logo2

ugm-logo

150 Penerbangan di Bandara Sam Ratulangi Manado Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Liputan6.com, Manado - Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, pada Selasa (16/4/2024), berdampak pada berbagai aspek. Salah satunya adalah terhambatnya jalur penerbangan dari dan ke Bandara Sam Ratulangi Manado.

“Kami dari Bandara Sam Ratulangi Manado menyatakan bahwa sampai dengan saat ini masih dinyatakan tutup untuk penerbangan dengan dikeluarkannya Notam dengan nomor A104124. Penutupan ini hingga Senin 22 April 2024 pukul 12.00 Wita,” ungkap GM Bandara Sam Ratulangi Manado Maya Damayanti pada, Minggu (21/4/2024) malam.

Dia mengatakan, pihaknya melakukan penutupan berdasarkan rapat bersama stakeholders  Bandara Sam Ratulangi Manado, Otoritas Bandara, BMKG, dan perwakilan perusahaan penerbangan. Berdasarkan hasil rapat bersama itu kemudian diputuskan untuk memperpanjang penutupan bandara.

“Jadi ini keputusan bersama yang kami ambil bersama stakeholders,” tuturnya.

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado sejak, Kamis (18/4/2024) siang, berdampak pada terganggunya jadwal penerbangan. Belasan ribu calon penumpang yang akan ke Bandara Sam Ratulangi atau bepergian dari Bandara Sam Ratulangi terdampak.   

“Adapun penumpang dan flight yang terdampak penutupan bandara secara total dari tanggal 18 hingga 21 April 2024 berjumlah 150 flight dan penumpang sebanyak 19.089 orang,” ujar Maya Damayanti.

Gunung Ruang Meletus, Ini Penampakan Evakuasi Warga Terdampak

SITARO - Tim Satgas Gabungan terus melakukan evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) , Sulawesi Utara.

Pemindahan sementara warga terdampak ini difasilitasi oleh TNI AL menggunakan KRI Kakap 811, Basarnas dengan KM Bima Sena dan ASDP yang mengerahkan KM Marina, KM Lokong Banua, KM Lohoraung, KM Pasatibo termasuk kapal ferry lainnya serta perahu motor milik warga.

“Para warga juga dievakuasi menuju beberapa lokasi di luar Pulau Tagulandang, seperti Kota Manado, Kota Bitung dan Minahasa Utara,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (22/4/2024).

Adapun warga yang dievakuasi keluar Pulau Tagulandang ini merupakan perantau, termasuk warga setempat yang memiliki keluarga di Kota Manado, Kota Bitung dan Minahasa.

Selanjutnya kelompok rentan meliputi ibu hamil, lanjut usia, disabilitas dan warga yang sakit dan membutuhkan perawatan intensif.

“Seluruh rangkaian upaya evakuasi ini semata-mata untuk alasan keselamatan dan keamanan,” lanjut Aam sapaan Abdul Muhari.


Aam mengatakan demi memenuhi kebutuhan permakanan bagi warga terdampak dan pengungsi termasuk personel lintas stakeholder yang bertugas, tim satgas gabungan juga telah mendirikan dapur umum lapangan di beberapa titik.

Lokasinya tak jauh dari lokasi pengungsian, seperti yang ada di Desa Apengsala, Kabupaten Sitaro. Dapur umum itu dikelola oleh Dinas Sosial bersama TNI.

More Articles ...