Blog
- Rumah Resilensi Indonesia
- GPDRR 2022
- Aturan Kebijakan
- Media Promosi
- Laporan Kegiatan
- Jurnal
- Webinar HDP RS
Rumah Resilensi Indonesia
Senin -23 Mei
Reportase h-1
Pembelajaran Upaya Kesiapsiagaan Masyarakat dan Perangkat Desa dalam Penanganan Bencana
Dok. PKMK FK - KMK UGM “Upaya Kesiapsiagaan Masyarakat dan Perangkat Desa dalam Penanganan Bencana di NTT dan NTB”
Dalam rangkaian Global Platform for Disaster Risk Reduction ke-7 di Bali pada 23-28 Mei 2022, sebagai bagian dari kegiatan untuk mengangkat pembelajaran dan praktik baik berbagai pihak di Indonesia ke tingkat dunia, Pemerintah Indonesia bersama berbagai lembaga/organisasi non-pemerintah menyelenggarakan Rumah Resiliensi Indonesia (RRI). PKMK FK - KMK UGM bersama Caritas Germany Indonesia turut berkontribusi dalam market place, panggung resiliensi, talkshow, panel pameran, serta World Café yang bertempat di Art Bali - Bali Collection (AB-BC) - Nusa Dua Bali. Salah satu kegiatannya dalam mengkoordinasikan penampilan dari Caritas Germany dalam acara talkshow pada siang, Senin 23 Mei 2022 jam 13.00 WITA yang dimoderatori oleh Lioni Beatrik Tobing. Kegiatan ini berhasil menggali pembelajaran dari upaya pelokalan manajemen bencana melalui peran relawan Tim Siaga Bencana Desa atau TSBD, dibawakan oleh perwakilan KONSEPSI NTB, Hairul Anwar, yang selama ini telah berkontribusi dalam upaya penanggulangan bencana khususnya di wilayah NTB terutama dalam pembinaan masyarakat melalui kegiatan Desa Tangguh Bencana (Destana). Destana merupakan Program Unggulan Pemerintah Provinsi NTB dalam rangka pengurangan risiko bencana yang sulit dilaksanakan secara optimal tanpa ada dukungan dan kerjasama dari semua pihak. kegiatan relawan TSBD ini sungguh besar maknanya untuk menjadikan Destana sebagai gerakan yang mengarah kepada kemandirian dan kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Dalam situasi bencana, fasilitas dan layanan kesehatan menjadi kunci utama untuk mengurangi dampak kesehatan akibat bencana dan pandemi. Pengalaman Indonesia dalam menghadapi bencana alam, bencana non alam maupun bencana alam selama pandemi, memberikan banyak pelajaran untuk menguatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam penanganan bencana. Selama pandemi, disebutkan bahwa masyarakat turut andil dalam pencegahan penularan kasus COVID-19, peran perangkat desa dalam upaya kedisiplinan untuk mengikuti prokes juga diperlukan. Sementara dari Yayasan Mitra Tani Mandiri (YMTM yang diwakili oleh Petrus Tanmenu Naibobe, membahas peran dari forum pengurangan risiko bencana dalam sinkronisasi rencana pengurangan risiko bencana dalam RPJMDES dan RKPDES. YMTM bekerja sama dengan Caritas Germany menyelenggarakan pelatihan Desa Tangguh Bencana dan Tanggap Darurat bagi fasilitator di kabupaten Timor Tengah Utara – NTT, pelokalan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tim Destana terhadap penanggulangan dan pengurangan risiko bencana, meningkatkan kemampuan untuk melakukan kajian bencana partisipatif dan pengembangan sistem peringatan dini serta mampu menyusun rencana kontigensi dalam upaya penanggulangan dan pengurangan risiko bencana. Sehingga dihasilkan fasilitator yang siap memfasilitasi masyarakat untuk menyiapkan diri dalam menghadapi bencana dan mencegah atau mengurangi terjadinya bencana. Selain itu, juga untuk membangun kerjasama multi pihak mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Tujuannya ialah menyuarakan kepentingan masyarakat terkait isu bencana kepada para pengambil kebijakan. Harapannya agar kebijakan yang dibuat dapat mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dalam upaya penanggulangan dan pengurangan risiko bencana.
Agenda kegiatan GPDRR yang lain dan beberapa kelas yang dapat diikuti secara online melalui https://globalplatform.undrr.org/programme/agenda-during
Untuk melihat seluruh organisasi yang terlibat dan bahasan pembicara silakan kunjungi https://rumahresiliensiind.wixsite.com/my-site-2
Reporter : Gde Yulian Yogadhita
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM
Selasa - 24 Mei
Reportase Hari Kedua
Panggung Resiliensi Indonesia Difasilitasi oleh MC PKMK FKKMK UGM Sebagai Bagian dari kemitraan dengan Caritas Germany
Selasa, 24 Mei 2022
Dok. PKMK FK - KMK UGM “Stand Pameran Mitra Caritas Germany di Rumah Resiliensi Indonesia”
Masih dalam rangkaian Global Platform for Disaster Risk Reduction ke-7 di Bali pada 23-28 Mei 2022, Pemerintah Indonesia bersama berbagai lembaga/organisasi non-pemerintah menyelenggarakan Rumah Resiliensi Indonesia (RRI). PKMK FK - KMK UGM bersama Caritas Germany Indonesia turut berkontribusi salah satunya dalam panggung resiliensi. Hari kedua, PKMK dan mitra berkontribusi menjadi MC (dr Satrio Pamungkas mewakili PKMK dan Caritas Germany) dalam acara panggung resiliensi, pada Selasa 24 Mei 2022 sesi pagi, memfasilitasi beberapa institusi berikut dalam menyampaikan kontribusinya terhadap resiliensi bencana. Narasumber pertama dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dengan topik Addresing Ecological Disaster into Disaster Policy in Indonesia dengan narasumber Satrio Manggala. Kemudian dilanjutkan oleh Habitat for Humanity Indonesia dengan topik Youth Empowerment In Promoting Disaster Risk Reduction and Climate Change Awareness Through Enhancing Knowledge, Skill And Resource Mobilization dengan narasumber Andreas Hapsoro. Dilanjutkan dengan progam Kemitraaan Australia
Indonesia SIAP SIAGA yang mengadakan talkshow bertema Gunung Berapi Knowledge Sharing dengan moderator Kanjeng Pangeran Notonegoro sebagai Strategic Adviser SIAP SIAGA dan menghadirkan perwakilan BNPB, Kepala Program SIAP SIAGA Sofyan Safrizal. Event selanjutnya adalah paparan dari Yayasan Relief Islami Indonesia dengan judul Sharing Experiences in Deepening Sub-national Resilience Efforts integrating the Role of Faiths Leaders and Religious Places in Disaster Risk Reduction in Central Sulawesi dengan pembicara Teuku Candra Kirana sebagai Programme Advisor Islamic Relief Indonesia, Asroel Repadjori sebagai Kepala BPBD Sigi, dan Mutmainah Korona sebagai anggota Forum PRB Kota Palu. Kemudian dilanjutkan Pusdiklat BNPB yang berkolaborasi dengan BMKG dengan topik Indonesia Tsunami Ready Recognition dengan narasumber Resty Herdiani Rahayu, SST, M.DM danMuhamad Harvan, ST, dan topik BMKG Resilient Airport dengan naras umber Mila Apriani, S.Tr, M.Si dan Gloria Simangunsong, S.Si. Even kemudian dilanjutkan oleh Catholic Relief Services yang mengambil topik DRR Financing: SILC A self-financing mechanism for resilience dengan narasumber Yohanes Edu Mungga and Helmi Hamid dan sesi pagi ditutup dengan pemaparan oleh Atma Connect mengenai COVID-19 response oleh Alfan Kasdar. Detail mengenai topik dan abstrak dari topik yang dibawakan dapat dilihat secara lebih detail di calendar of events yang dapat diunduh di tautan berikut: https://rumahresiliensiind.wixsite.com/my-site-2/blank-1 .
Dokumentasi kegiatan Arsip Video
Agenda kegiatan GPDRR yang lain dan beberapa kelas yang dapat diikuti secara online melalui https://globalplatform.undrr.org/programme/agenda-during
Untuk melihat seluruh organisasi yang terlibat dan bahasan pembicara silakan kunjungi https://rumahresiliensiind.wixsite.com/my-site-2
Reporter : Gde Yulian Yogadhita
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM
Rabu - 25 Mei
Kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Stand Pameran Mitra Caritas Germany di Hari Ketiga Rumah Resiliensi Indonesia
Stand Pameran Mitra Caritas Germany di RRI
Dok. PKMK FK - KMK UGM “Presiden Joko Widodo Berkunjung ke Stand Pameran Mitra Caritas Germany di Rumah Resiliensi Indonesia”
Global Platform for Disaster Risk Reduction ke-7 secara resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo pada 25 Mei 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dalam pembukaannya Jokowi berpesan bahwa sebagai negara yang rawan bencana, Indonesia mempunyai akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia. Namun, Indonesia juga sangat ingin belajar dari pengalaman internasional. Sejalan dengan niat berbagi pengalaman oleh Indonesia, Jokowi mengunjungi stand pameran Rumah Resiliensi Indonesia yang bertempat di Gedung eksebisi Art Bali – Bali Collection (ABBC) dan berkesempatan untuk mengunjungi stand pameran mitra Caritas Germany yang berisikan kolaborasi dari tujuh lembaga termasuk PKMK FK - KMK UGM yang didanai oleh Caritas. Dalam kunjungannya, Jokowi membubuhkan tanda tangan di daftar hadir sebagai dukungan atas aktivitas berbagi best practice pelokalan usaha pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana.
Dok. PKMK FK - KMK UGM “tim TOGETHER melakukan wawancara panel pameran di studio mini Rumah Resiliensi Indonesia”
Pada sesi siang hari, tim TOGETHER yang diwakili oleh Direktur Yayasan Panorama Alam Lestari (YPAL) Yopi Hari dan Direktur Yayasan Pelangi Maluku, Rosano Pentury,S.Pd.,M.Si berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan tim media BNPB dan Pujiono Center dengan host Vincentia Angelique dan Sri Hari Murti Faldy Trihatmo, wawancara ini mengambil topik “Dukungan Program TOGETHER dalam Upaya Memperkuat Jaringan Organisasi Lokal untuk Kesiapsiagaan Kebencanaan di Indonesia” yang dilakukan bersama. Kegiatan berlangsung di studio mini Rumah Resiliensi Indonesia dan dokumentasinya dapat diputar kembali di sini
Dokumentasi kegiatan https://www.youtube.com/watch?v=ibqYXwgKiWI&ab_channel=BNPBIndonesia
Reporter : Gde Yulian Yogadhita
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM
Kamis - 26 Mei
Kegiatan PKMK FK-KMK UGM dan Mitra Caritas Germany di Hari Kempat Penyelenggaraan Rumah Resiliensi Indonesia
Panggung Resiliensi Rumah Resiliensi Indonesia
Rabu, 26 Mei 2022
Dok. PKMK FK - KMK UGM
Di hari keempat pelaksanaan Rumah Resiliensi Indonesia yang menjadi acara pelengkap Global Platform for Disaster Risk Reduction ke-7 secara resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo pada 25 Mei 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) kemarin. PKMK FK-KMK UGM mendapat kesempatan untuk berbagi best practice pelokalan usaha pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana di panggung resiliensi Bersama dengan KUN dan MDMC di agenda PR39 dengan topik “Response of Health Services in Remote Areas and Strengthening of Health Office Disaster Plan”. Salah satu pendiri KUN yang menjadi pembicara di kesmpatan ini, dr Chandra Sembiring, menyampaikan bagaimana tim disaster medical team (DMT) mereka melakukan pelayanan kesehatan di daerah yang sulit dijangkau, kemudian perwakilan MDMC, dr Ahmad Muttaqin Alim, SpAn, EMDM, membagi konsep rumah sakit aman bencana dan pengalaman RS Muhammadiyah Bantul dalam menangani Covid-19. Peneliti PKMK FK-KMK UGM, apt Gde Yulian Yogadhita, MEpid., menambahkan bahwa sebagai akademisi, PKMK UGM berinisiatif untuk “connecting the dot” bagaimana pelayanan di perifer tersambung dengan system rujukan rumah sakit dan masuk ke dalam sebuah grand design system pelayanan kesehatan yang paripurna saat bencana dalam sebuah rencana kontingensi kesehatan yang disusun oleh dinas kesehatan propinsi maupun kabupaten/kota. Inisiatif ini kemudian terlaksana salah satunya berkat pendanaan dari Caritas Germany.
