logo2

ugm-logo

Dampak Pameran Terhadap Kesadaran Risiko Masyarakat Umum Di Daerah Pegunungan

https://journals.openedition.org/rga/docannexe/image/5198/img-2.pngStudi ini menyelidiki dampak pameran tentang bahaya alam terhadap kesadaran risiko penduduk Lembah Ubaye di Prancis selatan. Praktik komunikasi risiko harus efektif untuk berkontribusi pada pengurangan bencana, tetapi dampaknya jarang dievaluasi. Dengan menggunakan desain penelitian pre-test / post-test serta studi longitudinal, perubahan kesadaran orang dewasa, remaja dan anak - anak diukur. Tanggapan kuesioner dianalisis menggunakan tes non-parametrik. Kuesioner membahas beberapa faktor yang menentukan atau memengaruhi kesadaran: sikap terhadap risiko, pengalaman keadaan darurat sebelumnya, paparan terhadap peningkatan kesadaran, kemampuan untuk mengurangi / mempersiapkan / merespons, tingkat kekhawatiran, kesadaran yang dilaporkan sendiri, pengetahuan yang keras dan karakteristik demografis. Secara umum, kesadaran risiko lebih tinggi setelah mengunjungi pameran. Pameran tersebut berdampak paling besar pada pengunjung yang pernah mengalami sedikit bencana alam atau yang kurang mendapat informasi apriori. Berbeda dengan remaja dan anak - anak, kesadaran orang dewasa hanya meningkat untuk risiko secara umum dan bukan untuk bahaya alam tertentu. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa pameran lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran akan bahaya yang jarang terjadi. Untuk bahaya yang lebih sering terjadi dan terjadi secara lokal, seperti aliran puing - puing, sarana komunikasi lain harus dipertimbangkan. Artikel ini dipublikasikan pada 2017 di International Journal of Risk Reduction

Selengkapnya

Diseminasi Hasil Penelitian Online KAJIAN KESIAPSIAGAAN RUMAH SAKIT DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 BERBASIS SISTEM KOMANDO DI WILAYAH DIY DAN DKI JAKARTA

Diseminasi Hasil Penelitian Online

KAJIAN KESIAPSIAGAAN RUMAH SAKIT DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 BERBASIS SISTEM KOMANDO DI WILAYAH DIY DAN DKI JAKARTA

Banjir Jabodetabek, Bekasi Paling Banyak GenanganHal yang kerap menjadi masalah, ketika terjadi bencana rumah sakit mengabaikan kembali dokumen perencanaannya. Siapa yang sudah ditunjuk sebagai komandan, siapa yang akan bertugas secara operasional, bidang data informasi mengurusi apa dan bagaimana analisis risiko rumah sakit sebelumnya untuk perencanaan surge hospital menghadapi lonjakan kasus, bagaimana komunikasi lintas sektor dan sebagainya. Situasi tersebut lebih berat terjadi pada bencana non alam seperti saat ini, pandemi global COVID-19. Walaupun pada dasarnya konsep penanganan pandemi ini sama dengan konsep penanganan bencana, tetapi terdapat perbedaan yang sangat besar. Perbedaannya terletak pada prinsip dasar penanganan karena perbedaan sifat agen kausatifnya.

Selengkapnya

More Articles ...