Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa sejak awal tahun 2022 sampai sekarang 3.207 kejadian bencana telah melanda wilayah Indonesia dan 95 persen di antaranya merupakan bencana hidrometeorologi basah.
Dalam Apel Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Hidrometeorologi di Jakarta, Rabu, yang disiarkan via daring, Suharyanto mengatakan bahwa bencana hidrometeorologi basah yang melanda wilayah Indonesia meliputi banjir, tanah longsor, dan kondisi cuaca ekstrem.
Menurut dia, banjir terjadi di sebagian besar wilayah. Ia memberikan gambaran, daerah-daerah di wilayah Provinsi Aceh rata-rata mengalami banjir.
Ia mengatakan bahwa banjir juga melanda daerah-daerah di Pulau Jawa serta bagian wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Menurut dia, hanya Indonesia Timur yang sebagian besar wilayahnya tidak mengalami banjir.
Suharyanto menekankan pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi bencana alam pada puncak musim hujan, yang diprakirakan berlangsung Desember 2022 sampai Januari 2023.
"Mudah-mudahan dengan adanya apel ini, semua yang terkait dengan penanggulangan bencana, baik tingkat daerah, tingkat pusat, sudah siap segala sesuatunya, baik dari segi personel, peralatan, maupun piranti-piranti lunak," kata dia.
Apel Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Hidrometeorologi mencakup pengecekan kesiapan personel dan alat pendukung upaya penanggulangan bencana serta simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
Apel antara lain dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Antisipasi Dampak Bencana Hidrometeorologi, BNPB Gandeng Unsur Pentaheliks Lakukan Simulasi Penanganan Bencana
DEPOK - Dalam rangka meningkatkan Kesiapsiagaan baik dari sisi personil maupun peralatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan perwakilan pemerintah daerah, melakukan Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Penanganan Bencana Banjir bertempat di Danau Jambore, Depok, Jawa Barat pada Rabu (9/11).
Apel dipimpin langsung oleh Menko PMK Muhadjir Effendy, dalam arahan kepada peserta apel, beliau mengatakan peningkatan kesiapsiagaan menjadi penting dalam penanggulangan bencana.
"Apel kesiapsiagaan dan latihan simulasi bencana merupakan elemen yang sangat penting untuk membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana," kata Muhadjir saat memimpin apel kesiapsiagaan.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, dengan kegiatan ini akan terlihat sejauh mana kemampuan dan kesiapan dari pegiat kebencanaan dalam menghadapi potensi bencana yang ada di wilayahnya masing-masing
"Kegiatan ini agar dapat dijadikan momentum memperkuat kerja sama penanggulangan bencana antar organisasi, pengkajian kemampuan peralatan penunjang peringatan dini, evakuasi serta tanggap darurat dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur," tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan hampir semua bencana yang telah terjadi di Indonesia pada tahun 2022 adalah bencana hidrometeorolgi basah.
"Sampai dengan November 2022, 95 persen bencana yang terjadi didominasi bencanaa hidrometeorolgi basah yaitu banjir dan longsor. Banjir dimana mana, Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, yang relatif tidak banyak banjir adalah di wilayah Indonesia timur," ungkap Suharyanto kepada awak media.
Keterlibatan berbagai pihak dalam apel kesiapsiagaan ini menjadi bukti kolaborasi pentaheliks dalam penanggulangan bencana.
"Apel ini adalah wujud soliditas pemerintah dan semua penggiat daripada penanggulangan bencana," ucapnya.
"Dengan adanya prediksi BMKG puncak hujan di bulan Desember dan Januari, mudah-mudahan dengan adanya apel ini, semua yang terkait penanggulangan bencana di pusat dan daerah sudah siap segala sesuatunya baik dari segi personil, peralatan dan ketika tahap tanggap darurat, betul-betul bisa masuk ke sasaran secepat-cepatnya," imbuh Suharyanto.
Suharyanto menegaskan, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi, sehingga seluruh elemen terkait agar lebih tangguh dalam menghadapi bencana.
"Kami berkomitmen penuh, bahwa keselamatan rakyat menjadi faktor utama dan para masyarakat terdampak bencana jangan sampai terlalu lama menderita," pungkasnya.
Apel kesiapasiagaan diikuti 2500 personil gabungan dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan relawan kebencanaan. Selain itu juga ditampilkan berbagai macam alutsista yang dapat digunakan dalam penanganan bencana baik dalam masa pra bencana, tanggap darurat dan pascabencana.
Setelah melakukan apel, kegiatan selanjutnya ialah simulasi penanganan bencana banjir yang dihelat di Danau Jambore, dengan skenario adanya hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan banjir di wilayah DKI Jakarta dan memerlukan pertolongan tim gabungan untuk evakuasi dengan menggunakan perahu karet dan kemudian dilakukan tindakan medis di lokasi dan sebagian dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat menggunakan ambulance sehingga semua korban dinyatakan selamat dan aman.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
More Articles ...
