logo2

ugm-logo

Omicron variant of SARS‐CoV‐2: Genomics, transmissibility, and responses to current COVID‐19 vaccines

Gelombang ketiga kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia, jenis Omicron dideteksi paling banyak menyerang penderita. Informasi terkait COVID-19 varian Omicron ini masih simpang siur, banyak yang menyebutkan varian Omicron tidak terlalu berbahaya meskipun penyebaran virus ini sangat cepat. Namun, tidak bisa dipungkiri juga bahwa tingkat keparahan penderita COVID-19 pada gelombang ketiga lebih rendah setelah sudah ada program vaksinasi. Pada artikel berikut disebutkan masih ada kelangkaan data penting yang memadai mengenai tingkat infeksi untuk menganalisis transmisibilitas varian Omicron yang sangat bermutasi. Varian Omicron dari SARS-CoV-2 diidentifikasi dari pasien yang divaksinasi COVID-19, menunjukkan invasi kekebalan varian baru dan menuntut vaksin yang diperbarui. Meskipun infektivitas, prevalensi, dan keparahan varian terbaru masih belum diketahui, penyelidikan sedang berlangsung untuk mendapatkan setiap detail tentang Omicron SARS-CoV-2 untuk merekomendasikan cara yang efisien mencegah lonjakan yang akan datang. Sementara itu, rekomendasi sebelumnya untuk mengatasi pandemi COVID-19 perlu dipertahankan di seluruh dunia bersama dengan arahan baru yang diimprovisasi, seperti pengurutan genom seluruh sampel, menjaga jarak sosial, melanjutkan vaksinasi untuk semua orang, dan mengisolasi pasien positif Omicron di tempat yang aman.

Selengkapnya

Rumah Sakit Waspada Puncak Gelombang-3 COVID-19 varian Omicron

Pada Januari 2022 terjadi kenaikan kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia, diperkirakan puncaknya akan terjadi pada akhir Februari 2022. Sejauh ini, para ahli melaporkan pasien Omicron hanya mengalami gejala yang cukup ringan dan mayoritas sembuh tanpa perawatan di rumah sakit. Meski demikian, masih ada risiko bagi mereka yang belum divaksinasi. Hal ini mengkhawatirkan bila cakupan vaksinasi di daerah yang masih rendah, sementara Omicron menyebar sangat cepat di luar Jawa. rumah sakit utama di Jakarta hampir penuh dengan pasien COVID-19 dengan gejala sedang, berat hingga kritis. Untuk menghindari RS kolaps, dianjurkan pasien yang bergejala ringan untuk isolasi mandiri.  Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi mengestimasi jumlah kasus harian periode Omicron bisa lebih tinggi hingga enam kali lipat dari varian Delta. Kebijakan pertemuan tatap muka di sekolah perlu dikaji ulang, karena di beberapa wilayah diketahui sekolah menjadi klaster baru. Seperti yang dilansir pada artikel berikut, meskipun kenaikan kasus terjadi pemerintah mengambil kebijakan mempertahankan sekolah tatap muka, termasuk mengurangi jumlah hari karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri dari tujuh hari menjadi lima hari. Pemerintah menguatkan kembali supaya masyarakat jangan lengah dan tetap mengikuti protocol kesehatan.

Selengkapnya

More Articles ...