logo2

ugm-logo

Pentingnya Mengenalkan Mitigasi Bencana untuk Anak, Biar Makin Sigap

RADARKARANGANYAR.COM - Mitigasi bencana dapat dilakukan dengan adanya pengetahuan tentang aspek-aspek kebencanaan.

Namun khusus untuk murid pendidikan anak usia dini (PAUD), pengetahuan tentang mitigasi bencana harus dilakukan secara sederhana. Sesuai usianya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar Yuli Padmi Handayani mengungkapkan, saat ini beberapa PAUD sering melakukan outing class di kantor BPBD.

Kedatangan mereka untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka tentang bencana.

Mulai dari mengenali tanda-tanda atau fenomena alam di sekitarnya.

Seperti apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi, hingga membiasakan anak menjaga lingkungan sekitarnya.

"Banyak anak PAUD hingga taman kanak-kanak yang datang ke kantor. Mereka ingin mengetahui alat dan kendaraan apa saja yang digunakan dalam menghadapi bencana alam,” kata Yuli.

“Kemudian dari teman-teman BPBD juga ada pembelajaran bagaimana anak-anak itu menjaga alam agar tidak terjadi bencana," imbuhnya.

Personel BPBD Karanganyar juga memberikan materi tentang mitigasi bencana.

Anak-anak diajak turut menjaga kebersihan lingkungan agar tidak terjadi banjir.

Diajari juga menjaga ekosistem alam dengan merawat atau menanam tumbuh-tumbuhan, agar tidak terjadi longsor.

Murid PAUD juga dikenalkan cara antisipasi ketika terjadi bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, hingga hujan badai.

Itu agar mereka bisa sigap sejak dini menghadapi segala situasi.

"Jika tidak diberikan pemahaman sejak dini, maka mereka tidak akan mengetahui apa itu bencana alam dan bagaimana cara pencegahan," terang Yuli. (rud/nik)

Kabupaten Sukabumi Supermarket Bencana, Warga Diminta Waspada Saat Musim Hujan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, disebut supermarket bencana. Pasalnya, wilayah kabupaten dengan 47 kecamatan ini rawan terdampak berbagai macam bencana.

Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Sukabumi rawan banjir dan longsor. Selain itu, ada potensi terdampak bencana angin puting beliung, letusan gunung berapi, juga tsunami. “Hampir semua wilayah rawan bencana,” ujar Subkoordinator KedaruratanBPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim, Sabtu (18/11/2023).

Saat musim hujan, di Kabupaten Sukabumi dinilai rawan bencana banjir dan longsor. Medi mengatakan, BPBD Kabupaten Sukabumi berupaya mendorong upaya mitigasi guna meminimalkan potensi bencana. 

Masyarakat pun diharapkan dapat lebih waspada dan siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana pada musim hujan. Jika terjadi hujan disertai angin kencang, misalnya, masyarakat diminta segera melapor kepada aparat desa ataupun BPBD.

Medi mengatakan, pada Rabu (25/10/2023) sudah digelar apel kesiapsiagaan bencana di lapangan Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi di Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Apel diikuti sukarelawan dan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) se-Kabupaten Sukabumi.

Dengan apel tersebut, Medi mengatakan, diharapkan P2BK dan sukarelawan dalam kondisi siap menghadapi potensi bencana. Ketika terjadi bencana, diharapkan mereka bisa langsung memberikan bantuan terhadap warga terdampa.

More Articles ...