Ada kebutuhan untuk menyelaraskankan definisi bencana dari banyak kamus dan sumber lainnya, hal ini penting sebagai dasar ke depan untuk praktek, kebijakan dan penelitian. Sebagai langkah awal, tim peneliti menganalisis definisi bencana, yang ditemukan dari buku, laporan dan website. Salah satu sumber ini adalah Perpustakaan Nasional Kedokteran (National Library of Medicine/NLM), Amerika Serikat yang berisi 62 definisi terkait bencana. Selengkapnya Klik Disini
Blog
Can Health Care Providers Afford to be Ready for Disaster?
Selamat berjumpa pembaca website bencana kesehatan. Bagaimana jawaban kita dari pertanyaan di atas? Bahkan negara seperti US saja, sektor kesehatannya kewalahan dalam mempersiapkan dan menghadapi bencana. Artikel berikut ini baik sekali untuk kita baca, Klik Disini
Sektor kesehatan tidak lagi bergerak pada saat respon, melainkan harus ikut merencanakan penanggulangan bencana di daerah dan nasional. Di Indonesia, ada dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, klinik kesehatan, perguruan tinggi kesehatan, dan masyarakat relawan terlatih kesehatan harus terlibat dalam perencanaan dan mempersiapkan diri. Berulang kali dalam tulisan di atas, penulis dan narasumber menyebutkan mengenai latihanlah yang dapat mendidik kita untuk agar siap dalam menghadapi bencana dan kekacauan yang ditimbulkannya.
Pembaca sekalian, dua minggu lalu telah diselenggarakan juga seminar nasional yang berjudul Kebijakan, Implementasi, dan Kendala dalam Pelaksanaan SPGDT Pra Rumah Sakit. Secara ringkas dalam seminar ini disosialisasikan mengenai National Command Center yang berpusat di Kementerian Kesehatan untuk kasus kegawatdaruratan di Indonesia. Pelaksanaan ini akan dilakukan bertahap bagi daerah-daerah di Indonesia yang dimulai dari daerah yang telah siap secara fasilitas, sarana dan prasarana. Ini merupakan kabar gembira bagi penggiat bencana kesehatan di Indonesia bahwa upaya kita untuk menyiapkan pemerintah, swasta, dan masyarakat sudah mulai mendapat dukungan.
Pembaca sekalian, masih ingat mengenai salah satu agenda kebijakan dalam penanggulangan bencana yang dirumuskan oleh Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan FK UGM dalam Diskusi Outlook 2016 Januari lalu mengenai Kebijakan Kurikulum Manajemen Bencana Kesehatan di Perguruan Tinggi Kesehatan di Indonesia? Upaya kami untuk mempublikasikan dan mengadvokasi kebijakan ini bersambut baik oleh redaksi World Association on Disaster and Emergency Medicine (WADEM) Newsletter OCEANIA pada 5 Februari lalu, pada terbitan kedua di 2016 ini artikel kami yang berjudul Challenges for Curriculum Development in Disaster Health Management: What we Can Do? Telah diterbitkan bersama artikel lainnya. Silakan download dan simak Klik Disini
Reportase Diskusi Outlook Manajemen Bencana Kesehatan Tahun 2016
Selamat berjumpa kembali para pembaca website bencana kesehatan. Kemarin, kami mendapat pertanyaan yang bagus dari rekanan peneliti kebencanaan di Aceh, beliau bertanya apakah manajemen bencana kesehatan itu sudah tepat kita gunakan?. Kami menjawab, mengacu pada World Association on Disasater and Emergency Medicine maka dirasa itu sudah tepat, dimana mereka menyebut untuk berbagai bentuk kegiatan manajemen, kegiatan pelatihan, dan pendidikan untuk tenaga kesehatan dan mahasiswa menggunakan istilah disaster health. Maka kita coba mengadopsinya menjadi Disaster Health Management juga untuk menjelaskan mengenai manajemen bencana sektor kesehatan atau manajemen bencana kesehatan.