- BPBD Cianjur tangani bencana alam secara cepat dan lintas sektoral
- Antisipasi Bencana, Pemprov DKI Jakarta Siapkan Sejumlah Sarana dan Prasarana
- Biopori Bisa Jadi Upaya Mitigasi Banjir di Daerah Hilir
- Mitigasi dan Deteksi Dini Kebencanaan Harus Dioptimalkan
- Apa Itu Mitigasi beserta Tujuan dan Contohnya
- Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengimbau ribuan praja utama Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tidak hanya bersikap reaktif saat terjadinya bencana. "Seperti dikatakan Presiden Joko Wid
- Kepala BNPB imbau praja IPDN tidak hanya reaktif saat bencana
- BNPB: Program penanggulangan bencana belum jadi prioritas di daerah
- Siaga Bencana, Puluhan Sekolah di DIY Jadi SPAB
- Kemensos: Program penanggulangan bencana di DIY jadi barometer
- Banda Aceh lanjutkan kerjasama mitigasi bencana dengan Jepang
- Pengamat: Masyarakat Harus Paham Local Risk untuk Sukseskan Mitigasi Bencana
- Pakar: Mitigasi banjir perlu berfokus pada faktor dominan
- Khofifah: Mitigasi Bencana Harus Dilakukan Secara Komprehensif
- BBWS Citarum Ungkap Penyebab Banjir Kerap Terjang Baleendah
- Rentetan Bencana yang Menyergap Jabar dalam Sepekan
- BNPB: Bencana di Indonesia didominasi banjir pada Januari-Oktober 2022
- Gubernur Koster Respons Tudingan Banjir Bali Akibat Alih Fungsi Lahan
- Waspada! 34 Desa dan 8 Kecamatan di Jombang Masuk Kategori Rawan Bencana
- BNPB: 7 Orang Meninggal Akibat Bencana Hidrometeorologi dalam Sepekan
- Bencana Tanah Longsor Meluas, Di Tulungagung 3 Orang Meninggal
- Gagal Ginjal
- IDAI: 192 Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius Ditemukan di 20 Provinsi
- Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Meningkat, Orang Tua Diminta Waspada
- Analisis BMKG soal Gempa Banten Hari Ini, Getarannya Terasa sampai Jakarta
- Sederet Bencana Alam Melanda Jateng-DIY di Awal Musim Hujan
- Gempa M 5,5 di Banten, Warga Lebak Panik ke Luar Rumah
- Tangani Banjir Aceh Utara, BNPB Serahkan Dukungan Senilai 350 Juta
- Patahan San Andreas, Bom Waktu yang Bisa Picu Bencana Besar
- BPBD: 63 rumah rusak akibat bencana banjir dan longsor di Purabaya
- Universitas Brawijaya Kembangkan IoT GIS untuk Mitigasi Bencana di Semeru
- 524 Bencana Landa Bogor Sepanjang 2022, Diprediksi Meningkat hingga Akhir Tahun
- Bencana Mengancam, Kementan Ingatkan Petani Palembang Siapkan Mitigasi
- Jabar tingkatkan kemampuan sukarelawan dalam penyelamatan bencana air
- Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Ini Jurus Kementerian PUPR
- Dampak Perubahan Iklim Skala Lokal Sebabkan Beragam Fenomena Bencana
- BPBD Garut Susun Peta Risiko hingga Mitigasi Bencana Alam
- Kepala BNPB tegaskan sudah lakukan sinergi tangani bencana nasional
- Musim Hujan, BPBD DKI Data Sumber Daya Penanggulangan Bencana
- BPBD Manggarai Barat Susun Rencana Kontingensi
- Baitul Mal latih relawan dari seluruh Aceh terkait antisipasi bencana
- BNPB Susun Analisis pada Pembangunan Berisiko Bencana
- Perbaiki Sistem Manajemen Bencana, Kemenkes dan UGM Bentuk AIDHM
- Lewat Jambore Mitigasi Bencana, FPRB dan BPBD Kabupaten Kediri Ajak Kalangan Muda Cegah Bencana
- Bima Arya Ingatkan Warga Bogor Waspada Bencana di Musim Hidrometeorologi
- Kota Bogor Sempat Dilanda 31 Bencana Akibat Hujan Deras
- BNPB: Periode Kering Sangat Singkat, Bencana Hidrometeorologi Basah Mendominasi
- Pemanasan Global Sebabkan Es Mencair di Greenland hingga Permukaan Air Laut Naik
- Bencana Baru Kini Ancam China
- Separuh Tiongkok Dilanda Kekeringan Akibat Gelombang Panas
- 25 Bencana Hantam Kota Bogor dalam Semalam
- Banjir Pakistan Tewaskan 1.000 Orang, Bencana Terdahsyat dalam Sejarah Negara
