logo2

ugm-logo

Banjir Bandang di Bandung Barat, Dua Jembatan Rusak

Bandung - Banjir bandang yang melanda Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Kamis (22/2/2017) sore tak hanya merendam ratusan rumah warga. Dua jembatan penghubung kampung pun rusak. Akibatnya, aksesbilitas warga pun terhambat.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Hari Mustika mengatakan, banjir itu disebabkan luapan air dari Sungai Cidadap pasca-hujan deras yang mengguyur daerah tersebut.

"Akibat luapan tersebut, jembatan penghubung Desa Gununghalu dan Desa mekarwangi di Kampung Tonjong RT 04/09 rusak berat. Jembatan masyarakat putus di Desa Sirnajaya," kata Hari kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis malam.

Banjir itu pun memaksa 19 kepala keluarga yang terdiri dari 58 jiwa mengungsi. Tak hanya itu, luapan sungai pun merendam 42 hektar area pesawahan. Barang-barang milik warga pun turut terseret banjir. Kerugian materil ditaksir mencapai Rp. 120 juta.

"Unsur Muspika bersama BPBD dan relawan melaksanakan evakuasi korban ke titik evakuasi di mess dan aula pabrik teh Montaya. Namun dari 19 kepala keluarga hanya beberapa yang berada di pengungsian. Sebagian besar mengungsi ke tempat saudara terdekat," ujarnya.

Selain itu, lanjut Hari, BPBD Kabupaten Bandung Barat juga telah memberikan bantuan logistik berupa makanan siap saji, terpal, dan selimut untuk para korban.

Ia meminta masyarakat sekitar agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya potensi banjir susulan.

"Kita bersama-sama melaksanakan pemantauan lokasi bencana untuk antisipasi terjadinya bencana susulan," kata Hari.

Banjir bandang terjadi di Kampung Pasanggrahan, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu pada Kamis (22/2/2017) sekitar pukul 15.30 WIB. Banjir itu sempat menggenang kawasan pemukiman warga dengan ketinggian air mencapai 2 meter.

"Banjir akibat luapan Sungai Cidadap yang diakibatkan hujan lebat di daerah hulu sungai, yang menyebabkan tergenangnya bangunan/rumah warga setinggi 1- 2 meter," ucap Hari. 

sumber: KOMPAS.com

Banjir Jakarta di 5 Tahun Terakhir

Banjir Jakarta di 5 Tahun Terakhir

Jakarta - Sejak zaman kolonial, Jakarta (dahulu Batavia) selalu menjadi 'langganan' banjir. Hingga kini banjir masih melanda wilayah Jakarta, salah satunya banjir besar yang terjadi kemarin.

Banjir terjadi akibat wilayah Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan sejak Selasa (21/2/2017) dini hari hingga siang. Sejauh ini tercatat sudah ada 2 korban jiwa dan 1.613 pengungsi.

Berdasarkan catatan detikcom dari berbagai sumber, rata-rata banjir di Jakarta terjadi pada awal tahun. Namun, pada 2013, banjir terjadi pada akhir tahun akibat tanggul Latuharhary yang jebol.

Sementara itu, pada 2016, banjir rata-rata surut dalam 1-2 hari. Pada 2016, banjir yang tingginya lebih dari 1 meter terjadi beberapa kali dalam beberapa bulan.

Berikut ini data banjir di Jakarta sejak 2012:

Banjir 2012

Wilayah terdampak: 10 kecamatan
Waktu: 22 November 2012
Lama: 9 hari
Pengungsi: 820 orang
Korban jiwa: -
Kedalaman tertinggi: 2,5 meter
Kerugian: -

Banjir 2013

Wilayah terdampak: 35 kecamatan
Waktu: Januari 2013
Lama: 15 hari
Pengungsi: 83.930 orang
Korban jiwa: 19 orang
Kedalaman tertinggi: 4 meter
Kerugian: -

Banjir 2014

Wilayah terdampak: 37 kecamatan
Waktu: Januari-Februari 2014
Lama: 20 hari
Pengungsi: 62.819 orang
Korban jiwa: 23 orang
Kedalaman tertinggi: 4 meter
Kerugian: -

Banjir 2015

Wilayah terdampak: 38 kecamatan
Waktu: 8 Februari 2015
Lama: 7 hari
Pengungsi: 231.566 orang
Korban jiwa: 5 orang
Kedalaman tertinggi: 2 meter
Kerugian: -

Banjir 2016

Wilayah terdampak: 25 kecamatan
Waktu: Februari, Maret, April 2016
Lama: rata-rata 2 hari
Pengungsi: 70.218 orang
Korban jiwa: -
Kedalaman tertinggi: 2-3,6 meter
Kerugian: -

Banjir 2017 (sampai 22 Februari)

Wilayah terdampak: 15 kecamatan
Sejak tanggal: 21 Februari 2017
Lama: -
Pengungsi: 1.613 orang
Korban jiwa: 2 orang
Kedalaman tertinggi: 1,5 meter
Kerugian: -

More Articles ...