BANDUNG - Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung untuk bekerja lebih efisien dan tepat sasaran dalam mengantisipasi dampak yang diakibatkan banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Kabupaten Bandung sejak Minggu (18/11) malam.
Mereka meminta agar penanganan kepada korban banjir tidak semata-mata evakuasi tapi juga penanganan kebutuhan bagi para pengungsi.
Hal itu dikemukakan Wahyudin, Staf Advokasi Kebencanaan Walhi Jabar, dalam rilis yang diterima Kompas, Senin (19/11/2012).
Walhi memperkirakan terdapat 4.000 lebih keluarga yang terdampak akibat banjir di Kabupaten Bandung saat ini dan tersebar di berbagai kecamatan seperti Banjaran, Majalaya, Baleendah, Dayeuhkolot, Soreang, Kutawaringin, dan masih banyak lagi.
"Saat ini, Kabupaten Bandung bisa dinyatakan sebagai daerah darurat bencana banjir dan longsor," ujar Wahyudin dalam rilisnya.
Analisa yang mereka buat, penyebab banjir disebabkan berbagai hal, mulai sedimentasi di berbagai sungai di Kabupaten Bandung seperti Ciwidey, Cisangkuy, dan anak sungai lainnya. Alih fungsi lahan dari hutan menjadi ladang atau sawah menjadi perumahan dituding menjadi biang banjir maupun longsor di Kabupaten Bandung.
Untuk itu, Walhi juga mendesak Pemkab Bandung untuk menyempurnakan mitigasi bencana mulai membangun sistem koordinasi, menyiapkan tempat pengungsian, menyediakan logistik seperti makanan, sarana kesehatan, dan baju bersih.
Mereka juga mendesak semua pihak agar berpartisipasi dalam menyelamatkan serta melindungi korban bencana alam di Bandung.