Dok. PKMK FK - KMK UGM “Tangkapan Layar Rumah Resiliensi Day-4 dari Youtube Channel BNPB Indonesia https://youtu.be/-V18f3a9Lxs?t=13098”
Pada sesi selanjutnya, Direktur Caritas Germany Indonesia, Cipto Priyo Leksono menjadi moderator dalam Talkshow K dengan topik “The role of faith-based organization in empowering local humanitarian actors for an effective response and coordination in COVID-19 response, resilience building, and Build Back Better”. Pembicara dalam acara ini adalah Pangarso Suryotomo, Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Romo Fredy Rante Taruk dari Caritas Indonesia, Surya Rahman Muhammad Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia dan Helmi Hamid, Program Manager dari Catholic Relief Services (CRS). Dari diskusi disepakati bahwa organisasi lokal adalah pemberi bantuan pertama dalam keadaan bencana, dan lembaga-lembaga keagamaan seringkali menjadi tempat pertama yang memberikan perlindungan. Dengan kapasitas yang signifikan untuk memobilisasi sumber daya, didorong oleh solidaritas, kasih sayang, dan pemahaman yang mendalam tentang konteks lokal. Melalui inisiatif yang dipimpin oleh masyarakat, masyarakat yang terkena dampak bencana yang berkepanjangan menjadi lebih tangguh dan mendorong pemulihan mandiri. Dalam perspektif ini, partisipasi efektif dan inklusi masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan, akuntabilitas kepada orang-orang yang terkena dampak dan pengakuan kemampuan lokal adalah kunci untuk pengurangan risiko bencana dan pembangunan ketahanan. BNPB siap untuk berperan sebagai wadah koordinasi actor-aktor kemanusiaan dan terutamanya akan lebih meningkatkan peran organisasi kemanusiaan berbasis keagamaan dalam kesiapsiagaan bencana dan pelokalan kapasitas pengurangan risiko bencana.
Dokumentasi Video kegiatan (https://www.youtube.com/watch?v=ibqYXwgKiWI&ab_channel=BNPBIndonesia )
Agenda kegiatan GPDRR yang lain dan beberapa kelas yang dapat diikuti secara online melalui https://globalplatform.undrr.org/programme/agenda-during dan tautan Zoom untuk kegiatan Panggung Resiliensi dan Talkshow pada link berikut https://us02web.zoom.us/meeting/register/tZcqcOugpjsrHNRW0MPlkQZkWu1VCp0gHpDw.
Untuk melihat seluruh organisasi yang terlibat dan bahasan pembicara silakan kunjungi https://rumahresiliensiind.wixsite.com/my-site-2
Reporter : Gde Yulian Yogadhita
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM
Jumat - 27 Mei
Reportase
Kegiatan PKMK FK - KMK UGM dan Mitra Caritas Germany di Hari Ke-lima Penyelenggaraan Rumah Resiliensi Indonesia
Panggung Resiliensi Rumah Resiliensi Indonesia
Jumat 27 Mei 2022
Dok. PKMK FK - KMK UGM “Tangkapan Layar Rumah Resiliensi Day-4 dari Youtube Channel BNPB Indonesia https://youtu.be/-V18f3a9Lxs?t=5192 ”
Di hari kelima pelaksanaan Rumah Resiliensi Indonesia yang menjadi acara pelengkap Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 beberapa dari stand sudah ditutup seiring dengan penutupan GPDRR yang akan dilangsungkan di sore harinya. Di hari kelima ini Rumah Resiliensi diserbu oleh para pelajar dari SD 1 dan 2 Tanjung Benoa dan SMP dan SMA di sekitar Nusa Dua. Kesempatan ini digunakan untuk mengedukasi para adik - adik pelajar yang berkunjung ke stand mitra Caritas Germany yang kebetulan sedang dijaga oleh tim dari PKMK FK - KMK UGM bersama dengan YMTM dan Caritas Germany akan pengetahuan dasar tentang kebencanaan. Bagi mereka yang menjawab benar dan mengisi buku tamu, mendapatkan souvenir menarik yang sudah dipersiapkan.
Pada sesi siang hari, mitra Caritas Germany yaitu Yayasan Mitra Alam dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Klaten (PPDK) mengisi acara Talkshow K di Panggung Resiliensi yang mengangkat topik “Marginal Issues with Disabilities and PLWHA in Handling Natural and Non-Natural Disasters” Bersama YAKKUM dan KPPA. Berdasarkan pengalaman Yayasan Mitra Alam yang pada Talkshow -ini diwakili oleh Ligik Triyogo, SE sebagai Direktur Pelaksana. Dalam pendampingan kelompok pendukung Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dan pelaksanaan tanggap darurat COVID-19 untuk 1.072 ODHA dan 40 Anak dengan HIV dan AIDS di 13 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, ODHA merupakan salah satu kelompok masyarakat paling berisiko yang memerlukan perhatian khusus pada saat kondisi bencana. Untuk dapat memberikan dukungan intervensi sesuai dengan kebutuhannya, diperlukan keterlibatan komunitas ODHA sebagai relawan dalam tanggap bencana. Ini adalah langkah awal yang harus dilakukan untuk mengembangkan tim tanggap darurat atau program pengurangan risiko bencana untuk kelompok ODHA. Intervensi program harus dilakukan bersama - sama dengan penguatan organisasi masyarakat dan keterlibatan aktif peran masyarakat dalam program. Penting untuk mengarusutamakan isu ODHA dan kelompok paling berisiko lainnya dalam program PRB dan penyusunan rencana kontinjensi daerah. Intervensi tindak lanjut program mata pencaharian diperlukan bagi ODHA yang terkena dampak kehilangan mata pencaharian. Perlu penguatan organisasi ODHA rentan lainnya dalam penanggulangan bencana
Dok. PKMK FK - KMK UGM ““Tangkapan Layar Rumah Resiliensi Day-5 dari Youtube Channel BNPB Indonesia https://youtu.be/GFtq92AoLIE?t=12892 .
Pembicara selanjutnya, Sekretaris Unit Layanan Disabilitas BPBD Klaten, Warsito, menceritakan tentang proses pembentukan ULP BPBD di Klaten sejak 2017 lalu. Pembentukan ULD BPBD Klaten merujuk pada Perka BNPB No. 14/2014 tentang Penanganan, Perlindungan, dan Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana. Hal ini didasari bahwa dalam kebencanaan disabilitas juga berpotensi menjadi sukarelawan kebencanaan jika mendapat pelatihan. Membentuk sukarelawan difabel itulah yang menjadi salah satu kegiatan ULD BPBD Klaten selain menyosialisasikan kegiatan mitigasi bencana terutama untuk penyandang disabilitas. Ke depannya Warsito berharap untuk teman teman disabilitas dapat diberikan peluang pada bidang lain melalui dibentuknya ULD BPBD Klaten. Peningkatan kapasitas teman-teman disabilitas diperlukan untuk memandirikan mereka untuk memaksimalkan potensinya.
Agenda kegiatan GPDRR yang lain dan beberapa kelas yang dapat diikuti secara online melalui https://globalplatform.undrr.org/programme/agenda-during dan tautan Zoom untuk kegiatan Panggung Resiliensi dan Talkshow pada link berikut https://us02web.zoom.us/meeting/register/tZcqcOugpjsrHNRW0MPlkQZkWu1VCp0gHpDw.
Untuk melihat seluruh organisasi yang terlibat dan bahasan pembicara silakan kunjungi https://rumahresiliensiind.wixsite.com/my-site-2
Reporter : Gde Yulian Yogadhita
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM
Sabtu - 28 Mei
Kegiatan PKMK FK - KMK UGM dan Mitra Caritas Germany di Hari Keenam
Panggung Resiliensi Rumah Resiliensi Indonesia
Sabtu 28 Mei 2022
Dok. PKMK FK - KMK UGM “Tangkapan Layar Rumah Resiliensi Day-6 dari Youtube Channel BNPB Indonesia https://youtu.be/-V18f3a9Lxs?t=5192 ”
Dalam sesi terakhir penyelenggaraan Rumah Resiliensi Indonesia (RRI) pada hari terakhir (keenam), apt Gde Yulian sebagai perwakilan PKMK FK-KMK UGM bertugas menjadi MC cadangan dari Ketua Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana Indonesia (Planas PRB), Ninil Jannah. Acara ini dimulai paparan BMKG dengan topik Sistem Peringatan Dini Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (SPARTAN) oleh Miming Saepudin, yang dilanjutkan dari U-INSPIRE Indonesia dengan topik Outsmarting Disaster: Decentralized knowledge for resilience village oleh Hilman Arioaji dan Wina Natali. Selanjutnya talkshow dari dari Wahana Visi Indonesia (Amertiaa Reesia, Indah Syakirana, Galvin Putra) yang dimoderatori oleh Ngurah Agung tentang Child and Youth Action on Disaster Risk Reduction and Climate Change through Digital Campaign, Citizen Voice and Action, and Waste Management. Dilanjutkan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Timur yang mengangkat topik The Role of FPRB Jatim to develop Destana as DRR Program in East Java sebagai event selanjutnya yang disambung dengan presentasi oleh Gilang Aria Seta dari World Food Programme tentang PRISM INDONESIA: Combining remote sensing and vulnerability data for risk and impact. Acara panggung resiliensi di RRI ditutup oleh talkshow Program Kemitraaan Australia - Indonesia SIAP SIAGA dan Pemprov Bali dengan narasumber Diyah Perwitosaridan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin yang mengangkat topik "Local Leadership and Partnership in DRR".
Dok. PKMK FK - KMK UGM: Sestama BNPB, Lilik Kurniawan, ST, MSi yang merupakan anggota KAGAMA dari Teknik Geodesi UGM berfoto Bersama tim PKMK FK-KMK UGM yang menjadi salah satu mitra Caritas Germany di stand pameran Rumah Resiliensi Indonesia (RRI) pada penutupan RRI Sabtu, 28 Mei 2022.
Rangkaian acara GPDRR ditutup kemarin, Kamis 27 Mei 2022 oleh Kepala BNPB dan RRI pun menyusul ditutup hari ini oleh Sekertaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan, ST., MSi. BNPB menyampaikan rasa bangga terhadap keberlangsungan RRI ini karena banyak Lembaga dari pemerintah, non pemerintah dan lembaga internasional berpartisipasi dalam event di Rumah Resiliensi ini, kolaborasi dari seluruh elemen membuat Indonesia tangguh menghadapi bencana. Pihaknya juga menambahkan RRI ini dibuka oleh Menko PMK dan dikunjungi Presiden Jokowi sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap karya nyata aktor kemanusiaan nasional dan lokal. Ke depannya, pada 2025 di Genewa akan ditanyakan kembali tentang bagaimana progress pencapaian Bali Agenda sebagai hasil rekomendasi GPDRR ke-7 dan semoga seluruh aktor kemanusiaan nasional selalu bersinergi dan aktif berkolaborasi dalam mengawal sejumlah agenda tersebut.
Dokumentasi kegiatan (https://www.youtube.com/watch?v=ibqYXwgKiWI&ab_channel=BNPBIndonesia )
Agenda kegiatan GPDRR yang lain dan beberapa kelas yang dapat diikuti secara online melalui https://globalplatform.undrr.org/programme/agenda-during dan tautan Zoom untuk kegiatan Panggung Resiliensi dan Talkshow pada link berikut https://us02web.zoom.us/meeting/register/tZcqcOugpjsrHNRW0MPlkQZkWu1VCp0gHpDw.
Untuk melihat seluruh organisasi yang terlibat dan bahasan pembicara silakan kunjungi https://rumahresiliensiind.wixsite.com/my-site-2
Reporter : Gde Yulian Yogadhita
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM
GPDRR 2022
Preparatory Days
Senin - 23 Mei
Third Multi-Hazard Early Warning Conference (MHEWC-III)
Bali International Convention Center
Pada 23 dan 24 Mei 2022 Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) merupakan hari - hari persiapan dimana salah satu agendanya terdapat the Third Multi-Hazard Early Warning Conference (MHEWC-III). Senin (23 Mei 2022) salah satu sesi MHEWC-III yaitu learning event yang berjudul: “Are our ealy warning systems effective?”. Terdapat tiga narasumber yang memaparkan idenya, yaitu Dr. Dakui Wang dari Kementrian Sumber Daya Alam (natural resources) Republik Rakyat Tiongkok, Dr. Subbiah selaku direktur RIMES dan perwakilan ADPC, dan Dr. Carina Fearnley selaku Direktur UCL Warning Research.
Wang menyampaikan pengalaman negaranya menghadapi bencana maritim yang mana menghabiskan banyak biaya dan memakan banyak korban jiwa. Untuk mencegah hal tersebut, survey dilakukan lalu menilai seberapa besar cakupan risiko bencana tersebut, hasilnya sebagian besar risiko mencakup tingkat provinsi hingga negara. Lalu dicoba dilakukan perkiraan bahaya bencana maritim (marine hazard forecasting). Data - data yang didapatkan selanjutnya diolah dan dikomunikasikan dengan pihak terkait melalui konsultasi video (national marine forecasting video consultation). Informasi yang telah diolah tersebut disebarluaskan melalui berbagai media seperti televisi, koran, pesan singkat, situs internet, dan lain - lain. Untuk meningkatkan kesiapan dan mensosialisasikan bentuk respon bencana, dilakukan edukasi kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan dan kunjungan ke kantor - kantor terkait.
Subbiah memaparkan tentang pengalamannya terkait sistem peringatan dini selama pandemi COVID-19. Subbiah mengatakan bahwa dukungan teknologi informasi di daerah terpencil diperlukan untuk menyebarluaskan informasi. Strategi yang pernah dilakukannya adalah dengan pesan suara sehingga dapat menjangkau daerah yang paling ujung untuk menyampaikan informasi yang penting.
