logo2

ugm-logo

Hari ke-2 di Lombok, Jokowi tinjau pembangunan rumah tahan gempa

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan menghadiri 'Siaga NTB Bangun Kembali' di Lapangan Bola Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Senin (3/9) sekira pukul 08.00 WITA.

Setelah menghadiri apel siaga tersebut, Presiden Jokowi dan rombongan akan meninjau lokasi pembangunan rumah tahan gempa atau RISHA (rumah instan sederhana sehat) di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.

Siang harinya, kepala negara dijadwalkan bersama rombongan akan meninjau SMP Negeri 6 Kota Mataram dan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. Setelah meninjau kedua fasilitas umum itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Bandar Udara Internasional Lombok, Kabupaten Lombok Tengah. Sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Presiden Jokowi pada hari sebelumnya bertolak ke Lombok untuk memastikan kembali penanganan pasca-gempa berjalan dengan baik di wilayah NTB. Ia bahkan tidak menghadiri upacara penutupan Asian Games 2018 dan hanya menyapa melalui teleconference kepada hadirin di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Meski begitu sebelum bertolak ke Lombok, mantan Wali Kota Solo ini terlebih dahulu menyerahkan bonus yang dijanjikan pemerintah kepada para atlet, pelatih dan ofisial Indonesia. Jokowi bahkan menggelar rapat terbatas di tenda pengunsian korban gempa Lombok.

Jokowi juga menyerahkan langsung bantuan untuk renovasi rumah korban terdampak gempa. Serta menghibur anak-anak dengan memberikan kuis tanya jawab berhadiah perlengkapan sekolah.

"Sore hari ini kita telah memulai, karena memang kemarin semuanya dalam keadaan darurat, karena cobaan yang diberikan Allah pada kita, semuanya dalam keadaan darurat. Yang di pusat juga kaget, yang di sini apalagi lebih kaget lagi," kata Jokowi, Minggu (2/9) kemarin.

Jokowi mengatakan, saat ini persiapan-persiapan menuju proses pembangunan rumah, rekonstruksi untuk fasilitas baik itu sekolah, puskemsas, dan rumah sakit, sudah dimulai. Pada kesempatan kali ini Presiden memberikan bantuan untuk 5.293 rumah dalam bentuk tabungan.

Adapun nilai tabungannya yaitu, Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan. Terkait hal ini, Jokowi menitipkan agar uang itu betul-betuk dipakai semuanya untuk pembangunan rumah.

"Kalau nanti bangunnya ini sudah selesai betul dan ternyata tidak sampai Rp 50 juta untuk bangunnya, tidak sampai Rp 25 juta yang rusak sedang, ya alhamdulilah. Silakan untuk kepentingan yang lain, tapi prioritas yang pertama adalah untuk rumah," ujarnya.

Dalam membangun kembali rumahnya, Presiden ingin agar rumah yang dibangun adalah rumah yang tahan gempa. Oleh sebab itu, nanti pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dibantu TNI-Polri, akan memberikan pendampingan kepada masyarakat saat membangun rumahnya.

"Kita tahu di sini pernah juga gempa besar yaitu tahun 1979 pernah mengalami hal seperti ini. Artinya apa? Rumah-rumah yang dibangun nantinya harus rumah tahan gempa, sehingga kalau ada gempa lagi, rumahnya tetap tidak ada masalah," lanjutnya.

Meski demikian, Presiden juga menginginkan agar masyarakat tetap bergotong royong dan memanfaatkan bahan-bahan bangunan yang masih bisa dipakai, sehingga harapannya, dana bantuan yang diberikan pemerintah akan betul-betul cukup untuk membangun rumah kembali.

"Kita ingin agar rumah-rumah yang ada ini dibangun secepat-cepatnya. Oleh sebab itu semuanya harus bekerja keras, gotong royong, karena kita ini sebentar lagi akan masuk musim penghujan. Paling tdak ada konstruksi jadi atapnya sudah bisa dibangun, sehingga bisa dipakai untuk berteduh kembali apabila musim hujan sudah datang," ucapnya.

Reporter: Hanz Jimenez Salim

Tanggapan Jokowi Warga Lombok Ingin Bangunan Rumah Sesuai Selera

image_title

VIVA – Presiden Joko Widodo meninjau langsung proses pembangunan kembali rumah-rumah warga yang roboh akibat gempa di Kabupaten Lombok Utara.

Tiba di Lombok pada Minggu kemarin, 2 September 2018, Jokowi langsung melakukan sejumlah agenda. Di antaranya menggelar rapat kabinet terbatas di tenda pengungsian malam harinya.

Dalam siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, rapat kabinet terbatas digelar di sekitar lokasi pengungsian yang terletak di Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.

Hadir dalam rapat itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Gubernur NTB M. Zainul Majdi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BNPB Willem Rampangilei.

Jokowi mengatakan, ada keinginan masyarakat agar pembangunan kembali rumah mereka sesuai dengan keinginan masyarakat. Oleh karena itu Presiden tidak mempersoalkan jika masyarakat ingin membangun kembali sesuai selera mereka. 

"Prinsipnya tidak ada masalah, tapi fungsinya harus betul dipastikan. Kemudian pakai RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat)," ujar Jokowi. 

Pemerintah, kata Jokowi, tetap harus menyosialisasikan metode RISHA agar rumah yang dibangun benar-benar tahan terhadap gempa. 

Hal ini didasarkan pada pengalaman bahwa Lombok pernah diguncang gempa juga pada 1979.

sumber: viva

More Articles ...