logo2

ugm-logo

Praktik Manajemen Pengetahuan dalam Manajemen Bencana: Tinjauan Sistematis

 
Contoh praktik manajemen pengetahuan (Knowldege Management/ KM) biasa terjadi dalam konteks bencana. Namun, manajemen bencana adalah sistem dengan banyak komponen, dan tidak jelas bagaimana praktik KM dapat diterapkan di semua fase utama siklus manajemen bencana. Dalam konteks ini, penelitian ini akan menjawab pertanyaan - pertanyaan berikut: i) Praktik KM apa saja yang digunakan dalam penanggulangan bencana? dan ii) Apa saja implikasi dari praktik KM terhadap kinerja manajemen bencana? Selain itu, temuan utama dari studi ini mengakui adanya kesenjangan penelitian yang perlu diatasi dan dapat memberikan agenda penelitian bagi peneliti di masa mendatang. Artikel ini memberikan tinjauan sistematis dari 72 makalah yang dipilih dari database SCOPUS di KM dalam konteks manajemen bencana untuk mengevaluasi keadaan seni, menemukan celah yang ada dan menetapkan arah untuk studi lebih lanjut. Tinjauan ini mengeksplorasi penggunaan KM di semua fase manajemen bencana untuk memastikan keuntungan dari manajemen pengetahuan dalam mengurangi dampak bencana dan meningkatkan ketahanan bencana. Artikel dipublikasikan pada 2020 di jurnal Science Direct

Selengkapnya


Seminar Proposal dan Progress Penelitian Kajian mengenai Analisis Faktor Penghambat dan Pendukung Inklusi Penyandang Disabilitas dan Orang lanjut Usia dalam Layanan WASH Pasca Bencana Gempa Bumi, Tsunami dan Likuifaksi Sulawesi Tengah Tahun 2018

Seminar Proposal dan Progress Penelitian

Kajian mengenai Analisis Faktor Penghambat dan Pendukung Inklusi Penyandang Disabilitas dan Orang lanjut Usia dalam Layanan WASH Pasca Bencana Gempa Bumi, Tsunami dan Likuifaksi Sulawesi Tengah Tahun 2018

https://imcnews.id/uploads/images/image_750x_5cb0935b3107a.jpgDampak WASH pada bencana gempa Sulawesi Tengah belum terdokumentasikan sistematis baik dalam laporan dan penelitian hingga saat ini, termasuk WASH inklusi padahal terdapat lebih dari 1300 kegiatan penyediaan air bersih, jamban darurat, dan penyaluran hygiene kit yang dilakukan oleh lebih dari 21 anggota sub klaster WASH. Sementara intervensi WASH pada situasi bencana sangat penting untuk menurunkan risiko dan penyebaran penyakit, serta menekan angka kematian akibat situasi lingkungan dan sanitasi yang menurun. WASH merupakan hak setiap orang tetapi keadaan dan keterbatasan penyandang disabilitas, lanjut usia dan kelompok rentan lainnya dalam situasi bencana cenderung terpinggirkan dengan alasan penanganan yang cepat dan efisiensi menggunakan standar umum. Dalam situasi pra bencana, 20 persen masyarakat miskin membutuhkan akses WASH dan hal ini semakin meningkat pada situasi bencana.

Kerangka Acuan


More Articles ...