Terakhir, Carina Fearnley yang menyampaikan topik “Enhancing Warning Effectiveness”. Carina menyampaikan ada 4 karakteristik dari sistem peringatan: akurasi, fleksibilitas, aktualitas, transparansi. Lalu ada 4 komponen sistem peringatan dini, antara lain pengetahuan terkait risiko, pengawasan dan peringatan, penyebaran informasi dan komunikasi, kapabilitas respon. Menurut Carina, tipe peringatan dapat dibagi menjadi permanen, antisipatif, dan responsif. Peringatan yang bersifat permanen dilakukan oleh sistem yang sudah terautomatisasi tanpa masukan data dari manusia, dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui adanya potensi bencana, contohnya adalah Common Alerting Protocol, sistem observasi bumi. Sedangkan peringatan antisipatif dilakukan ketika terdapat potensi bencana yang mengancam sebagai contoh peringatan erupsi gunung berapi, peringatan ini dapat berbasis komunitas yaitu sistem peringatan tradisional dan “alert level systems”. Peringatan responsif ketika suatu kejadian sudah terjadi seperti peringatan tsunami, seperti sirine atau sinyal, dan juga dapat berupa sistem peringatan berbasis komunitas. Narasumber juga menekankan untuk mengintegrasikan berbagai hal seperti integrasi strategi, integrasi “silo”, karena kita tidak dapat bekerja secara sendiri - sendiri, dibutuhkan kerja sama. Pihaknya menyampaikan perlunya mengajak publik untuk ikut serta agar masyarakat juga dapat mengenali dan meningkatkan kebiasaan kesiapan, respon, dan aksi terhadap peringatan dini. Oleh karena itu, diperlukan proses sosial untuk meningkatkan efektivitas sistem peringatan ini.
Pada sesi berikutnya yang berjudul “Early Warning Systems driven by Risk Information” diisi oleh beberapa narasumber. Pengantar yang diberikan oleh moderator berisi bahwa identifikasi risiko merupakan hal yang vital. Informasi risiko bencana merupakan hal yang penting agar nantinya informasi ini dapat digunakan untuk mendesain, menerapkan, dan meningkatkan sistem peringatan dini multi bencana yang berfokus pada masyarakat.
Pada kegiatan ini disampaikan perkembangan teknologi terbaru yang dalam hal sistem peringatan dini. Salah satunya yang mutakhir adalah teknologi luar angkasa yang memungkinkan kita dapat melihat bumi dari atas sehingga pengamatan dapat dilakukan lebih detil dan perbaruan informasi dilakukan lebih cepat. Selain itu terdapat teknologi waveform dan radionuclide.
Dr. Shirish Ravan menjelaskan tentang perkembangan teknologi luar angkasa yang bisa berperan dalam memantau adanya risiko bencana yang tidak terlihat. Pengamatan dari luar angkasa memberikan informasi risiko berbasis bukti, dapat memprediksi dan menghitung risiko yang tidak tampak secara kasat mata. Selain itu, juga dapat mengawasi dampak dari bencana seperti kebakaran hutan. Teknologi ini membuat kita menyadari adara risiko bencana yang berkemungkinan kecil namun berdampak besar. Di akhir penjelasannya, Ravan memberikan para audiens sebuah pertanyaan, jika ada bencana akibat asteroid, apakah kita siap?
Pembicara berikutnya, Dr. Agie Wandala Putra dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan terdapat perubahan paradigma pada sistem peringatan publik yaitu menjadi peringatan berdasarkan risiko, perkiraan berdasarkan dampak bencana, dan sistem peringatan yang berdasarkan pengguna. Bergeser dari bagaimana ramalan cuaca menjadi apa dampak dari cuaca tersebut (peringatan dampak). Pembicara terakhir adalah Sharon Bhagwan-Rolls yang menekankan perlunya inklusivitas terhadap gender dan berpesan bahwa perlunya ada pergeseran ke arah akses yang bisa didapat oleh perempuan. Kesimpulannya, sistem peringtan dini multi bencana harus berfokus pada masyarakat, gender-responsive, inklusif, mudah diakses, dan menyasar seluruh kelompok masyarakat.
Reporter:
Satrio Pamungkas
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan, PKMK UGM
Selasa - 24 Mei
Whole of Society Approach in Implementing the Sendai Framework
Pada hari kedua, terdapat dua sesi yang kami ikuti yaitu salah satu sesi World Recovery Conference (WRC) yang bertopik tentang pembiayaan antisipatif untuk pemulihan bencana dan sesi Whole of Society Approach in Implementing the Sendai Framework. Kedua sesi ini diadakan di Bali International Convention Center dari siang hingga sore hari. Pada kedua sesi ini, diundang pembicara dari beberapa negara dan organisasi.
Pembicara pertama adalah Cristel Pratt, asisten sekretaris jendral OACPS. Cristel menyampaikan tentang instrumen pendanaan yang bersifat antisipatif. Ia juga menjelaskan bahwa diperlukannya jaringan pengaman sosial. Pemateri selanjutnya berasal Pakistan, Aisha Jamshed, menyampaikan kondisi di negaranya bahwa sering terjadi bencana sehingga pemerintah dan masyarakat selalu siap untuk hal tersebut. Sistem pembiayaan di negaranya didukung oleh para pemangku kebijakan yang telah terintegrasi. Sistem ini didukung oleh data saintifik yang baik dari para peneliti dan akademisi. Data yang baik tersebut menjadi dasar untuk mengajukan permohonan dana dan dapat mempersingkat waktu karena sudah diantisipasi sebelum bencana terjadi. Aisha mengatakan bahwa tantangannya adalah skalabilitas, yaitu kemampuan sebuah sistem untuk berkembang lebih besar lagi.
Antisipasi merupakan inti dari pengurangan risiko bencana. Salah satu diskusi di sesi ini diawali dengan pengalaman di Bangladesh yang mana dampak siklon membuat membuat pemulihan lebih lama dan boros sehingga diperlukan dana untuk peningkatan infrastruktur. Selain itu, ada yang berpendapat bahwa organisasi non pemerintah lebih cepat dalam pengeluaran dana dibanding pemerintah sendiri, perlu adanya langkah cepat (fast-track). Sesi ini ditutup dengan salah satu pertanyaan bagaimana mereintegrasi langkah antisipasi dan pembiayaan ke dalam proses pengurangan risiko bencana?
Sesi berikutnya implementasi kerangka kerja Sendai dari pendekatan masyarakat. Sesi ini diisi oleh pembicara dengan berbagai macam aspek. Satu pembicara menyampaikan kaitan dunia bisnis dalam implementasi kerangka kerja Sendai. Terry Otieno, dari Sendai Children and Youth Stakeholder Group, menekankan pentingnya mengikutsertakan anak - anak dan pemuda dalam implementasi kerangka kerja ini, lalu penting juga untuk membuat kebijakan yang berfokus pada anak muda, yang inklusif untuk mereka dan penyandang disabilitas. Phoebe Wafubwa Shikuku, penasihat DRR dan Forecast Financing, mengatakan organisasi lokal dan nasional merupakan kunci untuk berkontribusi pada pengurangan risiko bencana dan meningkatkan resiliensi.
Ghada Ahmadein dari READ, berpesan untuk diadakan lokalisasi kerangka kerja Sendai yang mengadopsi pendekatan antar generasi untuk pengurangan risiko bencana. Manajemen risiko bencana perlu dimasukkan ke dalam sistem pendidikan. Nina Birkeland menyatakan perlunya bekerja lintas “silos”, interkoneksi, bekerja sama karena penerapan kerangka kerja ini membutuhkan dukungan banyak pihak.
Sesi ditutup oleh pesan dari Debora Comini, perwakilan UNICEF. Debora menginginkan untuk mendorong kaum muda agar lebih banyak berperan dalam hal ini karena merekalah yang akan merasakan dampaknya di masa depan. Debora berharap kaum muda dapat berpartisipasi secara bermakna. Kaum muda diikutsertakan dalam pembuatan kebijakan dan pemangku kebijakan perlu mendengar aspirasi dari kaum muda ini.
Reporter: Satrio Pamungkas
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan, PKMK UGM
GPDRR
Rabu - 25 Mei
Kelas 1
Reportase Opening Global Platform on DRR
Bali Nusa Dua Convention Center
25 Mei 2022
Pembukaan 7th session of Global Platform on Disaster Risk Reduction diawali dengan persembahan puisi oleh Emtithal Mahmoud, seorang penyair dan aktivis asal Sudan. Puisinya berisi pesan agar kita saling berinovasi dan berkolaborasi serta mengikutsertakan semua orang. Mahmoud juga menegaskan banyak orang yang tersingkirkan dari daerah asalnya karena konflik, lalu ia menutup dengan pertanyaan “If this land could speak, how this world end? I don’t want to find out”. Sambutan pertama disampaikan oleh Mami Mizutori, Special Representative of Secretary-General for Disaster Risk Reduction. Mami menyampaikan bencana sering terjadi dan kita hidup dalam periode yang merupakan akibat dari bencana - bencana tersebut. Meskipun terdapat masalah perubahan iklim, pertumbuhan populasi pada area perkotaan, kesenjangan hak asasi manusia, kita semua beraksi untuk mengatasinya, hal itu menunjukan bahwa jiwa kemanusiaan tidak surut. Semangat itu ditambah rasa solidaritas yang tinggi dan proses kemitraan yang baik, kita dapat tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih resiliens.
Kiri atas: Presiden Joko Widodo; kanan atas: Amina Mohammed; kiri bawah: Abdulla Shahid; kanan bawah: Emtithal Mahmoud
Amina Mohammed, Deputi Sekretaris Jenderal PBB, memberikan pengantar bahwa Indonesia mengajarkan dunia dalam pengurangan risiko bencana dan melakukan langkah nyata menangani perubahan iklim. Saat ini, masyarakat dunia sedang merasakan dampak dari perubahan iklim, hal ini merupakan kesempatan untuk membuat kebijakan yang awalnya berfokus pada risiko berubah menjadi bersifat resiliens, dan paling utama yaitu tidak meninggalkan siapapun. Harapan ke depannya, setiap orang di muka bumi memiliki akses sistem peringatan dini dari bencana yang ada di sekitarnya. Abdulla Shahid, presiden pertemuan ke-76 UN General Assembly, menyampaikan bahwa saat ini sedang terjadi krisis iklim di bumi. Ke depannya, setiap tindakan dan langka yang kita ambil harus penuh pertimbangan terhadap masalah iklim. Saat ini merupakan momen bagi pihak pemerintah untuk berfokus pada pengurangan risiko bencana, berkomitmen terhadap pengurangan risiko bencana melalui semua lini kebijakan maupun praktis karena pengurangan risiko bencana berhubungan dan berdampak kepada semua orang. Abdulla mengajak secara bersama - sama kita bisa membuat bumi lebih aman untuk semua.
Presiden Joko Widodo membuka acara ini sekaligus memberikan pidato. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi bencana, seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, hingga kebakaran hutan dan lahan. Dalam penanganan pandemi COVID-19, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan dinamis sesuai kondisi terbaru, kebijakan “gas dan rem” yang bertujuan menjaga keseimbangan dari sisi kesehatan dan ekonomi. Pemerintah Indonesia menawarkan konsep resiliensi berkelanjutan untuk menjawab tantangan semua bentuk bencana, yaitu pertama, harus memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif menghadapi bencana; kedua, berinvestasi dalam sains, teknologi, dan inovasi, termasuk dalam menjamin akses pendanaan dan transfer teknologi; ketiga, membangun infrastruktur yang tangguh bencana dan tangguh perubahan iklim; keempat, berkomitmen untuk mengimplementasikan kesepakatan global di tingkat nasional sampai tingkat lokal.
Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi berpesan bahwa pengurangan risiko bencana merupakan investasi efektif untuk mencegah kerugian di masa depan dan Ia menyatakan Indonesia siap berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam mitigasi bencana. Ia mengajak untuk bekerja sama dalam mitigasi risiko bencana untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Sesi berikutnya berjudul “When conflict, climate change and COVID19 collide: building resilience in complex emergencies” yang merupakan side event dari agenda GPDRR. Acara ini berfokus pada permasalahan komplek yang dihadapi Negara - negara Afrika dan diisi oleh perwakilan Palang Merah Dunia, Palang Merah Malagasy, Palang Merah Mali, Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Perkembangan Jerman, Bank Dunia, dan Kementerian Urusan Kemanusiaan dan Manajemen Bencana Sudan Selatan.
Pembicara pertama, Andoniaina Ratsimamanga, menyampaikan hal yang pernah dilakukannya di Malagasy yaitu membentuk jaringan relawan, mengadakan kegiatan sosial yang mengajak sekaligus mendorong masyarakat dalam penanganan bencana di negaranya. Pada aspek penerapan peringatan dini, badan yang mengawasi perubahan cuaca setempat telah menyebarluaskan informasi prakiraan cuaca ke masyarakat hingga ke daerah terpencil. Dalam penanganan pandemi COVID-19, Andoniaina menyatakan mereka memberikan sosialisasi kepada publik tentang cara penularan dan pencegahan virus SARS-CoV-2. Mereka juga bekerja sama dengan pemerintah lokal dalam berbagai hal dan melakukan vaksinasi untuk penduduk setempat. Terakhir, Andoniaina berpesan langkah - langkah persiapan bencana yang dapat dilakukan antara climate-smart action, reforestasi pada level komunitas, dan pengelolaan hutan.
Materi kedua disampaikan oleh Daniel O’Malley yang mengatakan bahwa konflik di satu negara merupakan bagian dari suatu kompleksitas bencana yang sedang dialami. Selain itu, saat ini lebih dari 20 negara rentan terhadap dampak perubahan iklim. Pandemi COVID-19 memberikan dampak secara sosial dan ekonomi. Ia mengatakan perlu adanya penghubung antara pihak pemberi bantuan kemanusiaan, pihak internasional, dan pemerintah lokal.
