logo2

ugm-logo

Air, Perubahan Iklim, dan COVID-19: Memprioritaskan Mereka yang Berada di Lingkungan yang Sulit Air

Cuci tangan secara teratur sangat disarankan untuk memerangi SARS-Coronavirus 2 (COVID-19), yang memerlukan akses air yang cukup, aman, dan terjangkau selain yang diperlukan untuk memasak, kebutuhan minum/ hidrasi, dan sanitasi umum. Akses universal dan adil ke air, sanitasi, dan kebersihan adalah masalah kesehatan masyarakat yang kritis dan fokus dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6. Namun, lebih dari 50% populasi global tidak memiliki akses ke sanitasi yang memadai, dan 75% rumah tangga berpenghasilan rendah dan Negara - negara berpenghasilan menengah tidak dapat mencuci dengan sabun dan air. Meskipun penting, infrastruktur air secara substansial kekurangan dana, terutama di lingkungan informal seperti daerah kumuh, pedesaan, dan kamp pengungsi, dimana akses ke air yang memadai memburuk karena percepatan perubahan iklim. Tanpa akses ke air bersih, COVID-19 dapat memengaruhi individu yang tinggal di pengaturan ini secara tidak proporsional. Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di The Lancet Planetary Health

Selengkapnya

Living in a Multi-Risk Chaotic Condition

Indonesia kembali dilanda banjir di tengah - tengah pandemic COVID-19. Banjir bandang yang terjadi di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (5 April 2021) menelan korban jiwa. Dilansir dari CNN Indonesia, dikabarkan korban meninggal 62 orang. Pencarian masih tetap dilakukan terhadap warga yang menghilang. Pada era pandemi ini, banjir akan memperburuk keadaan karena potensi kemampuan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan berkurang. Sudah saatnya dibangun bagaimana upaya mengembangkan protokol dan mitigasi baru bencana banjir di tengah pandemi COVID-19. Artikel berikut mengkaji tiga peristiwa berbahaya melalui lensa pandemi yang terjadi secara bersamaan. Beberapa skenario risiko tinggi dikembangkan dengan kombinasi situasi pandemi dengan bencana alam. Kemudian dampak dari multi bencana ini dipelajari secara kualitatif pada sistem perawatan kesehatan. Temuan dari artikel ini menunjukkan efek berjenjang dari skenario muliti bencana yaitu hampir tidak terlihat di semua undang - undang risiko. Pengembangan penilaian risiko multi bahaya menjadi saran prioritas dari hasil kajian

Selengkapnya

More Articles ...