian DBD potensinya besar namun dampaknya sedang karena masih bisa ditangani oleh kapasitas lokal. Konflik sosial sering terjadi seperti di Daerah Nunu dan memakan banyak pasien. Keracunan makanan pernah terjadi pada pasien pengungsian di Baraloa. Kasus diare terjadi biasa di pesantren dan panti asuhan. Pengorganisasian sistem komando diketuai oleh Sekretaris, sekretaris oleh staff administrasi, hubungan masyarakat oleh bagian administrasi (yayasan rumah sakit). Bagian operasional oleh kepala IGD, perencanaan oleh Kasugbad umum dan kepegawaian. Bagian logistik oleh kefarmasian. Bagian keuangan oleh staff keuangan. Kendala di bagian logistik adalah keterbatasan BBM.
RS Wirabuana menganalisis risiko bencana yang mugkin terjadi di rumah sakit Wirabuana antara lain gempa bumi, liquifaksi, tsunami, pertikain antar kampung, kecelakaan lalu lintas, keracunn makanan, serta korban pertempuran. Pengorganisasian HDP diketuai oleh kepala rumah sakit, penasehat medis oleh kepala komite medik, humas oleh kepala instalasi rawat jalan, opersional oleh perwira operasi, keuangan oleh juru bayar, perencanaan oleh perwira administrasi, logistik oleh perwira logistik. Penetapan fasilitas untuk situasi bencana, pos komando dan ruang media di aula ruang kepala rumah sakit, ruang informasi di ruang BPJS, Staging area di tempat parkir belakang, titik kumpul di halaman parkir rumah sakit, ruang pemulangan di lobi rumah sakit dan area dekontaminasi di ruang samping UGD.

RSUD Undata menyampaikan bencana dengan potensi tertinggi adalah gempa bumi. Ruang IGD mempunyai kapasitas tempat tidur 22 bed, kapasitas tempat tidur rawat inap 307 bed, ruang poliklinik ada 24 klinik. Pengorganisasian diketuai oleh direktur, humas oleh kepala bidang umum, liason oleh kepala bidang pelayanan medik, keamanan oleh kepala seksi umu, penasehat medik oleh ketua komite medik, operasional oleh wakit direktur pelayanan, perencanaan oleh wakil direktur program, logistik oleh kepala bidang penunjang dan keuangan oleh wakil direktur keuangan. Fasilitas pos komando di lobby poliklinik. Ruang media dan ruang informasi di ruang pendaftaran. Tempat kumpul relawan di lobi poliklinik. Ruang triase merah dan hijau di halaman depan IGD, kuning di halaman selatan gedung poloklinik, hita di gedung dan halaman instalasi jenazah. Titik kumpul di halaman parkir barat. Ruang pemulangan di halaman utara laboratorium dan area dekomentaminasi di samping IGD.
Saran keseluruhan tupoksi diuraikan menyesuaikan oleh struktur organisasi yang dibuat oleh rumah sakit. Diperjelas dalam tupoksi bertanggungjawab kepada siapa. Kartu tugas sudah bisa mulai dibuat. Diperhatikan tentang ruang pemulangan, ini untuk kasus setelah selesai perawatan supaya tidak mengganggu pasien yang lain makan kita buat khusus ruangan mereka. Disarankan jangan di halaman depan supaya tidak mengganggu proses pelayanan. Titik kumpul boleh dimana saja.
Pembuatan Peta Respon
Peserta dari RSUD Undata membuat peta respon sesuai degan penempatan fasilitas yang sudah disepakati oelh kelompok. Fasilitator membuat skenario relawan datang dan ditugaskan di RSUD Undata. Liason yang bertugas akan menempatkan relawan tersebut dengan melihat peta respon yang sudah dibuat. Peta respon akan memudahkan rumah sakit untuk mengatur keluar masuknya relawan.

Dok. PKMK FK-KMK UGM “Pembuatan Peta Respon”
Penutup
Demikian laporan kegiatan Penyusunan Hospital Disaster Plan (HDP) RSUD Undata Palu kami susun. Pelatihan ini bermanfaat bagi RSUD Undata untuk peningkatan kapasitas sumber daya RSUD Undata dalam penanggulangan becana di rumah sakit. Pokja Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM akan terus mendampingi rumah sakit dalam penyelesaian dokumen HDP RSUD Undata. Pelatihan penyusunan HDP RSUD Undata memberikan manfaat bagi PKMK FK-KMK UGM untuk mengembangkan manajemen penanggulanan bencana dari segi akademisi dan penelitian.