Selanjutnya, Nouhum Maiga, Sekretaris Jendral Palang Merah Mali, menyampaikan kondisi di negaranya terdapat kelompok islam jihadis yang mereka membakar rumah dan pertanian penduduk lokal, akibatnya lebih dari 6 tahun warga - warga setempat harus mengungsi dan tidak bisa bercocok tanam padahal sebagian besar dari mereka adalah petani. Mereka yang mengungsi terdiri dari sedikitnya 400.000 keluarga dan lebih dari 4 juta orang tertekan akibat kondisi tersebut. Akibat konflik ini, akses yang diperlukan komunitas menjadi semakin sulit. Sekarang, Ia membantu orang - orang yang tidak bisa bertani. Palang Merah Mali bekerja bersama komunitas sejak sebelum terjadi konflik yang bertujuan untuk meningkatkan resiliensi. Dalam konteks pandemi COVID-19, Ia membentuk rencana kontingensi dengan komunitas. Aksi lain yang ia lakukan adalah mendirikan one stop center untuk perempuan di seluruh daerah Mali, pusat bantuan ini memberikan akses bagi mereka yang membutuhkan pertolongan dalam hal kesehatan, hukum, dan lain - lain.
Banak Waal, pembicara asal Sudan Selatan menceritakan keadaan negaranya. Kondisi di Sudan Selatan jauh lebih komplek karena negaranya berusia masih cukup muda, 11 tahun, dan memiliki sejarah konflik yang panjang. Bencana yang pernah dialaminya antara lain pandemi COVID-19, banjir, kekeringan, dan pertikaian (perang sipil). Akibat pertikaian tersebut ditambah dengan dampak perubahan iklim, sebanyak 2,2 juta penduduk dari total 11 juta warga terpaksa harus meninggalkan rumah mereka. Masalah lain yang sedang sedang dihadapi adalah akses di tingkat lokal untuk orang - orang yang membutuhkan. Banak mengatakan pengalamannya dalam menangani persoalan tersebut dengan cara kerja sama antara pihak internasional (bank dunia) dan pemerintah.
Agenda terakhir yang diikuti pada hari pertama GPDRR berjudul “Early Warning and Early Action”. Dari forum terakhir ini, terdapat beberapa hal yang disampaikan oleh para narasumber, antara lain isu yang dihadapi dunia adalah perubahan iklim, masalah pangan, dan penduduk yang terpaksa pindah dari tempat tinggalnya. Pembicara menyimpulkan dari Konferensi Peringatan Dini Multi Bencana, sebanyak 95 dari 120 negara sudah memiliki sistem peringatan dini yang baik namun masih ada hal yang perlu diperbaiki, sistem peringatan yang dibentuk harus inklusif, dan data yang didapat harus dapat digunakan bersama, berkelanjutan, dan mencukupi kebutuhan.
Sistem peringatan dini harus berfokus pada masyarakat dan merupakan syarat utama untuk mengurangi risiko bencana. Kerja sama atau menjalin kemitraan dengan pihak lain/organisasi internasional, berbagi pengetahuan merupakan kunci dalam pengurangan risiko bencana. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana dapat melibatkan seluruh komunitas masyarakat sedangkan hal tersebut merupakan langkah yang sangat efektif dalam manajemen risiko bencana.
Reporter: Satrio Pamungkas
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM
Kelas 1
Where do we stand?
Global and regional perspective on implementing the Sendai Framework
Dok. PKMK FK-KMK UGM: Suasana kelas di Nusa Dua Hall BNDCC lantai 1
Hari pertama GPDRR ini dimulai dengan high level discussion yang memberikan kita update mengenai progress pelaksanaan Sendai Framework. Kegiatan ini dimoderatori oleh Malini Mehra (Chief Executive Global International) untuk memandu diskusi dari enam pembicara yang mewakili dari berbagai regional dan institusi diantaranya Carrieban Disaster Emergency Management Agency, Kementerian Jepang, World Farmers Organization Ethiopia, Bangladesh, dan Dominican Republic. Pembangunan yang inclusive sering disebut untuk memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam pengurangan risiko dan respon kebencanaan. Namun, hal ini tidak cukup hanya dengan upaya - upaya kemitraan dan pemberdayaan masyarakat tetapi juga penguatan kapasitas dan penguatan keinginan di level pemerintahan/ kebijakan. Terutama memperbaiki proses perencanaan pembangunan agar berwawasan risiko bencana. Harapannya perencanaan menjadi lebih detil dan dapat memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses pelaksanaan ke depannya.
Paparan dari para pembicara merupakan pematik diskusi pada kelas - kelas GDPRR 2022 hingga dua hari ke depan. Tujuh prioritas merupakan tema - tema yang diangkat dalam diskusi kelas kecil diantaranya tantangan dan pembelajaran mengenai inklusivitas, resiliensi, political will, dan konsep pelokalan dalam investasi pengurangan risiko bencana.
Daftar panduan pertanyaan dan dokumen/ materi pendukung dapat diakses di halaman https://globalplatform.undrr.org/conference-event/where-do-we-stand-global-and-regional-perspectives-implementing-sendai-framework.
Tertarik untuk mengetahui update keilmuan dan informasi lainnya dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction ini, silakan kunjungi website dan pilih program yang menyediakan kelas online.
Reporter: Madelina Ariani
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM
Kelas 2
From DRR strategies to RDD investments- keys to successful implementation of the Sendai Framework beyond the Global Target E
Dok. PKMK FK - KMK UGM: Suasana kelas di Singaraja Hall 2. Nusa Dua Hall BNDCC
Selama ini kita sangat tertantang dalam membuktikan bahwa pengurangan risiko bencana (PRB) adalah sebuah investasi, bahwa PRB adalah upaya yang menguntungkan, bahwa PRB dapat mengurangi kerugian yang harusnya diderita jika terjadi bencana. Namun, bagaimana cara menghitungnya, bagaimana membandingkan antar variabel kerugian, bagaimana mengatakan sebuah kegiatan PRB terbukti efektivitasnya, serta bagaimana data - data yang digunakan dalam bentuk hitungan ekonomi atau dampak menjadi hal yang diperdebatkan selama ini. Melalui diskusi di kelas ini, BNPB dan JICA berusaha menyajikan hasil kajian, penelitian dan telaah kuantitatif tentang nilai investasi dalam upaya - upaya PRB.
Yes, DRR investment is! but How much can we gain/earn? pertanyaan besar ini kemudian coba diuraikan melalui konsep Sytemic Risk yang disampaikan oleh UNDP. Risiko harus dilihat sebagai dampak yang sistemik yang mengenai semua sektor sehingga upaya PRB pun harus dilakukan dengan pendekatan multi hazard dan multi sectoral.
Seluruh materi kelas ini dapat diunduh pada laman berikut https://globalplatform.undrr.org/conference-event/drr-strategies-drr-investments-keys-successful-implementation-sendai-framework
Tertarik untuk mengetahui update keilmuan dan informasi lainnya dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction ini, silakan kunjungi website dan pilih program yang menyediakan kelas online.
Reporter:
Madelina Ariani
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM
Kelas 3
Breaking the Silos – Towards multi-hazard, multi-sectoral approaches to managing risks
Dok. PKMK FK - KMK UGM: Suasana kelas di Nusa Dua Hall BNDCC lantai 1
Bencana dan pengurangan risiko bencana menjadi urusan semua orang, dalam hal ini lintas sektor diharapkan saling terintegrasi. Namun, integrasi seperti apa yang diharapkan dan bagaimana? Apa yang menjamin semua sektor bekerja tetapi saling terintegrasi? Di fase apa integrasi diharapkan sudah terjadi? Pertanyaan - pertanyaan seperti ini yang menjadi dasar konsep Breaking the Silos hadir dalam manajemen bencana.
Silos sudah sering dikenal dalam dunia perusahaan. Persaingan antar departemen, upaya melakukan yang terbaik antar departemen dapat menjadi penyebab adanya silos. Jika silos terus terjadi dapat menyebabkan kerugian perusahaan seperti pembengkakan biaya penelitian, pengambilan keputusan yang keliru, dan adanya persaingan tidak sehat serta saling tumpang tindih kegiatan. Oleh karena itu, dalam manajemen bencana silos harus dihentikan. David Smith dari University of The West Indies menjadi moderator kelas ini dan memandu diskusi kelima pembicara. Kelima pembicara mewakili institusi pemerintahan, peneliti, dan LSM. Mereka juga mewakili level integrasi yang berbeda - beda diantaranya pengalaman integrasi di level kementerian untuk penanganan bencana alam, integrasi antara pemerintah, serta integrasi di level regional antar negara di ASEAN. Tidak semua pengalaman mereka berhasil dan mudah dilakukan. Di Indonesia sendiri, melalui pentahelix dalam penanggulangan bencana masih digaungkan dan berproses.
Breaking the silos sangat berkaitan dengan konsep systemic risk dalam GPDRR kali ini. Tidak hanya menggunakan pendekatan multi hazard tetapi juga sharing risiko dalam kontek pengurangan risiko bencana. Keterbukaan dan sharing pengumpulan data, informasi, diskusi penyelesaian masalah harus dilakukan antar bidang/ lintas sektor dalam penanggulangan bencana, hal ini tidak mudah. Namun, harus terus digalakkan. Contoh konkrit yang bisa dilakukan adalah melakukan regular meeting yang melibatkan semua bidang/ sektor. Intentsitas pertemuan dan komunikasi yang sering berpengaruh dengan sikap keterbukaan dan memperlancar arus informasi.
Download materi mengenai kelas ini selengkapnya pada https://globalplatform.undrr.org/conference-event/breaking-silos-towards-multi-hazard-multi-sectoral-approaches-managing-risks Tertarik untuk mengetahui update keilmuan dan informasi lainnya dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction ini, silakan kunjungi website dan pilih program yang menyediakan kelas online.
Reporter:
Madelina Ariani
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK UGM
Kamis - 26 Mei
Kelas 1
Kegiatan Main Event GPDRR Hari Kedua
Bali Nusa-Dua Convention Center
Rabu, 26 Mei 2022
Dok. PKMK FK - KMK UGM “Diskusi dengan Topik Strengthening Governance to Reduce Disaster Displacement Risks” yang dilangsungkan di Pecatu Hall, BND-CC 2 Ground Floor”
Masih dalam rangkaian Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7, pada hari kedua salah satu yang relevan dengan semangat pelokalan yang dibawa oleh mitra Caritas Germany yaitu sesi “Strengthening Governance to Reduce Disaster Displacement Risks” yang dilangsungkan di Pecatu Hall, BND-CC 2 Ground Floor jam 14.15 - 15.45 WITA. Diskusi ini dimoderatori oleh Sarah Charles, Assistant to the Administrator, United States Agency of International Development (USAID) dengan pembicara Dr Luísa Celma Meque, President of the National Institute for Disaster Risk Reduction and Management (INGD) of the Government of Mozambique, Luis Doñas dari Foreign Affairs Liaison National Emergency Office Chile, Esline Garaebiti - Director General, Ministry of Climate Change Adaptation, Meteorology, Geo-Hazards, Environment, Energy and Disaster Management, Vanuatu, Crispin d'Auvergne sebagai Director, Climate and Disaster Resilience, Organisation of Eastern Caribbean States, Hindou Oumarou Ibrahim sebagai Indigenous Chadian community of pastoralists, dan dari Indonesia adalah Saut Sagala sebagai peneliti dan dosen dari Fakultas Arsitektur, Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan dari Institut Teknologi Bandung.
Sesi tadi membahas data dan tata kelola, serta secara khusus mengintegrasikan pengungsian ke dalam strategi dan kebijakan pengurangan risiko bencana (PRB), serta implementasi terpadu dari strategi dan kebijakan tersebut. Beberapa hal yang dapat dipelajari dari pengalaman di negara Chad, Vanuatu dan Chile antara lain adanya pemantauan, pengumpulan dan analisis data pengungsian yang koheren di seluruh bidang kebijakan terkait untuk tata kelola yang lebih efektif dengan mengoptimalkan pelokalan PRB di konteks kabupaten/kota bahkan hingga ke tingkat kecamatan. Dalam diskusi juga disepakati untuk mempromosikan praktik tata kelola yang baik (level kebijakan dan kegiatan) dari berbagai daerah, sayangnya belum ada standar dan panduan internasional yang relevan tentang pengungsi dalam konteks untuk mengintegrasikannya ke dalam rencana kontingensi. Panduan yang paling terdekat adalah panduan Words into Action saat adanya pengungsian untuk memperkuat strategi dan kebijakan PRB. Materi yang relevan dengan diskusi ini dapat dilihat dalam tautan berikut: https://globalplatform.undrr.org/conference-event/strengthening-governance-reduce-disaster-displacement-risks
Dok. PKMK FK - KMK UGM “Diskusi Integrating biological hazards in national disaster management policy: a call for whole of society action”
Pada sesi malam, PKMK FK - KMK UGM mengikuti side-event yang diselenggarakan oleh WHO Headquarters dengan topik “Integrating biological hazards in national disaster management policy: a call for whole of society action” yang dilangsungkan di Mengwi Room, BND-CC 2 Ground Floor jam 18.30 - 20.00 WITA. Diskusi ini dimoderatori oleh Prof. Virginia Murray, Head of Global Disaster Risk Reduction, UK Health Security Agency dengan pembicara Robert Kwame Agyarko, Lead Advisor, Outbreaks and Epidemics, African Risk Capacity, Dr. Elizabeth Newnham, Senior Lecturer and Program Lead, Global Resilience, Curtin University, Perth, Australia and Research Fellow, Harvard University, USA dan Dr. Claudia Herrera, Executive Secretary, CEPREDENAC. Dalam sesi ini didiskusikan bagaimana pengalaman dan wawasan yang diperoleh dari pandemi dapat membantu para pemimpin, manajer, pembuat kebijakan, perencana, dan praktisi dalam menerapkan all hazard approach, seluruh masyarakat dan manajemen risiko pada strategi manajemen risiko bencana nasional dan lokal. Penekanan akan ditempatkan pada upaya negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat populasi rentan dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal. Pada sesi ini dicapai kesepakatan untuk mempromosikan tata kelola risiko yang efektif, kemitraan dan kolaborasi dalam manajemen risiko bencana di dalam dan lintas sektor di semua tingkat masyarakat dengan pelokalan dan sharing pengalaman dan best practice tentang integrasi bahaya nubika dan prioritas lainnya dalam strategi dan rencana nasional dan lokal untuk pengurangan risiko bencana. Dalam diskusi ini juga dibagikan beberapa inovasi, dan pelajaran dari COVID-19 yang kemudian berkontribusi pada kebijakan, rencana, dan praktik manajemen risiko semua bahaya di seluruh masyarakat di tingkat global, nasional, lokal, dan komunitas. Pendekatan lintas sektoral dalam mengurangi risiko dan membangun ketahanan sangat dibutuhkan. Terakhir, penelitian dan penyusunan kebijakan berbasis bukti ilmiah sangat dibutuhkan untuk inovasi maupun melihat efektivitas Kerangka Sendai. Materi yang relevan dengan diskusi ini dapat dilihat dalam tautan berikut: https://globalplatform.undrr.org/conference-event/integrating-biological-hazards-national-disaster-management-policy-call-whole.
