JAKARTA – Bencana banjir yang melanda beberapa wilayah yang berada di negara Libya pada beberapa waktu lalu, berdampak pada 884.000 orang, 6.000 jiwa meninggal dunia dan 10.000 orang masih dalam pencarian. Pemerintah Indonesia bergerak untuk melakukan dukungan percepatan penanganan.
Dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Rencana Bantuan Kemanusiaan Pemerintah Indonesia ke Libya di Kemenko PMK, Jakarta pada Jumat (22/9) diputuskan bahwa pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Hal itu diungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memimpin rapat.
“Sesuai dengan permintaan dari pemerintah Libya, Indonesia akan memberikan bantuan. Mengingat hubungan diplomatis antar dua negara ini sejak tahun 1991 dan juga kita memiliki hubungan sangat dekat dengan pemerintah Libya dan masyarakat Libya,” ucap Muhadjir.
“Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan berupa bantuan logistik dan jasa yang masih dicocokan dengan kebutuhan di lapangan, menunggu kabar dari KBRI Tripoli. Sehingga yang kita kirim akan betul-betul yang dibutuhkan di sana,” lanjutnya.
Pengiriman bantuan kemanusiaan ini akan dipimpin oleh Kepala BNPB.
“Koordinasi penanganan ini akan di lakukan oleh kepala BNPB, pengiriman bantuan diperkirakan dilaksanakan 27 September 2023,” tutup Muhadjir.
Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto yang turut hadir dalam rapat, saat ini proses koordinasi dengan berbagai pihak masih terus dilakukan.
“Masih berkoordinasi terus dengan pemerintah Libya kira-kira barang yang diperlukan seperti apa, kit asiapkan 45 ton dengan 16 jenis barang. Belum termasuk dengan bantuan yang dikumpulkan oelh Lembaga lain,” ujar Suharyanto
“Barang-barang yang sangat dibutuhkan ketika bencana banjir seperti tenda, selimut, matras, velbed, pakaian anak, pakaian dewasa, pakaian lansia, pakaian Wanita, alat pembersih, makanan siap saji, kemudian genset. Untuk yang meninggal disiapkan kantong mayat dan kain kafan,” imbuhnya.
Suharyanto mengungkapkan, sebelumnya pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa kali pengiriman dukungan kemanusiaan ke negara sahabat selain logistik juga tim Search and Rescue (SAR) dan Emergency Medical Team (EMT).
“Indonesia sudah punya pengalaman memberikan bantuan ke Pakistan, Turkiye dan Surya. Tim SAR dan EMT sudah ada dan sudah pernah bertugas ke luar negeri,” pungkasnya.
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Masuk Musim Pancaroba, BPBD Jabar Siapkan Mitigasi Bencana Alam
BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat tengah mempersiapkan pelbagai cara untuk menghadapi bencana alam akibat musim pancaroba.
Hal ini diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dani Ramdan yang ditemui usai Apel Kesiapsiagaan Bencana di Dom Balerame, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/11/2023).
Mitigasi kebencanaan, kata Dani Ramdan, masih menjadi formula untuk mengurangi dampak dari bencana alam.
Saat ini, BPBD Jabar telah mewadahi relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) untuk menyosialisasikan mitigasi kebencanaan.
"Misalnya di lingkungan rumah masing-masing, membersihkan saluran-saluran air sampai kali di sungai, sosialisasi itu kita sampaikan menggunakan relawan atau langsung dari BPBD," kata Dani Ramdan.
Pengurangan potensi bencana di sektor sungai, BPBD Jabar bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.
Kerjasama dengan BBWS, kata dia, mulai dari susur sungai, hingga mendeteksi potensi banjir bandang serta pohon tumbang.
"Kita kerjasama dengan BBWS melakukan susur sungai. Terutama yang punya potensi banjir bandang."
"Jadi daerah hulu, supaya tidak ada pohon yang tumbang, batu atau material lain yang biasanya pada saat musim hujan menjadi pemicu adanya banjir bandang," kata dia.
Dani Ramdan lantas menyebut beberapa wilayah di Jabar yang berpotensi mengalami bencana banjir, yakni di wilayah Pantura, Bekasi, Subang, Karawang, hingga Indramayu.
"Kalau longsor di selatan, mulai dari Sukabumi, Cianjur, Garut Selatan. Kalau Pangandaran, Ciamis banjir," imbuh Dani Ramdan.
Dani Ramdan menyebut, musim pancaroba juga berpotensi terjadi angin kencang.
Meski, soal potensi angin kencang tidak ada dalam mitigasi kebencanaan, namun tetap disiapkan antisipasi.
"Karena angin kencang itu, mitigasinya harus memperbanyak penanaman pohon besar. Itu bisa mengurangi sirkulasi angin."
"Nanti yang harus kita siapkan reaksi cepat. Reaksi cepat itu, misalnya pohon tumbang menghalangi jalan, minimal atau kalau sudah menimpa korban ada upaya penyelamatan," ungkap Dani Ramdan.
Selain menghimbau soal reaksi cepat, Dani Ramdan menyebut mitigasi bencana angin kencang itu harus memperkuat bangunan, terutama atap.