- Potensi Gempa M 8,9 dan Tsunami, Gubernur Bengkulu: Bencana Kan dari Allah
- Peringatan BMKG: Siaga dan Waspada, 18 Provinsi Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi Esok Hingga Lusa
- Siaga bencana, DSLNG latih Satgas Destana Uso hadapi kebakaran
- Perkenalkan Manajemen Bencana, Prodi Langka dengan Prospek Karier Menjanjikan
- Kerap Banjir dan Longsor, BNPB Ingatkan Jaga Ekosistem di Perbukitan Garut
- Percepat Tangani Bencana, BPBD Klaten Luncurkan Penamas
- BNPB Pastikan Penanganan Bencana di Garut Berjalan Optimal
- Bos BNPB Terus Gaungkan Mitigasi Bencana Berbasis Ekosistem
- Pemprov DKI Gelar Koordinasi Mitigasi Kebencanaan, Wagub Ariza: Tanggung Jawab Bersama Mesti Dijaga
- Langkah-langkah Mitigasi Bencana Hidrometeorologi
- Tanggap Darurat Bencana Banjir di Garut Selama 2 Pekan
- Kabupaten Bogor Dilanda 21 Bencana Alam Didominasi Banjir
- Ibu Kota Pakistan Terendam Banjir usai Hujan Turun Tiga Jam
- BPBD: Waspada Banjir Rob di Jakarta Utara hingga 17 Juli
- 275 Personel Gabungan Ikut Pelatihan Bencana Alam di Lantamal XIV Sorong, Danlantamal: Agar Sigap
- Masyarakat Bangli Diimbau Waspada Bencana
- Persiapan Sekretariat ASEAN Institute for Disaster Health Management
- Antisipasi Bencana, BNPB Minta Masyarakat di Pesisir Selatan Jawa Lakukan Mitigasi Gempa dan Tsunami
- Agar Tak Timbulkan Korban Jiwa, Pesisir Jawa Perlu Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami
- Krisis dan Bencana Ancam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
- Waspadai Potensi Bencana Alam, Pemkab Malang Siapkan Dana Rp15 Miliar untuk Penanganan
- Pemerintah New South Wales Tetapkan Status Bencana Alam Banjir, KJRI Sebut Belum Ada WNI yang Terdampak
- Longsor dan Banjir Masih Dominasi Bencana di Sukabumi
- Bencana Hari Ini: 87 Hektare Persawahan Terdampak Banjir di Sulawesi Selatan
- Bencana Hidrometeorologi Basah Terjang Maluku Barat Daya
- Sleman Dorong Penguatan Sinergi Elemen Penanggulangan Bencana
- Bencana Alam 2022: 104 Orang Meninggal, Hampir 2,5 Juta Jiwa Mengungsi
- Diutus Ridwan Kamil, JQR Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Alam di Bogor
- DPRD Sulteng Bahas Raperda Penanggulangan Bencana Alam
- Rumah BUMN Kukar Jadi Lokasi Posko Siaga Tanggap Bencana Nasional
- Contoh Kearifan Lokal dalam Mitigasi Bencana Banjir dan Longsor
- Cerita Korban Selamat Gempa Afghanistan: Saya Tidak Kuat Bicara Tentang Ini
- Bali Rentan Gempa & Tsunami, ITB Terjunkan Tim Peneliti Respons Peringatan Dini
- Kemenkes Afghanistan Peringatkan Wabah Kolera di Antara Korban Gempa
- Ini Langkah Pemprov DKI untuk Antisipasi Gempa akibat Sesar Baribis
- Waspada Sesar Baribis, BPBD DKI Akan Sosialisasikan Mitigasi Gempa Bumi
- Alarm Bahaya Potensi Gempa, BMKG: Sesar Baribis di Selatan Jakarta Aktif
- Update Terkini Peta Gempa Indonesia, Ini yang Akan Ditambahkan
- Mengapa Begitu Banyak Gempa Bumi Terjadi di Afganistan? Ini Penjelasannya
- Afghanistan Khawatirkan Munculnya Wabah Penyakit di Antara Korban Gempa
- Klinik Afghanistan Kewalahan Kedatangan Ratusan Pasien Usai Gempa
- Gempa Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang, Taliban Minta Bantuan Internasional
- Gempa Kuat Afghanistan M 5,9 Tewaskan 1.000 Orang, Terasa hingga Pakistan dan Iran
- Dampak Fenomena 5 Planet Sejajar 24 Juni 2022, Bisa Menyebabkan Bencana Alam di Bumi, Benarkah?
- Guru Besar Fisika FSM UNDIP Rahmat Gernowo: Ciptakan Mitigasi Bencana Alam Hidrometeorologis Berbasis Dinamika Atmosfer Ekstrem Tropis di Indonesia
- Penguatan Mitigasi Bencana
- Basarnas uji kesiapan unsur SAR Palu hadapi dampak bencana alam
- Kemenko PMK ingatkan pentingnya pembentukan desa tangguh bencana