logo2

ugm-logo

Peringatan 17 Tahun Tsunami, Gubernur Aceh Minta Warga Siaga Bencana

Aceh - Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta masyarakat Tanah Rencong selalu siap siaga menghadapi bencana. Dia menyebut Aceh berada di depan patahan raksasa (megathrust) aktif.

Pernyataan itu disampaikan Nova dalam sambutannya pada peringatan 17 tahun tsunami melanda Aceh. Kegiatan dipusatkan di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Minggu (26/12/2021).

Peringatan tsunami dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Forkopimda Aceh, serta sejumlah masyarakat. Kegiatan digelar dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan.

Acara peringatan diisi dengan zikir, tausiah serta pemberian santunan ke anak yatim. Nova mengatakan peringatan terbatas dilakukan karena masih dalam situasi COVID-19.

"Kejadian tsunami 17 tahun lalu yang tidak kita sangka-sangka, telah membuka mata banyak pihak untuk terus mencari cara agar kita makin giat mengedukasi generasi penerus untuk bersiaga atas bencana yang mungkin timbul. Ikhtiar ini tak mungkin dilakukan hanya oleh Pemerintah Aceh saja," kata Nova dalam sambutannya.

Menurutnya, hal terpenting dari peringatan 17 tahun tsunami itu adalah perlunya semua pihak memetik hikmah atas musibah yang telah berlalu. Nova meminta masyarakat selalu bersiap siaga atas risiko bencana yang mungkin terjadi.

"Selayaknya tetap kita simpan dalam kesadaran dan ingatan, bahwa negeri kita berada di Jalur Cincin Api dunia. Nanggroe Aceh yang bertuah ini, berada di depan sebuah megathrust (patahan raksasa) aktif, yang setiap saat dapat saja bergerak dan menimbulkan bencana," kata Nova.

"Semoga kita kian mampu meyakinkan masyarakat, dan mengedukasi generasi muda, agar makin memahami makna 'Siaga Bencana, Tangguh Bersama'," tutur Nova.

Nova menjelaskan pada peringatan tersebut Nova mengajak semua pihak mengenang kembali peran masyarakat dari berbagai suku bangsa dan serta komunitas internasional dalam membatu Aceh. Dia menyebut sekitar 53 negara berkontribusi pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh setelah bencana.

"Kita yakin mereka paham, bahwa kita sangat berterima kasih dan senantiasa mengingat segala kebaikan mereka. Dan kita pun dengan tulus mendoakan agar mereka senantiasa dilindungi Allah dan menerima imbalan setimpal, sesuai amal dan perbuatannya," ujar Nova.

sumber: detik.com

India Dilanda Bencana Tanah Longsor dan Banjir, 25 Orang Tewas

TEMPO.COJakarta - Sedikitnya 25 orang tewas akibat tanah longsor dan banjir yang dipicu oleh hujan lebat di India barat daya pada Minggu, 17 Oktober 2021. Tim penyelamat masih mencari korban selamat di reruntuhan berlumpur.

Hujan lebat sejak Kamis malam membuat sungai meluap hingga membanjiri jalan. Akses ke sejumlah wilayah di negara bagian pesisir Kerala pun terputus akibat bencana.

Sebanyak 11 mayat ditemukan di distrik Idukki dan 14 lainnya di distrik Kottayam, menurut para pejabat kepada AFP. Wilayah tersebut dilanda tanah longsor dan banjir bandang.

Ribuan orang telah dievakuasi dan setidaknya 100 kamp bantuan didirikan, menurut Kepala Menteri Kerala Pinarayi Vijayan pada Minggu.

Tentara, angkatan laut dan angkatan udara membantu operasi penyelamatan dan memberi bantuan kepada korban banjir. Belum bisa dipastikan berapa banyak korban yang belum ditemukan. Dalam video yang beredar di media sosial, banjir merendam bus dan mobil.

Perdana Menteri Narendra Modi telah menyatakan ucapan belasungkawa untuk korban dan keluarganya. Pihak berwenang sedang bekerja membantu korban.

Departemen Meteorologi India mengatakan hujan lebat disebabkan oleh daerah bertekanan rendah di atas Laut Arab tenggara dan Kerala. Hujan diperkirakan akan reda hari ini.

Banjir besar pernah melanda India pada 2018. Hampir 500 orang tewas di Kerala ketika banjir terburuk dalam satu abad terakhir melanda negara bagian itu.

More Articles ...