"Biasanya transisi dari kemarau ke hujan, ada cuaca ekstrem, angin puting beliung," kata dia.
More Articles ...
- Lewat JKN, BPJS Kesehatan Jamin Kesehatan Para Santri di Pesantren
- Taiwan, AS, Jepang, Australia, dan Saint Lucia Selenggarakan Lokakarya GCTF Penanganan Bencana Maritim
- Bencana karena Perubahan Iklim Paling Rugikan Negara Berkembang
- Tujuh Desa di Tulungagung Alami Bencana Kekeringan
- Lima Lembaga PBB Sebut Situasi di Gaza Bencana Besar Kemanusiaan
- Indonesia Negara Paling Rawan Bencana Kedua di Dunia
- BPBD: Wilayah terdampak bencana kekeringan di Trenggalek meluas
- BMKG Prediksi Bencana Alam Kian Ekstrem Apabila tidak Ada Transisi Energi
- UGM Terpilih Jadi Tuan Rumah Manajemen Kesehatan Bencana ASEAN
- Kesiapsiagaan Bencana dan Kompetensi Profesional diantara Penyedia Layanan Kesehatan
- Pelatihan Potensi Pembentukan Emergency Medical Team (EMT) AHS UGM untuk Mendukung Kebijakan Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK)
- Framing Liputan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Media Online
- 16 RS di NTB berkumpul menyusun Hospital Disaster Plan
- Kurangi Potensi Bencana, Warga Diminta Jaga Kelestarian Alam
- Kebakaran Hutan dan Lahan Meluas hingga 140,3 Ha, Pemkab Paser Minta Pemasangan Alat Deteksi Asap
- Yunani Berjuang Hadapi 'Kebakaran Hutan Terbesar' dalam Sejarah Eropa
- Mitigasi Bencana Karhutla, Muhammadiyah Kalimantan Tengah Luncurkan Program Rumah Singgah dan Mobil Oksigen
- Bencana Alam Sepanjang Agustus, Perubahan Iklim Perparah Keadaan
- Simulasi KTB Yogyakarta Bangun Kesadaran dan Kesiapan Mitigasi Bencana
- Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Gelar Pelatihan Penanggulangan Wabah di Sulsel
- UGM Gelar Pelatihan Kedaruratan Kesehatan
- Satgas Karhutla Babel Gencarkan Edukasi Cegah Kebakaran Hutan
- Tim verifikasi BNPB mengecek kerusakan dampak bencana 2023 di Bima
- Proyek Ketangguhan Bencana: BNPB Gelar ToT Fasilitator Tingkat Kabupaten
- BNPB Gelar Semiloka untuk Penyempurnaan Dokumen Rencana Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami
- Tingkatkan Kewaspadaan Bencana, Tim PM ITB Batukaras Kembangkan Modul Siap Siaga Tsunami
- China lanjutkan upaya mitigasi bencana banjir dan topan
- UGM Buka Peluang Kerja Sama dengan Kabupaten Pati dalam Pengembangan Perikanan dan Mitigasi Bencana
- Ancaman Sesar Opak di DIY, Kepala BMKG : Mitigasi Harus Terus Dilakukan, Jangan Teputus !
- ITB Sukses Selenggarakan Pelatihan Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim kepada Negara Anggota CARICOM dan SICA
- Kepala BNPB Pimpin Rakor Antisipasi Karhutla di Wilayah Kalsel
- BNPB dan LLHPB PP AISYIYAH Indonesia Perkuat Program Keluarga Tangguh Bencana
- Mitigasi Bencana Iklim Melalui Reboisasi, Pengabdian Masyarakat di Cikapek Sukabumi
- 7 Hal yang Harus Dilakukan saat Terjadi Gempa
- Mitigasi Bencana Sebelum Banjir , Saat Banjir dan Sesudah Banjir
- Jangan Sampai Lengah, Daftar Barang Yang Harus Ada Dalam Tas Siaga Bencana
- Dihantui Gempa dan Tsunami, Kabupaten Selatan Jawa Ini Bentuk Kampung Siaga Bencana
- Basarnas Manado melaksanakan latihan antisipasi bencana
- Kebakaran Mendominasi Bencana di Klaten, BPBD: El Nino Mulai Berpengaruh
- Kenalkan Mitigasi Bencana Sejak Dini, Ini yang Dilakukan FK Tagana Ciamis
- Mitigasi Bencana Kekeringan Sebelum, Saat, dan Sesudah Terjadinya
- Urgensi Mitigasi Bencana Akibat Anomali Cuaca
- Perubahan Iklim Nyata, Pemerintah Rugi Rp 22,8 Triliun per Tahun Akibat Bencana Alam
- Kemenkeu kembangkan PFB sebagai strategi pembiayaan bencana
- Gunungkidul Belum Terapkan KLB terkait Antraks Infeksi Puluhan Warga
- Warga DIY Meninggal Akibat Antraks, Kemenkes Akan Lakukan Penyelidikan Epidemiologi
- BNPB dan MPBI Luncurkan Pedoman Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas
