Pontianak Post, NGABANG - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kemarin mengirimkan bantuan logistik kepada korban banjir di Landak. Kasubbid Logistik BPBD Provinsi Kalbar, Supardi, S.Sos saat ditemui Pontianak Post di Ngabang, Kamis (12/1) mengungkapkan bahwa bantuan tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi Kalbar. Selain bantuan tersebut, Gubernur Kalbar Cornelis juga melakukan kunjungan langsung ke lapangan mesti tidak lama. "Bantuan ini berasal dari provinsi dan sudah diserahkan kepada BPBD Landak, Kamis kemarin. Kita harapkan bantuan ini bisa segera disalurkan kepada pihak yang membutuhkan. Paket bantuan diantaranya mie instan 55 Dos, minyak goreng 60 liter, sarden 100 kaleng, gula pasir 50 kg, dan selimut 50 lembar. " ujarnya.
Ia menjelaskan untuk data se Kalimantan Barat, selain Landak dan Bengkayang, beberapa daerah juga sebelumnya sudah diserahkan bantuan untuk korban banjir yakni di Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk upaya membantu masyarakat yang mengalami musibah banjir. Wakil Bupati Landak, Herculanus Heriadi meminta kepada aparat di Pemdes dan Kecamatan agar bisa segera memberikan laporan kepada pihak Pemkab Landak mengenai perkembangan banjir di daerahnya masing-masing.
"Saya minta agar desa atau kecamatan agar segera melaporkan perkembangan musibah banjir di daerah masing-masing. Begitu juga dengan BPBD Landak agar selalu siaga memperhatikan keadaan masyarakat korban banjir di Kota Ngabang dan sekitarnya," tegasnya. Dikatakannya, sejauh ini yang diketahuinya di Kabupaten Landak ada 2 kecamatan yang cukup parah terkena banjir yakni Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Kuala Behe. Kades Desa Raja, Zulkarnain mengaku berterima kasih kepada Pemda Landak dan Pemprov Kalbar yang sudah datang meninjau ke daerahnya sekaligus mendata. Ia berharap kondisi cuaca akan lebih baik dan tidak kembali turun hujan agar tidak semakin terendam.
Bantuan Nihil
Sementara, meski sudah tiga pekan banjir melanda di Dusun Danti Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, sampai saat ini menurut pengakuan warga setempat belum menerima bantuan dari pemerintah. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Provinsi Kalbar, Awang Sofyan Rozali kepada Pontianak Post, kemarin. Awang sendiri sudah memperoleh informasi dari warga setempat soal bantuan yang belum diterima tersebut. Awang sendiri menyayangkan bantuan belum disalurkan oleh Pemkab Bengkayang.
“Harusnya, Pemkab Bengkayang segera menyalurkan bantuan itu. Apalagi, sudah tiga pekan air belum surut. Artinya, aktivitas warga terhenti. Khawatir masyarakat disana bisa kelaparan akibat bantuan yang tidak kunjung datang,” kata Awang. Politisi Partai Golkar ini sudah menelpon Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalbar. “Saya sendiri sudah konfirmasi dan minta segera disalurkan bantuan. Alhamdulillah, bantuan akan datang besok (hari ini) oleh pemerintah provinsi,” kata Awang. Politisi yang sudah dua periode menjadi anggota DPRD Provinsi Kalbar ini, minta kepada Pemkab Bengkayang untuk mengusulkan bantuan ke provinsi bila memang tidak mampu mengatasinya. “Sampai saat ini mereka tidak melaporkan kejadian ini kepada pemerintah provinsi,” kata dia. Menurut Awang, ada 233 kepala keluarga atau 899 jiwa yang berada di dusun tersebut.
Sisa Banjir
Berita baiknya mengenai banjir datang dari di Kelurahan Semelagi Kecil, Singkawang Utara. Banjir yang diakibatkan curah hujan dan jebolnya tanggul, kini mulai benar-benar surut. Warga mulai membersihkan rumah dari sampah-sampah yang terbawa air. Namun, aktivitas berkebun, belum bisa dilakukan lantaran genangan air masih ada.Warga RT 10 RW 05 Kelurahan Semelagi Kecil, Asma mengaku hari ini mulai membersihkan sampah bekas banjir yang terjadi. Beberapa perabot rumah tangga juga sudah diturunkan dari tempat khusus untuk simpan ketika air masuk ke rumah. “Air di dalam rumah sudah mulai surut, barang kita turunkan. Dan mulai bersih-bersih sisa banjir yang terjadi,” kata Asma, Kamis (12/1).
Sudah surutnya air, Asma belum bisa melakukan aktivitasnya di kebun. Genangan air di beberapa lahan pertanian warga masih ada.“Tapi mau berkebun belum bisa, karena kebun saya masih tergenang air,” katanya.Hal sama juga dilakukan warga lainnya, Mansyur. Dirinya dibantu anggota keluarga mulai membersihkan rumah. Anak balitanya, yang selama banjir mengungsi ke rumah saudaranya sudah kembali ke tempat tinggalnya. “Berkemas, membersihkan rumah, banyak sampah akibat bawaan banjir. Lumpur tipis masih tersisa. Kerjapun belum bisa maksimal karena sebagian sawah masih tergenang,” kata Bapak dua anak tersebut.
“Kita berharap pemerintah segera membetulkan tanggul yang ada. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” katanya.Surutnya banjir di wilayah ini, mulai beberapa hari lalu. Namun, hingga saat ini. Kantor Kelurahan Semelagi Kecil, masih terlihat genangan air meski hanya semata kaki. Aktivitas nya pun masih dilakukan di kantor Posyandu kelurahan setempat. Di daerah yang terkena banjir, bekas-bekas genangan air masih nampak. Terutama pada dinding rumah warga. Beberapa warga pun mulai membersihkan rumah serta halaman dari sampah-sampah yang terbawa banjir.