Agenda kegiatan GPDRR yang lain dan beberapa kelas yang dapat diikuti secara online melalui https://globalplatform.undrr.org/programme/agenda-during dan tautan Zoom untuk kegiatan Panggung Resiliensi dan Talkshow pada link berikut https://us02web.zoom.us/meeting/register/tZcqcOugpjsrHNRW0MPlkQZkWu1VCp0gHpDw.
Untuk melihat seluruh organisasi yang terlibat dan bahasan pembicara silakan kunjungi https://rumahresiliensiind.wixsite.com/my-site-2
Reporter : Gde Yulian Yogadhita
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM
Kelas 2
Data challenges and solutions for disaster risk management
Pada hari kedua GPDRR, kami mengikuti kelas yang berjudul “Data challenges and solutions for disaster risk management” yang diadakan di Pecatu Hall, Bali Nusa Dua Convention Center 2. Pada sesi ini, moderator menyampaikan informasi terkait risiko bencana yang diperoleh akan disampaikan kepada pemerintah lalu digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan, dan penentuan langkah strategis pengurangan risiko dan respon bencana. Raditya Jati, Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyampaikan data yang didapat dari lapangan akan diolah menjadi informasi dan akhirnya akan menjadi kebijakan. Data - data tersebut diambil secara upstream maupun downstream. Sebagai contoh, dalam penanganan pandemi COVID-19, data di lapangan yang telah diolah menjadi statistik merupakan dasar pertimbangan untuk melonggarkan kebijakan pembatasan kegiatan di masyarakat.
Renato Solidum, narasumber asal Filipina, menyampaikan perlu tata kelola data yang baik. Data ini sangat dibutuhkan untuk memahami risiko dan bahaya. Rhonda Robinson, perwakilan dari Pacific Community, menyatakan informasi terkait risiko harus bisa diakses dengan mudah, aktual, dan disesuaikan dengan kapasitas pemerintah lokal untuk menginterpretasi dan membuat keputusan. Jakub Ryzenko, dari Pusat Penelitian Antariksa PAS, memaparkan perlu adanya akses informasi bersama dan dibentuk standar minimal agar dapat dipahami dan digunakan secara universal. Hal lain yang penting adalah membuat pertanyaan saat survei atau penelitian, karena pertanyaan - pertanyaan tersebut yang akan mengarahkan ke data yang kita cari.
dr. Satrio Pamungkas
PKMK FK-KMK UGM
Jumat - 27 Mei
Kegiatan Main Event GPDRR Hari Ketiga
Bali Nusa Dua Convention Center
Kamis, 27 Mei 2022
Dok. PKMK FK - KMK UGM Beberapa peserta side event ”Advancing DRR in building safe and resilient health facilities: lessons learnt from COVID-19” M.Abdoel Malik (Kadin), drg. Hadijah Pandita (Pusat Krisis Kemenkes), Dr Kai von-Harbou (WHO HQ), Yuni Wahyuningtyas (AHA Centre), apt.Gde Yulian (PKMK FK-KMK UGM), drg. Leny Juniarta (Pusat Krisis Kemenkes), Ns.Feby Dwi Putri (WHO Indonesia)
Pada hari terakhir Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7, salah satu sesi side event yang relevan yang diikuti oleh PKMK FK - KMK UGM sebagai yaitu sesi “Advancing DRR in building safe and resilient health facilities: lessons learnt from COVID-19” yang dilangsungkan di Mengwi Room, BND-CC 2 Ground Floor pukul 13.00 - 14.30 WITA. Diskusi ini relevan dengan kegiatan PKMK yang didanai oleh Caritas Germany dengan mengusung semangat pelokalan di Propinsi Sulawesi Tengah beberapa tahun terakhir. Diskusi ini dimoderatori oleh Dr. Qudsia Huda, Kepala Unit Disaster Risk Management and Resilience di WHO Headquarters dengan menghadirkan pembicara secara daring: Dr. Stella Chungong, Director, Health Security Preparedness, WHO Headquarters; Dr. Gerald Rockenschaub, Regional Emergency Director WHO Regional Office for Europe; Dr Ray Pentecost III, Director, Union Internationale des Architects (UIA) dari Public Health Group; Dr. Maria van Kerkhove, COVID-19 Technical Lead, WHO Headquarters; Dr. Iris Blom, International Federation of Medical Students’ Associations dan mendengarkan pengalaman dari Kementerian Kesehatan Guatemala dan Indonesia yang diwakili oleh dr. Kalsum Komaryani, MPPM sebagai Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
Dari side event ini didapatkan beberapa kesepakatan antara lain: adanya berbagi inovasi dan pengalaman yang diperoleh selama respons COVID-19 untuk memperkuat keamanan, fungsionalitas, dan keberlanjutan fasilitas kesehatan dari Guatemala dan Indonesia, perlunya peran sentral yang lebih besar dari fasilitas kesehatan dalam mengelola risiko kesehatan dari keadaan darurat dan bencana dalam sistem kesehatan. Juga didiskusikan bagaimana langkah - langkah untuk meningkatkan investasi di fasilitas kesehatan merupakan inti dari strategi manajemen risiko yang komprehensif dan dalam infrastruktur kritis yang tangguh di tingkat global, nasional, lokal, dan komunitas, dengan tak kalah pentingnya untuk fasilitas kesehatan selalu berkontribusi pada basis pengetahuan dalam mengelola risiko yang kompleks dan saling terkait, seperti pandemi dan bencana karena perubahan iklim. Hal - hal ini diharapkan dapat menambah wawasan terkait pendekatan masyarakat dan ketergantungan bersama dalam mengurangi risiko dan membangun ketahanan untuk infrastruktur untuk mempercepat implementasi, pemantauan, dan pelaporan Kerangka Sendai yang berfokus pada fasilitas kesehatan melalui pencapaian dampak yang nyata. Materi yang relevan dengan diskusi ini dapat dilihat dalam tautan berikut: https://globalplatform.undrr.org/conference-event/advancing-drr-building-safe-and-resilient-health-facilities-lessons-learnt-covid atau di https://www.who.int/news-room/events/detail/2022/05/27/default-calendar/global-platform-for-disaster-risk-reduction-2022--bali--indonesia .
Dok. PKMK FK - KMK UGM: Presentasi Caritas Germany dengan topik “Building up preparedness to reduce risk through disaster resilient family intervention” di Ignite Stage
Pada sesi selanjutnya, Direktur Caritas Germany, Cipto Priyo Leksono bersama dengan Senior Program Officer dari Caritas Germany, Lioni Beatrix Tobing, dan Aryo Saptoaji dari Caritas Indonesia mempresentasikan topik “Building up preparedness to reduce risk through disaster resilient family intervention” di Ignite Stage GPDRR pada pukul 14.30 – 14.45 WITA. Presentasi ini menjelaskan konsep dan manfaat dari rencana kesiapsiagaan bencana. Caritas Indonesia dan Caritas Bogor mempromosikan perencanaan ini untuk meningkatkan kesadaran PRB 700 keluarga di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten. Sejumlah daerah tersebut terkena dampak tsunami yang disebabkan oleh longsor lereng gunung Anak Krakatau. Mereka bergantian memaparkan bagaimana keluarga yang berpartisipasi dalam perencanaan kesiapsiagaan bencana mampu mengevakuasi diri sendiri dan juga membangun kewaspadaan lingkungan sekitar.
GPDRR ke - 7 kemudian ditutup oleh Kepala BNPB, Letjen Suharyanto dengan hasil Bali Agenda for Resilience menuju resilensi berkelanjutan pada sore yang diikuti dengan acara makan malam setelahnya. Ketujuh agenda ini adalah:
- Pertama, pengurangan risiko bencana perlu diintegrasikan pada kebijakan - kebijakan utama pembangunan dan pembiayaan, legislasi, dan rencana pencapaian Agenda 2030.
- Kedua, hanya dengan perubahan sistemik masyarakat dunia dapat memperhitungkan kerugian yang sesungguhnya dari bencana dan kerugian dari ketiadaan aksi, serta membandingkannya dengan investasi dalam pengurangan risiko bencana.
- Ketiga, Platform Global diselenggarakan diantara COP 26 dan COP 27 mencermati tingkat emisi saat ini jauh melebihi upaya mitigasinya, yang mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian bencana, dan mengancam pencapaian Agenda 2030.
- Keempat, bencana memberikan dampak berbeda kepada setiap orang. Ini menyerukan pendekatan partisipatif dan berbasis HAM untuk memasukkan semua sesuai prinsip "Tidak ada apa - apa tentang kita tanpa kita" dalam perencanaan pengurangan risiko bencana dan implementasinya pada masyarakat yang berisiko.
- Kelima, Platform Global memberikan rekomendasi yang dapat mendukung pelaksanaan seruan Sekretaris Jenderal PBB untuk memastikan setiap orang di muka bumi dilindungi oleh sistem peringatan dini dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
- Keenam yaitu potensi pembelajaran transformatif dari pandemi Covid-19 harus diterapkan sebelum jendela peluang tersebut tertutup.
- Ketujuh, pelaporan yang komprehensif dan sistematis, termasuk tinjauan kemajuan yang mendalam terhadap semua target Kerangka Sendai oleh negara - negara Anggota akan membantu menarik rekomendasi yang jelas untuk midterm review Kerangka Sendai.
https://pusatkrisis.kemkes.go.id/bali-agenda-for-resilince-berkelanjutan-7-rekomendasi-gpdrr-bali
Agenda kegiatan GPDRR yang lain dan beberapa kelas yang dapat diikuti secara online melalui https://globalplatform.undrr.org/programme/agenda-during dan tautan Zoom untuk kegiatan Panggung Resiliensi dan Talkshow pada link berikut https://us02web.zoom.us/meeting/register/tZcqcOugpjsrHNRW0MPlkQZkWu1VCp0gHpDw.
Untuk melihat seluruh organisasi yang terlibat dan bahasan pembicara silakan kunjungi https://rumahresiliensiind.wixsite.com/my-site-2
Reporter : Gde Yulian Yogadhita
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK UGM
Pada Desember 2019, Komisi Kesehatan Masyarakat Wuhan melaporkan sebuah wabah penyakit yang mirip pneumonia dan baru diketahui penyebabnya adalah virus corona jenis baru/ Novel Corona Virus. Sejak itu, kasus pertama mulai ditemukan di luar China, diantaranya Thailand (13 Januari 2020), Jepang (16 Januari 2020), Korea Selatan dan Taiwan (20 Januari 2020). Indonesia mulai terjangkit COVID-19 sejak 2 Maret 2020 dan jumlah kasus terus meningkat. Kepala BNPB kemudian memutuskan perpanjangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona di Indonesia hingga 29 Mei 2020.
Hal ini mengingatkan kita pada pandemi SARS 2020 lalu. Seluruh daerah di Indonesia siap siaga, beberapa telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 dan menetapkan status tanggap darurat. Situasi ini jelas bukan situasi normal, sistem kesehatan sudah terganggu fungsinya sehingga penanganan bencana dan krisis kesehatan (pandemi: salah satu bencana non alam) harus dilakukan.
Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK dan Pokja Bencana FK - KMK UGM selama ini selalu terlibat dalam situasi bencana dan krisis kesehatan yang terjadi di Indonesia. Untuk itu, melalui laman Update Manajemen COVID-19 ini kami hadir untuk berbagi kegiatan, pengetahuan, dan pendampingan untuk masyarakat, terutama untuk daerah dalam hal ini pemerintah daerah, dinas kesehatan, puskesmas, rumah sakit, tenaga kesehatan, termasuk juga fakultas kedokteran dan kesehatan untuk bersama-sama menguatkan sistem kesehatan baik nasional maupun daerah masing-masing.
Update manajemen COVID-19 adalah upaya untuk mendapingi pihak - pihak terkait termasuk masyarakat dalam penanganan COVID-19. Fungsi manajemen penanganan COVID-19 mulai dari perencanaan, pengorganisasian, aktivitas dan pengawasan. Menu yang ada di laman ini adalah aturan kebijakan, media promosi, laporan kegiatan, infografis, jurnal, hasil webinar dan rekomendasi. Silakan juga memberikan pertanyaan pada link yang sudah kami sediakan.
