Buku ini merupakan panduan manual lapangan untuk responder pertama. Publikasi ini berjudul “Management of Dead Bodies after Disaster”, memberikan gambaran kepada responder pertama tentang manajemen yang tepat pada tubuh atau korban meninggal serta menjelaskan cara pengidentifikasiannya. Implementasi langkah-langkah identifikasi awal dapat meningkatkan jumlah korban meninggal yang teridentifikasi. Manajemen korban meninggal yang tepat meliputi pengakuan dan pengarahan untuk keluarga, teman dan komunitas. Panduan ini tidak memberikan kerangka kerja investigasi forensik secara komprehensif, sehingga tidak menggantikan kebutuhan untuk identifikasi yang dilakukan oleh spesialis forensik. Namun apabila rekomendasi dalam panduan ini tidak dilaksanakan, identifikasi korban meninggal tidak diperoleh karena respon forensik tidak selalu dapat memungkinkan dilakukan secara menyeluruh. Setiap bagiannya dibuat jelas dan sesuai langkah yang harus dilakukan. Koordinator lokal dapat dengan mudah untuk menggunakan dan mendistribusikan panduan ini untuk responder. Selengkapnya Klik Disini
Blog
PERLINDUNGAN ANAK DALAM KONDISI KEGAWADARURATAN
Buku ini dipublikasikan pada 2016 oleh International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) dan berjudul “Child Protection in Emergencies”. Melalui buku ini, alasan relevan perlindungan anak dalam kondisi kegawatdaruratan dipaparkan. Mayoritas anak-anak yang terkena dampak kondisi kegawatdaruratan. Terdapat banyak resiko yang dapat terjadi pada anak seperti kekerasan fisik, seksual, psikologi; cedera; ditelantarkan, dan lain-lain. Tindakan yang harus dilakukan serta contoh alat atau tools yang tersedia dijelaskan satu per satu dengan lengkap. Contoh-contoh indikator yang dapat dimasukkan dalam rencana program juga menjadi bagian dalam penjelasannya. Selengkapnya Klik Disini
WOMEN’S LEADERSHIP IN RESILIENCE
Publikasi ini menggambarkan tentang 8 buah studi kasus yang menginspirasi dari Afrika dan Asia. Buku ini berjudul “Women’s Leadership in Resilience”. Studi kasus tersebut khususnya berasal dari Vietnam, Liberia, Myanmar, Malawi, Bangladesh, Senegal, Cambodia dan Kenya. Pengetahun tentang konsep kerentanan gender penting untuk memberikan pemahaman tentang dampak bencana yang berbeda pada laki-laki dan perempuan. Kurang beruntungnya perempuan dari segi sosial dan ekonomi berasal dari peran konstruksi sosial, diskriminasi yang sistematis maupun ketidakseimbangan kekuatan antara laki-laki dan perempuan. Penting untuk memahami kerentanan wanita terhadap bencana dan perubahan iklim. Publikasi ini menjelaskan tentang wanita sebagai agen yang aktif dalam aksi kemanusiaan dan pembangunan resiliansi. Hak perempuan yang sama dalam berpartisipasi dan menentukan keputusan menjadi inti utama. Berbagai setting negara dengan berbagai macam kondisi lingkungan serta resikonya bagi perempuan serta kemapuan perempuan lokal dalam menaggapi dan berkontribusi dalam menjawab kondisi tersebut dipaparkan secara menyeluruh. Selengkapnya Klik Disini
KONGRES WADEM TENTANG DISASTER AND EMERGENCY MEDICINE PADA 25-28 APRIL 2017
World Association for Disaster and Emergency Medicine (WADEM) pada tahun ini mengadakan kongres ke-20 nya pada tentang “Disaster And Emergency Medicine” 25-28 April 2017 di Toronto, Kanada. Kongres ini merupakan salah satu pertemuan antar profesi terbesar dengan menghadirkan lebih dari 50 negara. Terdapat berbagai kegiatan yang diselenggarakan berupa presentasi abstrak, aktivitas selain abstrak, workshop penelitian kebencanaan, dan lain-lain. Terdapat buku program terkait dengan kegiatan yang terselenggara pada kongres tersebut. Penjelasan selengkapnya Klik Disini
GUIDANCE FOR RAPID DISASTER RESPONSE TOOLKIT
Buku ini berjudul “Guidance for Rapid Disaster Response Toolkit” membahas tentang panduan untuk pembuat keputusan di negara yang terkena bencana, negara yang membantu dalam bencana dan negara transit. Buku ini dapat digunakan oleh negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Buku ini berisi tentang alat untuk respon cepat pada bencana yang dapat menjadi panduan bagi pengambil keputusan dalam hal kegiatan kesiapsiagaan dan kesiapan untuk konsekuensi seccara nasional dan di wilayah terjadinya bencana; mengelola tawaran, permintaan, penerimaan dan pengelolaan respon bencana secara internasional; secara cepat memberikan respon bencana untuk negara yang terkena dampak untuk dapat proses dan channel yang tepat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan efektivitas tanggap bencana. Setiap tipe negara tersebut dapat memberikan respon cepat pada bencana sesuai dengan fase-fase yang disebutkan di dalam buku. Penjelasan selengkapnya Klik Disini