logo2

ugm-logo

Banjir Konawe, BNPB Desak Pengembalian Fungsi Hutan di Sultra

Banjir Konawe, BNPB Desak Pengembalian Fungsi Hutan di Sultra

Bisnis.com, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Pusat Letnan Jendral Doni Monardo mengatakan pengembalian fungsi hutan sebagai resapan air patut menjadi perhatian serius para pihak di Sulawesi Tenggara.

"Air adalah sumber kehidupan tetapi air akan murka ketika tidak lagi meresap ke dalam perut bumi. Bencana banjir adalah fakta yang harus menjadi pelajaran bagi kita semua," kata Doni disela-sela kunjungan di lokasi pengungsian korban banjir Kabupaten Konawe Utara dan Konawe, Senin.

Air yang turun dari langit idealnya meresap dalam tanah untuk kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan lainnya tetapi kalau air tidak meresap maka terus mengalir mencari jalannya sendiri hingga terkumpul merendam dan menghanyutkan apa pun, kata Doni yang pernah menjabat Wadanjen Kopasus.

Oleh karena itu, Doni mengimbau pemerintah daerah membentuk tim yang melibatkan ahli lingkungan, geologi, dan pemangku kepentingan lain untuk merumuskan sebab terjadinya bencana banjir, longsor dan apa rekomendasi tim pasca bencana meluluhlantakkan daerah ini.

"Kedatangan Komisi VIII DPR RI dan barusan juga berkunjung Komisi V DPR RI serta sejumlah menteri adalah penanganan jangka pendek untuk menyelamatkan warga korban banjir yang masih bertahan di pengungsian," kata alumni Akmil tahun 1985.

Sedangkan tim yang akan dibentuk adalah yang akan merumuskan rencana jangka panjang penanganan lingkungan yang rusak akibat alih fungsi lahan, baik kegiatan investasi sektor pertambangan, perkebunan maupun perambahan kawasan hutan lindung oleh oknum yang tidak taat hukum.

Alur sungai, muara sungai dan sekitar muara sungai yang saat ini mengalami sendimentasi yang tinggi sehingga sungai tidak mampu menampung air yang mengalir dari hulu menjadi obyek kajian menarik para ahli.

Gubernur Sultra Ali Mazi menyambut baik gagasan pembentukan tim yang akan menghimpun para ahli di bidangnya untuk merumuskan strategi penanganan lingkungan yang lebih baik di masa mendatang.

"Bapak Presiden, BNPB, DPR RI, TNI, Polri dan kementerian lembaga memberikan empati yang tinggi kepada Sultra yang dilanda musibah. Tentu, saran pembentukan tim evaluasi dan penanganan keselamatan lingkungan menjadi perhatian serius," kata Ali Mazi.

Doni Monardo mengunjungi lokasi banjir Konawe Utara dan Konawe bersama Komisi VIII DPR RI yang diketuai Ali Tahir Parasong didampingi Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Danrem 143 Haluoloe Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto dan Dandim 1417 Kendari Letkol Fajar Lutvi Haris Wijaya.

Banjir di Konawe: Puluhan Desa di 8 Kecamatan Masih Terendam

Anak-anak menaiki sampan saat banjir di jalan Poros Kendari, Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Kamis (20/6/2019). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.

tirto.id - Banjir membuat sebagian kawasan 8 kecamatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, hingga kini masih terendam air. Sebelumnya, banjir yang melanda Konawe sejak lebaran lalu sempat berdampak terhadap kawasan di 25 kecamatan. Pelaksana Tugas Sekda Kabupaten Konawe, Santoso menyatakan banyak warga dari puluhan desa di delapan kecamatan tersebut masih bertahan di tempat-tempat pengungsian.

Santoso memaparkan hal ini ketika menyambut kunjungan Kapusdokkes Mabes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi dan Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto di Konawe, pada Minggu (23/6/2019). "Kami juga melaporkan warga [pengungsi] mulai terserang sakit flu dan gatal-gatal," kata dia.

Berdasar data yang dipaparkan Santoso, sebagian besar desa yang masih terendam air berada di kawasan kecamatan Pondidaha, Wonggeduku dan Wonggeduku Barat. Di Kecamatan Pondidaha, sebanyak 15 masih tergenang air. Di Pondidaha, 2.142 kepala keluarga yang terdiri dari 8.163 jiwa masih menghuni tempat pengungsian.

Sementara di Kecamatan Wonggeduku Barat, lima desa masih tergenang air dengan pengungsi sebanyak 4.070 kepala keluarga yang terdiri dari 5.312 jiwa. Sebanyak 2.246 kepala keluarga yang terdiri dari 8.548 jiwa juga masih mengungsi di Kecamatan Wonggeduku karena wilayah 14 desa di sana masih terendam air.

Santoso menambahkan banjir di Konawe diperkirakan membuat 9.000 hektare area pertanian dan persawahan hingga kini terendam. Baca juga: Ada Proyek Tambang di Balik Banjir Bandang Konawe Utara Data yang dipaparkan Santoso menunjukkan dampak banjir di Konawe yang mulai surut. Berdasar data yang dilaporkan pada 19 Juni lalu, di kabupaten ini sempat membuat 4.718 kepala keluarga yang terdiri dari 18.408 jiwa di 126 desa dan 8 kelurahan (18 kecamatan) mengungsi.

Banjir di Konawe juga tercatat mengakibatkan 193 unit rumah hanyut. Sebanyak 5.762 rumah dan 34 masjid juga sempat terendam air. Banjir yang melanda wilayah Konawe dalam setengah bulan terakhir disebut karena intensitas hujan yang tinggi membuat aliran Sungai Konaweha, Sungai Lahambuli, dan Sungai Rawa Aopa meluap. Kedatangan Kapusdokkes Mabes Polri dan rombongan pimpinan Polda Sutra ke Konawe pada hari ini untuk menyerahkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan.

sumber tirto.id

More Articles ...