Aturan Kebijakan
Kebijakan terkait COVID-19 berisi rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan penanganan COVID-19 nasional dan daerah. Kebijakan ini dikeluarkan oleh pemerintah yang berlaku secara nasional. Selanjutnya pemerintah daerah menurunkan aturan tersebut menjadi surat keputusan atau surat edaran gubernur di daerah masing - masing. Kebijakan yang dikeluarkan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang baru dampak dari COVID-19. Kebijakan COVID-19 sudah dikembangkan sejak Januari 2020 dimulai dengan adanya buku pedoman tentang kesiapsiagaan menghadapi infeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI.
Laman ini bertujuan untuk mengumpulkan aturan - aturan di tingkat nasional, daerah (DIY), dan UGM sehingga mudah untuk ditemukan dan dibaca berdasarkan tanggal penerbitan regulasi tersebut. Aturan di tingkat universitas (UGM) harapannya dapat menjadi referensi bagi universitas - universitas lainnya di seluruh Indonesia bagaimana merespon penanganan COVID-19 ini. Begitu juga dengan aturan di tingkat DIY yang harapannya dapat menjadi referensi untuk daerah lain.
Tentunya aturan ini menyesuaikan dengan kebutuhan masing - masing daerah. Untuk itu kami membuka diskusi dan pertanyaan dari pembaca sekalian melalui link yang telah disiapkan.
Lingkup UGM
- Surat Keputusan Direktur utk Kesiapsiagaan pencegahan penyebaran Covid-19 di PKMK
- Surat FKKMK Hal Implementasi Work From Home
- Surat Edaran Rektor No 1606 tentang Tanggap darurat Covid-19 di Lingkungan UGM
- Pengumuman no 3917 tentang Pelaksanaan Pendidikan Profesi selama Pandemi Covid-19 FKKMK UGM
- Surat Edaran Rektor No 1604 tentang Kesiagaan dan Pencegahan Penyebaran COVID-19 di lingkungan UGM
Lingkup Provinsi DIY
- INGUB PTKM NOMER 4 2021 - Tentang Perpanjangan pengetatan secara secara terbatas kegiatan masyarakat
- SE NOMER 5 2021 - Tentan Perpanjangan Pelaksanaan Tata Kerja ASN di Lingkungan Pemda DIY
- SK Gubernur 2020 Status Tanggap Darurat
- Gugus Tugas
- Instruksi Bupati Sleman terkait Upaya pencegahan Virus Corona
- SE Gubernur terkait Sistem Kerja ASN Upaya pencegahan Virus Corona
- Instruksi Gubernur DIY tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi Covid-19
Nasional
- SURAT EDARAN NOMOR HK.02.02.I.0162.2021 Tentang Ketersediaan Tempat Tidur
- Pedoman Penanganan Covid Edisi 5
- KMK No 413 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
- Pedoman_P2_COVID-19_ 27 Maret2020
- CAP SE Penguatan peran Puskesmas dlm upaya PromPrev COVID-19
- KMK Republik Indonesia Nomor HK.01.07 Menkes 182 2020 tentang Jejaring Laboratorium Pemeriksaan Covid-19
- SE MENPAN NOMOR 19 TAHUN 2020
- SE NOMOR HK.02.01_MENKES_202_2020 tentang Protokol Isolasi Diri Sendiri dalam Penanganan Covid-19
- Salinan Keppres Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
- HE Mr Joko Widodo President.pdf
- KMK No. HK.01.07-MENKES-104-2020 ttg _Penetapan Infeksi Novel Coronavirus Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah
- RS Rujukan PIE
- Keputusan Kepala BNPB no 13 tahun 2020 Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia
- Pedoman Kesiapsiagaan Covid edisi 3
- Pedoman Kesiapsiagaan Covid edisi 2
- Pedoman Kesiapsiagaan Covid edisi 1
Media Promosi
Media promosi terkait dengan informasi penanganan COVID-19 yang dikemas sesederhana mungkin dan menarik sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Informasi ini tentu terus berkembang menyesuaikan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kementerian kesehatan aktif memberikan informasi - informasi dalam bentuk flyer supaya masyarakat lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan melalui website, Instagram, twiter kementerian kesehatan.
Untuk itu, kami mencoba merangkumkan media-media promosi kesehatan COVID-19 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan UGM (Health Promoting University (HPU) UGM, Ina Health UGM, dan pusat studi/kajian lainnya di UGM). Media lain dengan sasaran dinas kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan fakultas kedokteran/kesehatan juga tersedia di laman ini. Silakan men - download dan menyebarluaskannya.
Kemenkes - RI
VIDEOGRAFIS – Penanganan COVID - 19
Jaga Diri dan Keluarga Anda dari Corona Virus dengan Germas
TENTANG NOVEL CORONAVIRUS (NCOV)
Pertanyaan dan Jawaban Terkait COVID-19 Kementerian Kesehatan
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian CORONAVIRUS Disease (COVID – 19)
INFOGRAFIS – Jejaring Lab Pemeriksaan COVID
Jaga Diri, Jaga Sesama Dari COVID – 19
FLYER – Jika Merasa Tidak Sehat
Jika Merasa Kurang Sehat, Apa yang Harus Dilakukan di Rumah?
Artikel – Lakukan Protokol Kesehatan Jika Anda Mengalami Gejala COVID - 19
FLYER – Jaga Kebersihan Masjid dan Mushola -1
FLYER – Jaga Kebersihan Masjid dan Mushola -2
UGM
Video Podcast – Seluk Beluk COVID 19
Video – Cara Tepat Disinfeksi Alat Elektronik
Video – Mencuci Tangan Pakai Sabun
Cegah COVID-19: Disinfeksi Peralatan Elektronik
FLYER - Siapa yang Berisiko Alami Gejala Berat Akibat COVID-19?
FLYER – Rentan Terinfeksi Virus COrona
Flyer - Literasi Coronavirus Series 6: Pencegahan di Rumah
Flyer - Literasi Coronavirus Series 5: Tindakan Pencegahan di Sekolah
Flyer - Literasi Coronavirus Series 4: Cegah Infeksi di Tempat Kerja
Flyer - Literasi Coronavirus Series 3: Etika Batuk Bersin
Flyer - Literasi Coronavirus Series 2: Cuci Tangan dengan Benar
Flyer - Literasi Coronavirus Series 1: Apa yang Perlu Kita Tahu
Laporan Kegiatan
Di laman ini kami akan menyajikan laporan harian kegiatan tim Pokja Bencana FK - KMK UGM dalam pendampingan manajemen COVID-19 baik secara internal di tingkat fakultas dan eksternal untuk DIY dan daerah lainnya. Pokja Bencana FK - KMK UGM dan Divisi Manajemen Bencana PKMK telah melakukan pendampingan kepada DIY melalui keikutsertaan pada rapat - rapat koordinasi terpadu yang dipimpin oleh BPBD DIY, rekomendasi yang diberikan mulai dari pentingnya pemahaman sektor kesehatan dan terkait mengenai definisi operasional pasien Corona sesuai dengan buku pedoman COVID yang pertama waktu itu, rekomendasi pencarian kasus yang harus dipimpin oleh program P2 Dinas Kesehatan (saat itu belum ditetapkan status tanggap darurat), serta perumusan rencana operasi terpadu yang kemudian berubah menjadi rencana operasi gugus tugas DIY dalam percepatan penanganan COVID-19 di DIY.
Proses pendampingan kali ini sedikit berbeda dari pendampingan respon kesiapsiagaan dan tanggap darurat seperti biasanya, terutama tatap muka langsung yang berubah menjadi rapat daring/online sehingga dokumentasi foto hanya sedikit. Meski demikian, kami tetap berharap dari laporan kegiatan ini dapat menjadi rujukan kegiatan dan pengalaman yang dapat diaplikasikan di tempat lainnya, terutama bagi fakultas kedokteran dan kesehatan di lainnya yang juga sedang melakukan pendampingan penguatan sistem kesehatan di daerah. Simak selengkapnya:
Jumat, 3 April 2020
Hari ini pertemuan terakhir Workshop Aktivasi Hospital Disaster Plan (HDP) Berbasis Incident Command System (ICS) dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Beberapa perwakilan peserta mempresentasekan hasil penugasan mereka kemudian narasumber langsung memberikan tanggapan dan masukan. Melihat antusiasme rumah sakit untuk mengikuti workshop ini, maka workshop akan dibuka kembali untuk angkatan yang kedua dan tercatat sampai hari ini sudah 35 rumah sakit yang mendaftar. Tim Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK - KMK (masuk dalam Pokja Bencana FK-KMK UGM) mengadakan rapat untuk persiapan workshop Aktivasi HDP berbasis ICS Angkatan kedua, mulai dari pendataan peserta dan memperbaiki laman website. Kemudian dilanjutkan mendiskusikan rencana Workshop Komunikasi dalam ICS Penanganan COVID-19 di rumah sakit. Workshop ini merupakan lanjutan dari serial Workshop Aktivasi HDP Berbasis ICS dalam Menghadapi Pandemi COVID-19, sehingga peserta workshop-nya akan sama. Pokja Bencana mulai menyusun kerangka acuan, materi dan penugasan. Kegiatan pokja bencana lainnya adalah pengembangan website update manajemen covid dan pengembangan knowledge management.
Dok. PKMK FK-KMK “Rapat Divisi Manajemen Bencana Kesehatan PKMK FK-KMK UGM”
Kamis, 2 April 2020
Hari ini merupakan pertemuan ketiga Workshop Aktivasi Hospital Disaster Plan Berbasis Incident Command System dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Seperti biasa kegiatan dimulai dengan review penugasan hari kedua. Fasilitator memberikan 2 contoh penugasan peserta yang menggunakan ICS dan MIMMS dalam struktur pengorganisasian di RS. Topik yang dibahas pada pertemuan ketiga ini adalah Pengorganisasian Incident Command System (ICS) di Rumah Sakit. Peserta diberikan penugasan yang ketiga yaitu menyusun tupoksi tim ICS dan menyusun plan B untuk menghadapi kendala yang mungkin terjadi. Hasil penugasan tersebut akan dikoreksi esok harinya.
Pokja bencana juga membantu satgas penanganan covid di UGM untuk memperbaiki alur komunikasi dan pembagian tugas dalam ICS mereka. Kegiatan pokja bencana lainnya adalah pengembangan website update manajemen covid dan pengembangan knowledge management. Informasi selengkapnya terkait workshop simak di KLIK DISINI
Dok. PKMK FK-KMK “Penyampaian Materi oleh Narasumber dari Pokja Bencana FK-KMK UGM”
Rabu, 1 April 2020
Hari ini Pokja Bencana melanjutkan Workshop Aktivasi Hospital Disaster Plan Berbasis Incident Command System dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Kegiatan dimulai dengan review penugasan hari pertama. Fasilitator menunjukkan infografis jawaban dari peserta yaitu apakah sudah memiliki HDP, apakah ada ICS dan apakah ICS sudah diaktifkan. Hampir 50% peserta belum mengaktifkan ICS. Materi yang disampaikan hari ini tentang Incident Command System (ICS). Pada materi ini dr. Hendro menegaskan bahwa tanpa ICS di rumah sakit maka operasional penanganan COVID-19 tidak akan berjalan. Peserta diberi penugasan 2 dengan batas pengumpulan tugas pukul 15.00. Selanjutnya Pokja Bencana mengoreksi penugasan tersebut pukul 15.00-17.00. Kegiatan pokja bencana lainnya adalah pengembangan website update manajemen covid (hasil webinar) dan pengembangan knowledge management. Informasi selengkapnya terkait workshop simak di KLIK DISINI
Dok. PKMK FK-KMK “Sesi Diskusi Workshop Aktivasi Hospital Disaster Plan Berbasis Incident Command System dalam Menghadapi Pandemi COVID-19”
Selasa, 31 Maret 2020
Dilaporkan oleh : Happy R Pangaribuan
Hari ini Pokja Bencana melaksanakan Workshop Aktivasi Hospital Disaster Plan Berbasis Incident Command System dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Materi yang disampaikan yaitu tentang Komponen HDP dalam Akreditasi SNARS : Menilai Kesiapan Rumah Sakit Saat Ini. Tim Pokja Bencana membagi tugas, ada yang bertindak sebagai narasumber, fasilitator, notulen, IT dan bagian administrasi. Peserta diberi penugasan 1, fasilitator mengecek hasil penugasan dan merangkum semua hasil penugasan dalam bentuk infografis. Hasil penugasan ini akan di - review pada workshop hari kedua. Kegiatan pokja bencana lainnya adalah pengembangan website update manajemen COVID-19d (hasil webinar) dan pengembangan knowledge management. Informasi selengkapnya terkait workshop silakan simak di KLIK DISINI
Dok. PKMK FK-KMK UGM “Workshop Aktivasi Hospital Disaster Plan Berbasis Incident Command System dalam Menghadapi Pandemi COVID-19”
Senin, 30 Maret 2020
Dilaporkan oleh : Happy R Pangaribuan
Hari ini Pokja Bencana FK - KMK UGM fokus untuk persiapan Workshop Hospital Disaster Plan dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 yang akan dilaksanakan pada 31 Maret - 3 April 2020 setiap pukul 08.30-10.00 WIB melalui aplikasi Zoom. Pokja Bencana menyiapkan kerangka acuan kegiatan, menyiapkan materi dan penugasan, dan mengirimkan rencana kegiatan ke rumah sakit. Banyak rumah sakit yang mendaftar dari berbagai daerah. Dibentuk juga WAG grup untuk koordinasi terkait informasi kegiatan kepada peserta. Kegiatan pokja bencana lainnya adalah pengembangan website update manajemen COVID-19 dan pengembangan knowledge management.
