logo2

ugm-logo

128 Keluarga di Simeulue Aceh Terdampak Banjir, Puluhan Rumah Terendam

Merdeka.com - Banjir di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh menyebabkan 128 keluarga terdampak. Selain itu puluhan rumah terendam banjir. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue Zulfadli mengatakan, korban terdampak tersebut merupakan warga Desa Leubang Hulu, Kecamatan Teupah Barat.

"Hujan lebat yang terjadi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan rumah di Desa Leubang Hulu, Kecamatan Teupah Barat, Kabupaten Simeulue direndam banjir. Sebanyak 128 keluarga terdampak bencana tersebut," kata Zulfadli. Minggu (18/12). Dikutip dari Antara.

taboola mid article

Ketinggian banjir yang melanda wilayah tersebut mencapai 80 sentimeter. Banjir tidak hanya merendam rumah penduduk, tetapi juga fasilitas umum seperti sekolah, masjid dan badan jalan.

"Banjir juga merendam persawahan dan perkebunan serta memutuskan akses warga dari dan ke daerah tersebut. Hingga kini, belum ada warga yang mengungsi. Warga masih bertahan di rumah masing-masing," lanjutnya.

Selain di Desa Leubang Hulu, kata Zulfadli, banjir juga terjadi di Desa Abail, Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue. Banjir merendam jalan raya hingga tidak dapat dilewati.

"Untuk membantu warga melintas, tim BPBD Simeulue dibantu pihak terkait menyediakan perahu karet. Selain itu, warga desa membuat rakit membantu masyarakat yang melintas," terangnya.

Zulfadli mengatakan tim BPBD Kabupaten Simeulue juga sudah diturunkan ke lokasi banjir untuk menyalurkan bantuan, mendata masyarakat terdampak, serta menilai kerugian akibat musibah ini.

"Tim juga bersiaga membantu masyarakat yang membutuhkan evakuasi. Kami juga sudah menyiapkan kebutuhan masa panik seperti dapur umum, dan tenda pengungsian," bebernya.

BPBD mengimbau masyarakat di Kabupaten Simeulue mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana alam.

"Berdasarkan peringatan dini BMKG, ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang di beberapa wilayah di Kabupaten Simeulue hingga beberapa hari ke depan," tandasnya.

Korban Terdampak Banjir Bandang Boalemo Gorontalo Capai 6.612 Jiwa

GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak 2.061 Kepala Keluarga (KK) atau 6.612 jiwa warga Kabupaten Boalemo, Gorontalo terdampak banjir bandang yang terjadi akibat hujan keras berkepanjangandengan ketinggian air mencapai 1 meter.

Cuaca ekstrem ini mulai dirasakan pada Jumat yang menyebabkan sungai meluap sampai ke permukiman. Warga yang berada di bantaran sungai sampai pusat kota Kabupaten Boalemo mulai didatangi air bah. Jalan, fasilitas umum dan rumah warga digenangi air.

“Banjir bandang terjadi mulai Sabtu pada sore sampai malam,” kata Mans Mopangga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Senin (19/12/2022).

Akibat bencana ini ribuan warga menjadi korban luapan, air dan lumpur memasuki rumah-rumah warga dan fasilitas umum.

Mans Mopangga mengungkapkan, sebanyak 6.612 jiwa menderita akibat banjir bandang. Mereka berasal dari beberapa desa di Kecamatan Tilamuta

Ia merinci korban terdampak banjir berada di Desa Piloliyanga sebanyak 616 KK atau 2.132 jiwa, Limbato 427 KK atau 1.321 jiwa, Mohunggo 450 KK atau 1350 jiwa, Hungayonaa 25 KK atau 125 jiwa dan di Desa Lamu sebanyak 53 KK atau 214 jiwa.

Selain di Kecamatan Tilamuta, di Kecamatan Dulupi juga terdapat 1470 jiwa atau 490 KK yang terdampak banjir bandang.

Dinas Sosial Bersama Tagana Kabupaten Boalemo sudah melakukan asesmen dan pendataan di korban terdampak di lokasi, mereka juga sudah melakukan evakuasi barang berharga milik korban terdampak, distribusi bantuan makanan.

“Pemerintah juga mengirim bantuan logistik untuk penyintas melalui gudang Dinas Sosial Provinsi Gorontalo dan Baznas Kabupaten Boalemo,” kata Mans Mopangga.

Mans Mopangga menyebut ada sejumlah kendala yang dihadapi di lokasi bencana, antara lain kesulitan mengaskses komunikasi melalui jaringan seluler sehingga petugas di lapangan tidak bisa cepat mengirim laporan hasil asesmen di lokasi banjir.

More Articles ...