- Gempa Bumi Bantul, Kemenko PMK Dorong Daerah Terdampak Bencana Segera Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Eksplorasi Sistem dan Proses Biomimikri dalam Pengembangan Desain Produk untuk Mitigasi Bencana
- Polres OKU Selatan dengan BPBD Bentuk Posko Siaga untuk Penanggulangan Bencana Banjir
- Cegah banjir dan tanggulangi bencana, China alokasikan 320 juta yuan
- Bentuk Forum PRB, BPBD KSB Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana
- 75% Bencana Sejak Awal 2023 Disumbangkan 7 Provinsi Ini
- BMKG Ajak Dunia Tingkatkan Pemahaman Masyarakat tentang Risiko Bencana
- Kepala BMKG Menekan Risiko Bencana
- BMKG: Teknologi dan pemahaman masyarakat tekan risiko bencana
- Kepala BNPB Ungkap Perubahan Iklim Picu Kejadian Bencana: Terbukti Meningkatkan Frekuensi
- Perkuat Kapasitas dan Ketangguhan Hadapi Bencana, BRI dan BNPB Gelar Pelatihan Kedaruratan Bencana
- BNPB: Perubahan iklim berpotensi picu kejadian bencana
- BPBD Kabupaten Mojokerto Usulkan Status Tanggap Darurat Kekeringan
- Kearifan Lokal dan Mitigasi Bencana
- Mitigasi Bencana Alam, BRIN Fokuskan Penelitian pada Konservasi Air dan Tanah
- Resiliensi Bencana Memerlukan Strategi dan Manajemen Kerja
- Pemkot Padang uji coba 12 sirene tsunami, tingkatkan kesiagaan bencana
- Gelar Diskusi, BPSDM Sulteng Kembangkan Kompetensi Kepemimpinan Krisis Hadapi Resiko Bencana
- Kepala BPBD Malut Tekankan Pentingnya SPM di Bidang Penanggulangan Bencana
- Tingkatkan Operasi Penanggulangan Bencana, TNI Gelar Latihan Bersama Tentara Australia dan AS
- Tingkatkan Operasi Penanggulangan Bencana, TNI Gelar Latihan Bersama Tentara Australia dan AS
- Tim Pusat Studi Bencana Unand Lakukan Kajian Kebencanaan di Kota Sawahlunto
- Konferensi BUiLD 2023: Peran Penting Perguruan Tinggi Membangun Masyarakat Tahan Bencana
- AS Latihan Bersama Penanggulangan Bencana dengan Australia dan Indonesia
- Waspadai Gangguan Kesehatan Imbas Cuaca Panas, Apa Saja Gejalanya?
- Tragis, Gelombang Panas India Makan Korban Segini
- BMKG: cuaca panas di Jayapura tidak disebabkan gelombang panas
- Gelombang Panas Hantam Eropa, Rekor Suhu Terpanas Spanyol dan Portugal Dekati 40 Derajat Celsius!
- Jelang KTT ASEAN, Polri Waspadai Potensi Bencana di NTT
- BNPB Perkuat Tim Reaksi Cepat Logistik Penanganan Bencana
- Mengenal Mitigasi : Jenis, Proses, dan Contohnya
- 5 Kabupaten di Kalsel Diminta Siaga Karhutla, Mitigasi dengan Hujan Buatan
- Simak Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Jalan Nasional Pulau Jawa
- BNPB Berbagi Pengalaman Penanganan Bencana di Konferensi PRIMO
- BNPB perkenalkan cara tangguh bencana Indonesia di PRIMO Hawai
- Pos Siaga Bencana Disiapkan di Jalur Mudik Wilayah Tasikmalaya
- BNPB : 32 Bencana Terjadi Selama Sepekan, 75.021 Jiwa Mengungsi
- Percepat Respon Bencana Hingga Penyaluran Bansos
- Pakar Geologi ITS Jelaskan Tanda Awal Bencana Tanah Longsor
- Cuaca Ekstrem Jadi Ancaman Bencana Alam di Sukoharjo
- Kalurahan di Gunungkidul Diminta Perkuat Mitigasi Bencana
- IPB rekomendasikan empat hasil riset aksi usai bencana Cianjur
- BRIN Kaji Kebijakan Ketangguhan Bencana Gempa dan Tsunami di Indonesia Timur
- Rusia Mundur dari Perjanjian Pengendalian Nuklir, Menteri Retno: Bencana Hanya soal Waktu
- Desa di Kalbar Didorong Memperkuat Mitigasi Bencana
- Gempa M 5,3 di Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami
- BMKG Jelaskan soal Black Swan Earthquakes di Jayapura Papua
- Analisis Mengapa Gempa Bumi di Turki Sangat Mematikan
- Mengapa Gempa Bumi Turki Begitu Dahsyat?
- Analisis Gempa Turkiye yang Menimbulkan Banyak Korban Jiwa
- Hasil Analisis Gempa Turki oleh BMKG: Jalur Patahan 300 KM Lebih, Gempa Terbesar dalam Sejarah
- Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 12 Ribu Jiwa
- Belum Sebulan 2023, BNPB Catat Ada 81 Kali Kejadian Bencana