Informasi selengkapnya terkait workshop silakan simak di KLIK DISINI
Jumat, 27 Maret 2020
Dilaporkan oleh : Happy R Pangaribuan
Pokja Bencana melanjutkan pendampingan kepada FK - KMK UGM dan universitas. Salah satu anggota Pokja Bencana masuk dalam Incident Command System di universitas sebagai wakil komandan dalam penanganan COVID-19 di UGM. Pokja Bencana mengirimkan bebrapa formulir kepada universitas seperti form laporan tiap bidang kepada komandan, form permintaan logistik, form alur pelaporan, dan lain - lain. Pokja bencana terus mengembangkan knowledge management melalui laman website https://manajemencovid-dirs.net/ dan http://bencana-kesehatan.net/index.php. Hari ini pokja bencana mengirimkan beberapa referensi dan jawaban atas pertanyaan pertanyaan terkait penanganan surge khusus fasilitas pada forum tanya jawab di laman website https://manajemencovid-dirs.net/. Kegiatan selanjutnya Pokja Bencana akan melanjutkan pendampingan, pengembangan knowledge management, dan pengembangan website update manajemen COVID-19.
Kamis, 26 Maret 2020
Hari ini Pokja Bencana melaksanakan webinar Surge Capacity dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Webinar ini dihadiri juga oleh perwakili IDI DIY dan diikuti oleh PERSI DIY, rumah sakit, dinkes melalui webinar dan livestreaming youtube. Laporan selengkapnya bisa disimak di http://bencana-kesehatan.net/index.php/65-agenda/3907-webinar-surge-capacity-dalam-menghadapi-pandemic-covid-19#reportase. Pokja bencana juga memberikan beberapa referensi untuk diupload di website https://manajemencovid-dirs.net/ , sebagai bahan diskusi pengembangan surge hospital di DIY. Pokja Bencana menyarakan agar DIY segera membentuk Incident Command System (ICS) dalam proses pengembangan rumah sakit rujukan khusus penanganan COVID-19.
Dok. Pokja Bencana FK-KMK UGM “Webinar Surge Capacity dalam Menghadapi Pandemic COVID-19”
Pokja bencana juga masih melanjutkan pendampingan internal di FK - KMK UGM, pengembangan knowledge manajemen dan pengembangan website. Selanjutnya Pokja Bencana akana terlibat dalam pengembangan surge hospital di DIY.
Selasa, 24 Maret 2020
Hari ini Pokja Bencana dibantu oleh Tim Publikasi PKMK FK-KMK UGM mulai alert rencana webinar Surge Capacity dalam Menghadapi COVID-19 kepada para stakeholder terkait. Laporan kegiatan webinar Persi juga dibuat dan dipublish di laman website https://bencana-kesehatan.net/index.php/59-halaman/reportase/3908-reportase-webinar-gerak-cepat-rumah-sakit-dalam-menghadapi-covid-19. Pokja Bencana berkoordinasi dengan ASB aktivis penyandang disabilitas dalam pengembangan media untuk penyandang disabilitas di website manajemen COVID-19.
Dalam pendampingan internal kepada FK - KMK UGM, Pokja Bencana membuat alur pelaporan harian tim bencana fakultas serta tugas dan fungsi masing - masing tim. Pada pukul 11.00 WIB Pokja Bencana menfasilitasi rapat webinar dengan para fasilitator pengelola knowledge management. Disampaikan bahwa para para fasilitator pengelola website https://manajemencovid-dirs.net/ supaya aktif dalam forum manajemen COVID-19. Dalam hal ini fasilitator berperan sebagai penghubung penanya dengan narasumber dan mengumpulkan referensi sesuai bidang masing - masing. Pukul 15.00 WIB Pokja bencana juga mengikuti rapat koordinasi penanganan COVID-19 FK - KMK UGM.
Senin, 23 Maret 2020
Dilaporkan oleh : Happy R Pangaribuan dan Madelina Ariani
Pokja Bencana FK-KMK UGM hari ini mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh PERSI berjudul “Gerak Cepat Rumah Sakit dalam Menghadapi COVID-19”, dimana dr. Hendro Wartatmo diundang sebagai pembahas. Pada webinar tersebut Pokja Bencana menyampaikan bahwa sudah saatnya rumah sakit menilai kemampuan atau kapasitas fasilitas yang mereka miliki dan kapasitas apa yang penting disiapkan jika terjadi lonjakan pasien. Menanggapi isu lonjakan tersebut Pokja Bencana juga sudah menyusun konsep surge capacity dalam menghadapi COVID-19 berdasarkan kajian ilmiah. Kegiatan Pokja Bencana lainnya adalah memperkaya konten update manajemen COVID-19, mengelola knowledge management dengan berbagai isu di web http://manajemencovid-dirs.net, mengikuti rapat di fakultas dan rapat koordinasi Pokja Bencana.
Pada rapat koordinasi Pokja Bencana pukul 16.00 dibahas kembali perkembangan penganan COVID-19 di DIY dan universitas. Memang yang menjadi tantangan adalah pemahaman mengenai bencana atau situasi krisis seharusnya bisa lepas dari birokrasi sehari-hari, sehingga kegiatan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat. Saat ini yang dilakukan pokja adalah pendampingan informal dengan mengelola knowledge management harapannya ini dapat diakses tidak hanya untuk DIY tetapi juga daerah lain yang membutuhkan. Rencana kegiatan selanjutnya adalah merumuskan rekomendasi mengenai surge hospital planning melalui webinar “Surge Capacity dalam Menghadapi COVID-19 “ pada Kamis, 26 Maret 2020. Informasi selengkapnya KLIK DISINI
Minggu, 22 Maret 2020
Dilaporkan oleh : Happy R Pangaribuan dan Madelina Ariani
Pokja bencana hari ini memperbaiki tampilan laman website http://bencana-kesehatan.net/index.php/72-full-page/3906-update-manajemen-covid-19#rekomendasi. Pengembangan website ini dibantu oleh tim publikasi PKMK FK-KMK UGM. Website Update Manajemen Covid-19 merupakan bagian dari knowledge management untuk eksternal. Update informasi di website setiap harinya di alert oleh tim publikasi kepada pihak-pihak penggiat bencana termasuk dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas. Dalam pendampingan manajerial untuk Internal FKKMK Pokja Bencana tetap mengusulkan struktur organisasi Incident Command System (ICS) supaya dibentuk di fakultas maupun di universitas. Pokja Bencana sudah memberikan form laporan harian per bidang ke dekan/ komandan dan form laporan harian FKKMK ke rektorat
Pokja Bencana melakukan rapat koordinasi pada pukul 17.00 via webinar untuk membahas perkembangan penanganan covid-19 oleh FK-KMK. Menanggapi surat tentang Implementasi Pembatasan Kegiatan oleh FK-KMK UGM, maka sebaiknya dari Pokja Bencana dibuatkan kartu tugas atau semacam surat ijin jika hendak melakukan koordinasi atau mengunjungi pos komando di PKMK. Meskipun demikian tetap menfasilitasi rapat koordinasi setiap harinya dari rumah via webinar. Pokja Bencana mengingatkan kembali bahwa akan tetap mendampingi FKKMK untuk tata kelola struktur organisasi karena memang melihat kondisi saat ini sudah dibutuhkan.
Sabtu, 21 Maret 2020
Dilaporkan oleh : Happy R Pangaribuan dan Madelina Ariani
Kegiatan tim Pokja Bencana FK - KMK UGM hari ini adalah melanjutkan pendampingan dalam segi manajerial di tingkat fakultas dan pengembangan knowledge management. Tim juga mulai membahas tentang keperluan apa saja yang dibutuhkan dalam surge capacity dari berbagai referensi. Dalam hal ini pokja bencana aktif berdiskusi tentang pengembangan kapasitas cadangan yang disiapkan rumah sakit untuk menghadapi lonjakan pasien (surge hospital).
Pada pukul 16.00 Pokja Bencana juga melakukan rapat koordinasi dengan dekanat. Pokja Bencana menyampaikan bahwa form laporan kegiatan harian yang perlu disampaikan kepada masing - masing bidang yang terlibat dalam rapat koordinasi FK - KMK UGM. Pokja Bencana FK- KMK UGM akan membagikan formulir laporan tersebut. Ada tiga poin penting yang akan disampaikan dalamformulir laporan yaitu kegiatan yang sudah dilakukan, kegiatan yang akan dilakukan dan list kebutuhan. Dalam rapat koordinasi juga disampaikan pihak dekanat tentang penggalangan dana untuk kebutuhan yang diperlukan UGM dalam penanganan COVID-19 . UGM sudah membuka donasi dari sahabat UGM dan aka nada penambahan menu peruntukan dana dalam penangan COVID-19 termasuk untuk pemenuhan APD, kegiatan knowledge management dan sebagainya. Rencana kegiatan Pokja Bencana selanjutnya adalah Webinar HDP Senin, 23 maret 2020 dengan PERSI DIY dan MSF Indonesia dan pendampingan manajemen untuk posko terpadu COVID-19 DIY di pusdalop BPBD DIY.
Jumat, 20 Maret 2020
Dilaporkan oleh : Happy R Pangaribuan dan Madelina Ariani
Kegiatan tim Pokja Bencana FK-KMK UGM hari ini adalah melakukan rapat koordinasi pagi bersama dengan pengarah. Selain itu juga terlibat pada kegiatan webinar pengalaman penganan COVID-19 oleh RSPI Sulianti Saroso. Hal ini juga menjadi konsen Pokja Bencana dalam mendampingi DIY melakukan surge planning.
Usulan struktur ICS telah dibahas di dekanat dan diputuskan bahwa Pokja Bencana lebih fokus pendampingan manajerial ICS di tingkat fakultas sekaligus tetap memberikan masukan dan saran untuk ICS dan penanganan di tingkat universitas. Dengan ini Pokja Bencana dapat lebih fokus pada pendampingan eksternal termasuk mengelola knowledge management dimana saat ini kita tidak bisa hanya fokus untuk DIY tetapi juga daerah lainnya di Indonesia.
Upaya manajemen pengetahuan/ knowledge management dimulai dari mengelompokkan pertanyaan dan isu yang dibutuhkan oleh stakeholder dalam hal ini klinisi di RS, dinas kesehatan, puskesmas, dan BPBD. Telah siap laman khusus Update Manajemen Covid-19 di website bencana kesehatan yang akan mengelola dan membagikan pengetahuan dan pengalaman penanganan COVID-19 ini. Silakan kunjungi https://bencana-kesehatan.net/index.php/72-full-page/3906-update-manajemen-covid-19#aturan-kebijakan.
Kamis, 19 Maret 2020
Dilaporkan oleh : Happy R Pangaribuan dan Madelina Ariani
Hari ini (19/3/2020), telah ditetapkan posko penanganan COVID-19 Pokja Bencana FK - KMK UGM di ruang bencana Divisi Manajemen Bencana PKMK, sementara hingga ada keputusan dekanat lebih lanjut. hari ini juga diberlakukan shift anggota yang berkoordinasi langsung di posko, sehingga kegiatan memang dilakukan dari rumah masing - masing. Melanjutkan rencana operasi kemarin, usulan Incident Command System (ICS) telah dibuat dan diserahkan ke Dekanat. Meski struktur dan alur pelaporan masing - masing bidang teknis saat ini langsung dilaporkan ke dekan, ICS ini tetap harus dibuat agar kegiatan lebih terorganisir. Struktur organisasi yang penanganan COVID-19 FK - KMK yang telah disusun berdasarkan dengan skema ICS yang dikembangkan dalam penanganan bencana dan krisis kesehatan. Struktur organisasi akan didiskusikan lebih lanjut dengan pihak dekanat. Hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan orang - orang yang terlibat dalam struktur organisasi ICS aktif melaksanakan fungsinya masing - masing dan melaporkan kegiatan yang sudah dilakukan. Dengan adanya struktur organisasi ini masing - masing orang memahami harus melaporkan apa dan kepada siapa dilaporkan.
Rapat koordinasi pukul 15.00 WIB, agenda rapat hari ini ada dua yaitu perkembangan penanganan COVID-19 di UGM/DIY dan progress struktur organisasi penangan COVID-19 di FK - KMK UGM. UGM sudah membentuk call center yang bertugas menjawab masalah terkait COVID-19 dan akan dilakukan juga rekruitmen volunteer yaitu tim yang akan melakukan SOP assessment di UGM. Sistem informasi di grup media akan fokus untuk melihat dan tracking isu - isu hoax termasuk isu - isu medis. Akan dikembangkan informasi untuk orang awam (ina health, sosmed UGM, dan lain - lain) dimana semua informasi harus berbasis bukti dan ada labelling UGM. Ada penumpukan pasien di RS rujukan DIY, maka ke depannya kita perlu mapping RS lainnya termasuk RS swasta di DIY. Dalam hal ini FK - KMK menfasilitasi Dinkes untuk melakukan pemetaan tersebut.
Rencana operasi selanjutnya adalah:
- pematangan ICS di tingkat fakultas dan universitas sedangkan masing - masing bidang tetap melaksanakan dukungan teknis sesuai dengan fungsinya.
