JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, menyebut Menteri Retno Marsudi dan sejumlah pejabat lintas kementerian tengah membahas opsi kemungkinan mengevakuasi mahasiswa maupun WNI yang kini terisolir di kota Wuhan, China.
Untuk itu, Menteri Retno dan beberapa kementerian pada Minggu 26Januari 2020 sore menggelar video conference dengan KBRI di Beijing agar mendapat informasi yang valid tentang kondisi di sana.
"Kita ingin mendapat informasi langsung kira-kira saran apa yang mereka berikan seperti apa," ujar Teuku Faizasyah mangutip BBC.
Menurut Teuku, untuk proses evakuasi tidak semudah yang dibayangkan lantaran pemerintah China masih menutup kota itu.
"Memang tidak sesederhana permasalahannya, kalau untuk evakuasi. Memang saat sekarang opsi-opsi itu sedang dibahas, tapi karena status wilayah itu masih ditutup."
Dari pantauan Kemenlu, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia berupaya mengevakuasi warga negara mereka dari Wuhan. Namun, sejauh ini belum ada satupun negara yang berhasil melakukannya.
Karena itulah, pemerintah belum menemukan cara evakuasi yang ideal.
"Jadi kita belum bisa melihat contoh proses pelaksanaan yang ideal seperti apa, apakah dievakuasi langsung di bawa pulang atau bagaimana. Itu kan hal-hal yang harus betul-betul disiapkan di lapangan," jelasnya.
Setidaknya ada 96 mahasiswa yang masih tinggal di asrama-asrama kampus di Wuhan. Mereka, katanya, mulai dilanda rasa khawatir luar biasa sejak pemerintah China menutup seluruh akses transportasi di sana dan melarang masyarakat setempat keluar dari Wuhan.
Pada Minggu (26/1), setidaknya 56 orang dilaporkan meninggal dunia karena virus corona dan menginveksi lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia.