logo2

ugm-logo

PMI Kirim Bantuan Tanggap Darurat Bencana Kabut Asap

PMI Kirim Bantuan Tanggap Darurat Bencana Kabut Asap

SEHUBUNGAN dengan makin bertambahnya jumlah anggota masyarakat yang terkena bencana kabut asap, kehidupan dan kesehatan masyarakat masih terganggu. Untuk itu, Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan operasi tanggap darurat yang akan dilaksanakan sampai tiga bulan ke depan.

Pengiriman bantuan operasi tanggap darurat PMI ini dilepas oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, selaku Ketua Umum PMI di kantor PMI Pusat, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (29/10/2015).

"Kita ketahui bahwa bencana kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap ini sudah berlangsung tiga bulan. Sebenarnya PMI daerah sudah bekerja sekuat tenaga membantu, tapu setelah lihat kondisi ini makin besar, maka PMI Pusat membantu melaksanakan operasi yang lebih besar dengan mengirim bantuan dari berbagai daerah menjadi operasi nasional," jelasnya.

Operasi ini dimulai dengan pengiriman 10 kendaraan tangki air, dua alat penjernih air, sepuluh ambulans, yang dilengkapi dengan 100 ribu masker N95, 150 masker Evo, penyaring udara (air purifier), dan obat tetes mata yang akan difokuskan ke wilayah terdampak kabut asap di Sumatera. Untuk wilayah Kalimantan juga akan dikirimkan bantuan yang sama dari gudang regional PMI di Surabaya.

"Ini adalah langkah kemanusiaan yang harus dikerahkan secara bersama-sama untuk membantu secara nasional," pungkasnya.

Optimalisasi dampak kesehatan akibat kabut asap Kemenkes kembali kirim bantuan

Optimalisasi dampak kesehatan akibat kabut asap Kemenkes kembali kirim bantuan

Untuk mengatasi akibat kesehatan akibat dampak kabut Asap akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Kementerian Kesehatan sampai dengan tanggal 26 Oktober telah mengirimkan bantuan logistik dan tenaga kesehatan yaitu sebanyak 37,806.4 ton bantuan terdiri dari obat – obatan, masker, Oxycan, MP ASI, dan PMT Ibu Hamil.

Bantuan tersebut dikirimkan ke Provinsi: Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara.

Selain itu, juga tenda isolasi untuk Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Riau dan Provinsi Jambi yang masing-masingnya dilengkapi dengan air purifier dan pendingin udara.

Selain itu, Kemenkes telah mengirimkan 9 unit Tim Kesehatan dari berbagai rumah sakit vertikal. RS yang baru saja mengirimkan tim kesehatanyann adalah RS Hasan Sadikin Bandung.

Bantuan tenaga medis yang berangkat terdiri dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Anak dan perawat. Mereka bertugas di Kabupaten Pulang Pisang Kalimantan Tengah mulai 25 Oktober 2015.

Tim kesehatan lainnya telah diberangkatkan ke Provinsi terdampak sebelumnya berasal dari RS Persahabatan, RS Cipto Mangun Kusumio, RSUP Fatmawati, RSPI Sulianti Saroso, RSUP Adam Malik, RSUP M Djamil, RSUP Karyadi, RSUP Sardjito,RSUP dr. Wahidin Soedirohusodo dan juga tim kesehatan dari Kemenkes RI Pusat.

Menteri Kesehatan mengimbau masyarakat selalu mengenakan masker bila terpaksa harus pergi ke luar rumah, lebih banyak minum air putih, dan memperbaiki gizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh supaya tidak mudah terkena penyakit.

Kementerian Kesehatan terus mengimbau warga masyarakat di wilayah terdampak kabut asap untuk mengurangi aktivitas di luar rumah bila indeks standar pencemaran udara (ISPU) sudah di atas 400.

Untuk mengurangi dampak asap di dalam rumah, dianjurkan agar ventilasi rumah ditutup dengan kain basah supaya partikel yang ada di dalam asap tidak masuk.

Khusus untuk bayi, tidak keluar rumah ketika ISPU di atas angka 50. Sementara ISPU di atas 200 juga tidak sehat bagi anak di bawah 12 tahun, ibu hamil, orang lanjut usia, dan orang yang punya penyakit kronis.

Berita dan Info kesehatan lebih lanjut dapat dilihat di laman http://www.depkes.go.id dan http://www.sehatnegeriku.com.[*]

More Articles ...