- FK - KMK UGM akan mulai masuk ke detail surge capacity, melakukan surge capacity di rumah sakit dan menjalankan aktivitas knowledge management.
Rabu, 18 Maret 2020
Dilaporkan oleh : Happy R Pangaribuan dan Madelina Ariani
Melanjutkan rencana kegiatan kemarin, hari ini Pokja Bencana FK - KMK UGM mencoba menyusun rencana operasi pendampingan internal dan eskternal UGM, termasuk mengusulkan struktur organisasi tim penanganan COVID-19. Kegiatan tetap diusakan dengan pembatasan. Hanya kegiatan atau kebutuhan yang mendesak dan membutuhkan koordinasi tatap muka yang menjadi alasan tim berkumpul di ruang bencana Divisi Manajemen Bencana, PKMK FK - KMK UGM.
Rapat koordinasi hari ini dimulai pukul 15.10 WIB lebih banyak membahas aktivitas apa yang sudah dan akan dilakukan oleh FK-KMK UGM berdasarkan sumber daya manusia yang ada di FK-KMK UGM. Tropmed menyampaikan bahwa pencarian Orang dalam Pemantauan (ODP) sudah dimulai dari Dinkes Kesehatan Sleman dan untuk civitas UGM sendiri sudah dilakukan I Pasien dalam Pengawasan (PDP), yang mengeluh demam dan sebelumnya melakukan kontak erat dengan pasien positif akan menjadi prioritas. Dinkes kota meminta dibuatkan pemodelan yang menggunakan asumsi-asumsi epidemiologis. Perlu dibuat pemodelannya untuk persiapan surge capacity, ini digunakan untuk advokasi juga.
Berdasarkan hasil rapat ini maka akan lebih dimatangkan mengenai 2 kegiatan yang akan dilakukan yaitu:
- Mengembangkan knowledge management untuk disebarkan kepada masyarakat awam diusulkan dikelola oleh InaHealth, kepada tenaga kesehatan masyarakat diusulkan dikelola oleh Pokja Bencana bersama Prodi S2 IKM dan kepada tenaga medik (termasuk keperawatan) diusulkan dilakukan oleh Cochrane Center, bersama Departemen Klinis terkait, Keperawatan, Gizi, dan PKMK/Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan.
- Pendampingan daerah yakni mengembangkan bantuan ke dinas kesehatan untuk Penyelidikan Epidemiologi dipimpin oleh FETP, mengamankan kampus FK - KMK UGM dengan berbagai tindakan fisik dipimpin oleh Bagian Sarana dan Prasarana. Arahan dari Dekanat rencana kegiatan selanjutnya segera membuat struktur organisasi satgas bencana FK - KMK UGM lengkap dengan tugas fungsi dan alur komando.
Selasa, 17 Maret 2020
Dilaporkan oleh : Happy R Pangaribuan dan Madelina Ariani
Hari ini, sejak koordinasi minggu lalu maka Pokja Bencana FK - KMK UGM mulai melakukan rapat daring untuk berkoordinasi dengan internal FK - KMK dan universitas. Pokja Bencana FK - KMK sendiri sejak awal Februari telah berkoordinasi dengan BPBD DIY dan Dinas Kesehatan Provinsi DIY dalam rapat koordinasi terpadu kesiapsiagaan COVID-19 DIY. Ada dua fokus kegiatan Pokja Bencana FK - KMK UGM yakni pendampingan internal UGM dan eksternal.
FK - KMK UGM mulai bergerak menjalankan sistem manajemen penanganan COVID-19 di FK - KMK UGM. Semua bidang yang terkait dari dekanat, fakultas dan pokja bencana diundang untuk mengikuti rapat rutin koordinasi penanganan COVID-19 . Rapat koordinasi hari ini dilaksanakan pukul 15.00 - 16.00 WIB melalui video call whatsapp. Agenda rapat pertemuan ada tiga yaitu laporan masing-masing tim dalam penanganan COVID-19 di UGM/DIY, laporan masalah selama pendampingan penanganan COVID-19 di DIY dan rencana tim bencana FK - KMK dalam penanganan COVID-19 di UGM/DIY.
Hasil laporan masing - masing tim dalam penanganan COVID-19 di UGM/DIY masih berfokus membahas media promosi kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 kepada masyarakat. Dari Tropmed akan mendukung dalam pembuatan media, dari Ina Health lebih ke pengembangan video (animasi), dari HPU lebih ke media channel dan Tim Pokja Bencana dapat mendukung manajemen teknis. Perkembangan di DIY sekarang adalah DIY sudah membuat Satgas di tingkat provinsi hingga di kabupaten dan DIY tidak ada lockdown. Surveilans di DIY belum berjalan dengan baik. Artinya yang menjadi tugas sekarang adalah memperbaiki sistem yang ada, menyusun rencana yang lebih operasional seperti pada penanggulangan bencana. Rencana tim bencana FK - KMK dalam penanganan COVID-19 di UGM/DIY akan aktivasi tim bencana (Incident Command System).
Jurnal
Melalui laman ini, kami berusaha mengumpulkan literatur dari jurnal ilmiah, buku, dan paparan pakar mengenai penanganan COVID-19. Kami juga membuka diri untuk kiriman atau request literatur dari pembaca sekalian, silakan memberikan komentar di bawah ini.
- Pertahanan Virus Corona di Berbagai Media
- Persistence of coronaviruses on inanimate surfaces and their inactivation with biocidal agents
- Handbook of COVID-19 Prevention and Treatment
- Diagnosis and Treatment Protocol for Novel Coronavirus Pneumonia
- Critical Preparedness, Readiness and Response Actions for COVID-19
- Mitigasi Penyebaran COVID-19 - Rapimgub Coronavirus COVID-19
- Apakah Virus menjadi Ancaman Terbesar Global Health Security
- The Novel Coronavirus - A Bird's Eye View [Habibzadeh & Stoneman, Int J Occup Environ 2020]
- Covid-19 What is Next for Public Health
- Chloroquine Phosphate Has Shown Apparent Efficacy in treatment of COVID-19 Associated Pneumonia in Clin Studies [Gai et al., 2020]
- Report of WHO-China Joint Mission on Covid-19 Final Report
- Epidemiological and Clinical Characterisric of 99 cases of 2019 Novel Coronavirus Pneumonia in Wuhan China_A Descriptive Study
- 2020 Nowcasting and Forecasting the Potential Domestic and International Spread of the 2019-nCoV outbreak Originating in Wuhan China_Modelling S
- Januari A Handbook of 2019 nCoV Pneumonia Control and Prevention
- Surveilans, Karantina dan Observasi Orang Terpapar Covid-19
- Laboratory Testing for 2019 Novel Coronavirus in Suspected Human Cases
- Disaster Psychology
- WI-Hospital-Guidelines-for-Surge-Capacity-March-2015
Webinar HDP RS
Dalam rangka bersama-sama melawan pandemik COVID-19, PKMK FK - KMK UGM, RSPI Sulianti Saroso dan Jejaring lainnya berupaya melakukan diskusi online untuk mengelola pengalaman dan pengetahuan tentang penanganan COVID-19 . Hasil diskusi ini harapannya dapat dipraktekan dan dilihat dampaknya dalam menghadapi COVID-19.
Di laman ini kami menyajikan informasi agenda webinar manajemen COVID-19, hasil diskusi webinar, dan materi webinar. Untuk itu, silakan memasukkan pertanyaan agar kami dapat mengetahui kebutuhan pembaca sekalian
Workshop Aktivasi Hospital Disaster Plan berbasis Incident Command System dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
Senin, 06 April 2020
Dok. PKMK FK-KMK UGM “ Workshop Aktivasi HDP berbasis ICS-Angkatan II”
Peserta yang tergabung pada workshop ini sebanyak 43 rumah sakit yang tersebar di Indonesia. Fasilitator mengawali kegiatan ini dengan menampilkan hasil survei rumah sakit terkait Hospital Disaster Plan (HDP) dan Incident Command System (ICS) yang ada di RS. Hasil survei menunjukkan dari 21 rumah sakit terdapat 5 rumah sakit yang belum memiliki HDP, 6 rumah sakit belum memiliki tim bencana/ICS dan 13 rumah sakit belum mengaktifkan ICS.
Surge Capacity Level RS dan Daerah
Melihat kondisi sekarang ini, banyak masyarakat yang mudik dari daerah zona merah menjadi tantangan tersendiri bagi daerah. Daerah harus siap menghadapi lonjakan penderita COVID-19, karena pergerakan masyarakat ini belum terawasi dnegan baik. PKMK FK – KMK UGM menyelengarakan webinar diskusi tentang surge capacity di level rumah sakit dan daerah yang dilaksanakan pada 31 Maret 2020. Webinar ini sebagai bentuk dukungan dari PKMK FK - KMK UGM untuk mengembangkan pengetahuan tentang COVID-19 dan manajemen dalam kebencanaan. Dalam hal ini, bagaimana persiapan manajemen menghadapi lonjakan pasien di sebuah daerah. Salah satunya dengan menyusun skenario untuk menghadapi lonjakan. Laporan selengkapnya simak di KLIK DISINI
Pengalaman RSPI Sulianti Saroso Melakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19
Sebagai rumah sakit yang salah satu fungsinya melayani pasien COVID-19, tim pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) COVID-19 RSPI Sulianti Saroso melakukan berbagai upaya untuk tidak terkontaminasi dengan cara meningkatkan daya tahan penjamu, inaktivasi agen penyebab infeksi dan memutus rantai penularan. Triase, melakukan deteksi dini dan source control merupakan salah satu strategi dari pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19. PKMK FK – KMK UGM telah menyelenggarakan diskusi manajemen COVID-19 pada 27 Maret 2020. Kali ini membahas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19 bersama tim PPI RSPI.
Laporan selengkapnya Klik Disini
Pengalaman Penanganan Outbreak Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso
Pengalaman Penanganan Outbreak Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso
20 Maret 2020
Forum Manajemen COVID-19 yang diinisiasi oleh FK - KMK UGM telah menyelenggarakan seminar jarak jauh (webinar) pertama dengan menghadirkan direksi dan tim klinisi RSPI Sulianti Saroso sebagai Narasumber utama pada Jumat, 20 Maret 2020. Diskusi ini membahas pengalaman RSPI Sulianti Suroso menangani pasien yang melonjak drastis (Surge). Pembahasan pengalaman ini dalam konteks peningkatan Surge Capacity RS dimana harus ada persiapan menghadapi jumlah pasien yang melonjak di saat wabah.
Reportase Klik Disini
Hospital Disaster Plan (HDP) dalam menghadapi Pandemi COVID-19
Hospital Disaster Plan (HDP) dalam menghadapi Pandemi COVID-19
23 Maret 2020
Rumah sakit menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan penanganan COVID-19 PKMK FK - KMK UGM mengadakan kembali forum diskusi melalui webinar dengan melibatkan stakeholders terkait. Isu peningkatan pasien COVID-19, kelelahan tenaga kesehatan, keterbatasan fasilitas dan logistik di rumah sakit dalam penanganan COVID-19 menjadi dasar kuat pentingnya HDP dalam menghadapi pandemi COVID-19. Diskusi ini mengundang PERSI DIY dan MSF Indonesia untuk membahas tindak lanjut nyata dalam memperbaiki tata kelola Rumah Sakit untuk penanganan COVID-19.
Reportase Klik Disini
Surge Capacity dalam Menghadapi Pnademic COVID-19, 26 Maret 2020
Jumlah penderita COVID-19 dan jumlah kematian yang diakibatkan COVID-19 terus meningkat setiap harinya di Indonesia. Masyarakat ingin mengetahui bagaimana mendeteksi seseorang terkena COVID-19, apakah laboratorium mampu untuk melakukan uji tes dalam jumlah yang banyak dengan hasil yang cepat. Mempercepat deteksi dini penderita COVID-19 merupakan salah satu strategi untuk mengurangi angka kematian akibat COVID-19. Diskusi ini diselenggarakan oleh PERSI bekerja sama dengan PKMK FK - KMK UGM untuk membahas pertanyaan masyarakat luas mengenai ujung tombak deteksi pasien COVID-19.
Reportase dan Materi Silakan KLIK DISINI
HDP RS
Angkatan I Workshop Komunikasi dalam Incident Command System (ICS)
Angkatan II Workshop Komunikasi dalam Incident Command System (ICS)
Angkatan III Workshop Komunikasi dalam Incident Command System (ICS)
Angkatan IV Workshop Komunikasi dalam Incident Command System (ICS)
Simulasi Hospital Disaster Plan berbasis Incident Command System dalam Menghadapi Pandemic Covid-19
Workshop Logistik dalam Incident Command System (ICS) Penanganan COVID-19 di Rumah Sakit
Angkatan II Workshop Logistik dalam Incident Command System (ICS) Penanganan COVID-19 di Rumah Sakit
Angkatan IV Workshop Logistik dalam Incident Command System (ICS) Penanganan COVID-19 di Rumah Sakit
Webiste Resmi Terkait Covid-19
Pusat https://www.covid19.go.id
DIY https://corona.jogjaprov.go.id
Jakarta https://corona.jakarta.go.id
Jawa Barat https://pikobar.jabarprov.go.id/
Buku Aceh
Tiga tahun kegiatan RS Dr Sardjito Fakultas Kedokteran
dan Fakultas Psikologi UGM
Relawan Kesehatan di Medan Bencana
Perjalanan Tim FK UGM/RSUP Dr. Sardjito
Membantu Korban Bencana (2004-2018)