logo2

ugm-logo

Gunung Agung Awas, Warga di Radius 10 Kilometer Diminta Mengungsi

Gunung Agung Awas, Warga di Radius 10 Kilometer Diminta Mengungsi

Jakarta - Pagi ini status Gunung Agung, Bali, telah dinaikkan dari status siaga ke level awas. Warga diminta mengungsi dari radius 8 hingga 10 kilometer.

"Status Gunung Agung dinaikkan dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) terhitung mulai 27/11/2017 pukul 06:00 WITA. PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas masyarakat di dalam radius 8-10 km," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam akun twitternya @Sutopo_BNPB, Senin (27/11/2017).


Sutopo meminta masyarakat untuk tetap tertib dan tenang. "Masyarakat diimbau mengungsi dengan tertib dan tenang," katanya.

Sebelumnya Sutopo mengatakan status Gunung Agung dinaikkan dari Siaga menjadi Awas. Dinaikkannya status tersebut terhitung sejak pukul 06.00 Wita, pagi ini.

"Status awas adalah status tertinggi dalam status gunung api," kata Sutopo dalam rilisnya.
(nvl/aan)

Ada Sinar Api di Puncak, Aktivitas Gunung Agung Terus Meningkat

Ada Sinar Api di Puncak, Aktivitas Gunung Agung Terus Meningkat

Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan aktivitas erupsi Gunung Agung terus meningkat. Erupsi Gunung Agung menimbulkan kepulan abu tebal setinggi 2.000 hingga 3.400 dari puncaknya.

"Erupsi Gunung Agung terus meningkat. Tingkat erupsi gunung api ini sekarang meningkat dari fase freatik ke magmatik sejak teramati sinar api di puncak di malam hari, 25 November 2017, pukul 21.00 Wita," kata Sutopo dalam rilisnya, Senin (27/11/2017).


Sutopo menerangkan semakin sering sinar api terlihat di puncak gunung, maka gunung itu akan semakin berpotensi meletus lebih besar dari sebelum-sebelumnya.

"Sinar api semakin sering teramati di malam hari berikutnya. Ini menandakan potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi," ujar Sutopo.

Ledakan di puncak gunung kadang terdengar hingga radius 12 kilometer. "Kepulan abu yang menerus, kadang-kadang disertai erupsi eksplosif disertai suara dentuman lemah yang terdengar sampai jarak 12 km dari puncak," terang Sutoopo.

Sutopo menjelaskan saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Polri-TNI, Basarnas, Kemenpupera, Kemensos, Kemenkes, Kemenhub, BUMN untuk medampingi Pemda dalam penanganan erupsi Gunung Agung.

Resume aktivitas Gunung Agung:

*26 November 2017*

18.00-19.00 WITA:
- CCTV Batulompeh merekam sinar api di atas puncak Gunung Agung.

19.00-20.00 WITA:
- Amplitudo tremor teramati cenderung menguat dari jam sebelumnya.

20.00-21.00 WITA:
- Terdengar dua kali suara dentuman di dalam kawah disertai kilat.
- Amplitudo tremor semakin menguat.

21.00-22.00 WITA:
- Terekam tremor overscale menguat di stasiun PSAG dan beberapa stasiun lainnya mulai pukul 21:36 WITA

22.00-23.00 WITA
- Terdengar satu kali dentuman pada pukul 22.26 WITA
- Amplitudo tremor teramati mulai melemah namun masih di atas background

23.00-24.00 WITA
- Terlihat sinar api dari kawah gunung agung
- Amplitudo tremor teramati melemah namun masih di atas background

*27 November 2017*

00.00-01.00 WITA
- Terlihat sinar api dari kawah gunung agung
- Amplitudo tremor teramati melemah namun masih di atas background

01.00-02.00 WITA
- Terlihat sinar api dari kawah gunung agung
- Tremor menerus masih terjadi amplitudo 1-2 mm dominan 1 mm

02.00-03.00 WITA
- Terlihat sinar api dari kawah gunung agung
- 02.11 WITA Tremor menerus amplitudo 3-10 mm dominan 3 mm

03.00-04.00 WITA
- Terlihat sinar api dari kawah gunung agung
- Tremor menerus masih terjadi amplitudo 1-2 mm dominan 1 mm

04.00-05.00 WITA
- Terekam 1 kali gempa letusan dengan amplitudo 21 mm, durasi 40 detik
- Tremor terekam membesar dari pukul 04:30 WITA dengan amplitudo 1 - 4 mm (dominan 3 mm).
(aud/nvl)

More Articles ...