logo2

ugm-logo

Kabar Buruk Vaksin AstraZeneca Lagi, Kini dari Kanada

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin Covid-19 besutan perusahaan Inggris AstraZeneca kembali dirundung permasalahan baru. Pada Senin (29/3/2021) sekelompok ahli dari Kanada merekomendasikan penghentian penggunaan suntikan AstraZeneca Covid-19 untuk orang berusia 55 tahun ke bawah, setelah sejumlah kecil pasien di luar negeri menderita pembekuan darah.

"Ada ketidakpastian yang substansial tentang manfaat pemberian vaksin AstraZeneca untuk orang dewasa di bawah usia 55 tahun," kata Wakil Kepala Kesehatan Masyarakat Kanada Howard Njoo dalam konferensi pers sebagaimana dilaporkan AFP, Senin (29/3/2021).

"Saat ini, kami menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang dewasa di bawah usia 55 tahun, menunggu analisis risiko-manfaat lebih lanjut."

Sementara itu, pejabat kesehatan juga mendesak warga Kanada yang telah menerima suntikan AstraZeneca dalam 20 hari terakhir untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter Health Canada dan Komite Penasihat Nasional untuk Imunisasi dan Kesehatan (NACI) juga meminta produsen vaksin melakukan penilaian rinci tentang manfaat dan risiko vaksin, berdasarkan usia dan jenis kelamin.

"Sampai saat ini, tidak ada kasus (gumpalan bercak) yang dilaporkan di Kanada," kata Kepala Petugas Medis Health Kanada Supriya Sharma.

"Namun, melalui kerja sama internasional kami yang sedang berlangsung, Health Canada menjadi sadar bahwa kasus tambahan dari peristiwa ini telah dilaporkan di Eropa."

NACI awal bulan ini mendesak pemberian suntikan AstraZeneca hanya kepada orang-orang yang berusia 18 hingga 64 tahun. Badan itu mengatakan uji klinis tidak melibatkan cukup lansia.

Lalu, badan ini kemudian merevisi rekomendasinya untuk menyertakan orang-orang berusia 65 ke atas. Ini setelah meninjau "bukti dunia nyata" tentang keefektifannya di kelompok usia lanjut.

Vaksin AstraZeneca sendiri mulai disetujui untuk digunakan di Kanada pada bulan Februari. Ini bersamaan dengan suntikan Johnson & Johnson, Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Kanada dijadwalkan menerima 1,5 juta dosis AstraZeneca surplus dari Amerika Serikat (AS). Ini karena Negeri Paman Sam belum memberikan persetujuan untuk vaksin yang merupakan hasil kerjasama dengan Universitas Oxford itu.

BNPB Sebut Lima Desa Kena Dampak Kebakaran Kilang Minyak Pertamina

TEMPO.CO, Jakarta - Lima desa terdampak kebakaran kilang minyak PT Pertamina di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berdasarkan laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.

"Peristiwa terbakarnya tiga unit tank product premium 42 T 301 A/B/C itu berdampak pada lima desa meliputi Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip dan Desa Tegalurung," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati di Jakarta, Senin 29 Maret 2021.

Dalam rangka percepatan penanganan kebakaran tersebut, BPBD Kabupaten Indramayu juga berkoordinasi dengan TNI, Polri dan Basarnas setempat guna melakukan evakuasi warga setempat serta para pekerja.

Hingga saat ini, TRC BPBD Kabupaten Indramayu masih melakukan pendataan di lokasi terbakarnya kilang minyak tersebut.

Ada 912 jiwa diungsikan akibat kebakaran tersebut, meliputi 220 jiwa di GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, 300 jiwa di Pendopo Kantor Bupati Indramayu dan 392 jiwa di Gedung Islamic Center Indramayu.

Sementara itu, data korban jiwa yang berhasil dihimpun hingga pukul 08.00 WIB adalah lima orang luka berat, 15 orang luka ringan dan tiga orang masih dalam pencarian.

"Kondisi hingga saat ini api masih dalam proses pemadaman dan warga diharapkan agar tidak panik serta selalu mengikuti arahan pihak-pihak yang berwajib untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Raditya.

Sebelumnya, kebakaran terjadi di Kilang Minyak RU IV milik PT Pertamina di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengalami kebakaran pada Senin dini hari pukul 01.59 WIB.

Penyebab kebakaran belum diketahui pasti, namun saat kejadian kondisi sedang turun hujan lebat disertai petir.

Meskipun ada insiden kilang terbakar, Pertamina memastikan pasokan bahan bakar minyak untuk masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal.

More Articles ...