Menarik sekali, untuk mengumpulkan sektor kesehatan berkumpul membahas hal-hal bencana dan krisis yang berdampak pada sektor kesehatan. Hal ini telah dicoba oleh Divisi Manajemen Bencana, Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan, FK UGM dalam kegiatan Diskusi Outlook 2016 Kebijakan Manajemen Bencana Kesehatan di Indonesia pada Kamis, 21 Januari 2016 pukul 13.00 – 15.30 WIB lalu. Apa saja yang dibahas? Semua tentang bencana dan krisis yang berdampak pada sektor kesehatan, termasuk juga bagaimana sektor kesehatan mempersiapkan dan menghadapinya. Selain itu, bahasan mengenai peran rumah sakit, dinas kesehatan, LSM, dan perguruan tinggi kesehatan dalam menghadapi benacana dan krisis kesehatan. Pembaca sekalian, silakan simak reportase kegiatan tersebut pada link berikut Klik Disini
Kedepan kami akan menuliskan rangkuman diskusi tersebut dalam bentuk working paper dan kami membutuhkan saran dan tanggapan dari rekan sekalian. Untuk itu terus simak pengantar mingguan dari kami
Kaleidoskop 2015: Manajemen Bencana Kesehatan di Indonesia
Apa kabar pembaca website bencana kesehatan semua, semoga selalu dalam kebaikan dan semanga untuk upaya ketangguhan negeri ini. Pembaca sekalian, 2015 sudah berlalu tetapi kebijakan-kebijakan dan kejadian terus dalam kita ambil sebagai pembelajaran. Berikut merupakan tulisan dan analisis kebijakan kesehatan yang berkaitan dengan penanggulangan bencana di sektor kesehatan. Senang sekali jika pembaca sekalian dapat membaca, memperluas, dan kemudian mendiskusikannya bersama kami. Silakan simak selengkapnya
Pembaca sekalian, silakan menyimak juga Refleksi Kebijakan Kesehatan Indonesia tahun 2015 yang disusun oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc. PhD. Kita dapat menyimak refleksi ini dan melihat kaitannya dengan kejadian krisis kesehatan dan bencana yang terjadi tahun lalu. Bagaimana kesiapan sektor kesehatan dengan kebijakan-kebijakan yang diambil terkait bencana dan krisis kesehatan. Silakan menyimak selengkapnya,
Pertama Kali Persiapan Bencana dan Krisis Kesehatan untuk Puskesmas di Desa Talaga
Pembaca website bencana sekalian, tidak terasa kita sudah memasuki tahun 2016. Kami, Divisi Manajemen Bencana Kesehatan Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM mengucapkan Selamat Tahun Baru 2016. Awal tahun ini kami menyajikan laporan mengenai kegiatan pelatihan dan pendampingan penyusunan rencana penanggulangan bencana untuk puskesmas di Desa Talaga, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Menarik sekali menyusuri pulau, laut, dan kampung-kampung di pesisir pantai teluk ini. Namun, pernahkah terpikir oleh kita bahwa keindahan alam dan ketenangan kehidupan penduduk di sini bisa terusik karena terjadinya bencana yang tiba-tiba? Jika di kota barangkali kita akan berfikir ya mudah saja untuk mengirimkan bantuan, tapi bagaimana dengan daerah di sini? Bagaimana jika jalan darat tidak mungkin di tempuh? Kemudian jalan laut juga tidak memungkinkan karena gelombang sedang tinggi? Lantas bagaimana untuk menolong masyarakat di sini?
Tidak ada pilihan lain selain menguatkan kapasitas masyarakat untuk bisa bertahan hidup menolong diri dan masyarakatnya ketika terjadi bencana. Di bidang kesehatan? kita akan berbicara bagaiman SDM dan fasilitas mampu menolong masyarakatnya dalam menghadapi bencana atau pun krisis kesehatan. Disinilah muncul upaya Penyiapan Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana di Puskesmas atau Primary Health Care Disaster Plan (PHCDP). Kegiatan ini untuk pertama kalinya diselenggarakan di Puskesmas Desa Talaga ini, pembaca website dapat menyimak reportasenya pada link berikut, silakan .
Pembaca sekalian, silakan menyimak juga Refleksi Kebijakan Kesehatan Indonesia tahun 2015 yang disusun oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc. PhD. Kita dapat menyimak refleksi ini dan melihat kaitannya dengan kejadian krisis kesehatan dan bencana yang terjadi tahun lalu. Bagaimana kesiapan sektor kesehatan dengan kebijakan-kebijakan yang diambil terkait bencana dan krisis kesehatan. Silakan menyimak selengkapnya, Silakan