Yogyakarta - Banjir di sejumlah wilayah Yogyakarta mulai surut. Warga Kota Gudeg kini sibuk membersihkan rumah dari genangan air yang bercampur lumpur dan sampah. Berdasarkan pantauan detikcom, Senin (2/1/2012), air di Sungai Code dan Winongo masih deras meski ketinggian air sudah surut.
Warga yang berada di bantaran Kali Winongo sepanjang dari Ngampilan Kota Yogyakarta hingga Panggungharjo Sewon Bantul mengalami kebanjiran dengan ketinggian bervariasi antara 50 cm hingga 1 meter sejak Minggu 1 Januari 2012.
Warga yang ditinggal di pinggir Sungai Winongo sekitar Kampung Serangan, Gendingan Kecamatan Ngampilan, Wirobrajan, Suryowijayan-Mantrijeron, Tirtonirmolo Kasihan dan Panggungharjo Sewon Bantul pagi ini mulai membersihkan beberapa perabot rumah seperti meja dan kursi. Tembok-tembok rumah juga masih berwarna kecoklatan pertanda terkena aliran lumpur saat banjir terjadi di Kali Winongo.
Lumpur bercampur sampah yang memenuhi sekitar rumah mulai dibersihkan. Lumpur setebal 20 cm yang memenuhi halaman rumah warga dikeruk dengan cangkul dan sekop. Beberapa batang pohon pisang dan rumpun bambu yang roboh di pinggir Sungai Winongo juga masih dibiarkan.
Warga Desa Panggungharjo Sewon yang berada di sebelah selatan Pasar Niten Baru di Jl Bantul hari ini juga membersihkan lumpur yang meluap dari Sungai Winongo. Mereka menguruk jalan selatan pasar menuju perkampungan yang penuh lumpur dengan tanah kering sehingga bisa dilalui kendaraan kembali. Warga juga meninggikan tanggul dengan karung-karung pasir di dekat tanggul beton.
"Banjir tadi malam itu banjir besar di Kali Winongo. Sebab kalau terjadi banjir tidak pernah meluap hingga batas tanggul pinggir sungai dan masuk pemukiman di utara dan selatan sungai," Prayitno warga setempat yang ikut kerja bakti meninggikan tanggul di selatan Pasar Niten Baru.
Meski tidak ada korban jiwa kata dia, beberapa rumah sempat kebanjiran hingga ketinggian 70-an cm saat terjadi banjir pada pukul 19.00 WIB. Warga juga berhasil menyelamatkan barang-barang berharga lebih dulu.
"Karena air sudah melewati dam Kali Winongo, air langsung masuk ke pemukiman yang berada di sebelah timur dam atau jembatan Winongo. Tempat tersebut merupakan ledokan atau daerah yang tingginya hampir sama dengan pinggir sungai," katanya.