logo2

ugm-logo

Blog

Peta Zona Rawan Bencana Sulteng Masih Tunggu Pengesahan Pemerintah Pusat

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPENAS) dalam paparan Rancangan Rencana Induk Pemulihan dan Pembangunan wilayah paska bencana di Provinsi Sulawesi Tengah, telah menetapkan peta kesepakatan zona rawan bencana.

Terkait hal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, Barthomeleus Tandigala mengatakan, saat ini penetapan zona rawan bencana yang beredar saat ini masih dalam bentuk draf pemaparan dan belum disahkan oleh pemerintah pusat.

"Tentang zonasi rawan bencana Kota Palu dan sekitarnya sebenarnya adalah kewenangan pemerintah pusat, karena nantinya akan disosialisasikan ke public,” katanya saat ditemui Tribunpalu.com, Senin, (26/11/2018).

Pria yang akrab disapa Bartho itu mengatakan, adapun zona rawan bencana beredar dikalangan masyarakat luas, belum final.

Pihaknya tidak berani berpegang pada peta zonasi yang beredar, karena belum menjadi keputusan akhir dari pemerintah pusat,"

"Yang akan jadi pegangan yaitu keputusan yang dikeluarkan pemerintah pusat, karena pengesahaan itu butuh validasi yang konkrit dan benar," tambahnya.

sumber: tribunnews.com

Warga Jawa dan Bali Waspada Bencana Pekan Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Angin Tertutup di Laut Jawa

Warga Jawa dan Bali Waspada Bencana Pekan Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Angin Tertutup di Laut Jawa

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau dan menganalisis curah hujan yang menunjukkan bahwa sebagian wilayah Jawa telah diguyur hujan selama beberapa pekan terakhir yang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, dan longsor.

Dalam keterangan resmi BMKG yang diterima Tribun Bali, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo menjelaskan bahwa adanya sirkulasi angin tertutup di Laut Jawa yang cukup persisten hingga 3 hari kedepan yang mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin di sepanjang Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara Timur.

Kondisi cuaca tersebut memberikan dampak pada peningkatan pembentukan dan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

Selain itu, adanya aliran massa udara basah yang masuk dari Samudera Hindia turut mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Tenggara serta Maluku.

"Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang khususnya di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam 5 (lima) hari kedepan (26 – 30 November 2018),” tambah Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca tersebut seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini dapat menghubungi layanan informasi BMKG 24 jam, melalui:

- call center 021-6546315/18;
- http://www.bmkg.go.id;
- follow @infobmkg;

atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.(*)

sumber: tribunnews.com

Inspirasi Klaten dalam Mengurangi Risiko Bencana

Bupati Klaten Terima Penghargaan dari BPBN

Klaten Berhasil mengurangi risiko bencana banjir, Kabupaten Klaten mendapatkan penghargaan dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN). 

Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, membangun ketangguhan masyarakat tidak mudah karena memerlukan proses panjang. Peran serta berbagai pihak berbasis budaya lokal menjadi modal utama yang harus mampu digerakkan oleh stakeholder di masing-masing wilayah.

“Kekuatan sosial inilah sebenarnya modal yang kita miliki. Partisipasi semua elemen masyarakat baik itu pemerintah, masyarakat sendiri serta dunia usaha sangat perlu bersatu tentu dengan kepemimpinan kuat untuk mendukung,” katanya dalam agenda penyerahan penghargaan yang dibarengkan dengan Rapat Koordinasi Forum Pengurangan Resiko Bencana di Hotel Rich Jogja Senin (26/11/2018). Dilansir dari krjogja.com

Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan penghargaan yang diterima kali ini menjadi penyemangat tambahan masyarakat dan Pemkab Klaten untuk semakin greget mempertahankan masyarakat tanggap bencana. Menurut dia, penghargaan yang diterima kali ini bukan hanya milik Pemkab Klaten saja namun juga masyarakat pada umumnya. 

“Kami memang berada di wilayah rawan bencana , banjir ada kemudian Merapi juga yang seperti saat ini sedang masuk fase Waspada. Penghargaan ini untuk masyarakat Klaten dan ini semakin menyemangati kami untuk lebih tanggap bencana kedepan,” tandasnya. 

Selain Kabupaten Klaten, BNPB juga memberikan penghargaan serupa pada Kabupaten Agam yang secara langsung diterima Bupati Indra Catri. Agam dinilai mampu membentuk masyarakat tangguh bencana di tengah karakter alam yang cukup menarik karena banyaknya sungai dan dua gunung berapi.

sumber: Liputan6.com

Aceh Tenggara, BPBA Rilis Data Terkini Dampak Bencana

Banjir Kembali Terjang Aceh Jaya dan Aceh Tenggara, BPBA Rilis Data Terkini Dampak Bencana

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Banjir akibat meluapnya air sungai kembali menerjang empat desa di Kecamatan Darul Hikmah, Aceh Jaya, Minggu (25/11/2018).

Selain itu, banjir juga melanda dua desa di Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.

Berdasarkan data yang diperoleh Serambinews.com dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), banjir di Aceh Jaya menerjang lima desa di Kecamatan Darul Hikmah.

Kelima desa tersebut adalah Desa Masen, Desa Babah Dua, Desa Panton Krueng, Desa Suak Beukah dan Desa Ujong Rimba.

Menurut BPBD, banjir tersebut disebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur sebagian Kabupaten Aceh Jaya sejak pukul 12.37 WIB.

Hujan menyebabkan meluapnya air sungai Krueng Masen dan menggenangi lima desa tersebut pada pukul 16.15 WIB.

Sementara itu air mulai masuk ke pemukiman warga sekira pukul 17.00 WIB.

Ketinggian air berkisar antara 10 sampai 50 cm.

BPBA masih melakukan pendataan terhadap dampak bencana tersebut.

Sementara jumlah korban yang terdampak banjir, Desa Masen (102 KK, 357 jiwa) dan Babah Dua (132 KK, 432 jiwa).

Sedangkan di Desa Panton Krueng (104 KK, 395 jiwa), Suak Beukah (50 KK, 180 jiwa), dan Desa Ujong Rimba (57 KK, 183 jiwa).

Dua hari lalu, banjir menerjang 22 desa di empat kecamatan di kabupaten tersebut.

Setelah surut, hari ini banjir kembali melanda Kecamatan Darul Hikmah.

Aceh Tenggara

Sementara di Aceh Tenggara, banjir terjadi sekitar pukul 16.00 WIB dan menerjang 2 desa di Kecamatan Leuser , yaitu Desa Permata Musara dan Bunbun Indah.

Banjir ini juga disebabkan hujan dengan intensitas sedang sejak 24-25 November 2018 di Kecamatan Leuser, dan menyebabkan meluapnya air sungai.

Hingga pukul 21.00 WIB malam ini, tidak ada korban jiwa dan warga yang mengungsi akibat banjir yang melanda dua kabupaten tersebut.(*)

sumber: tribunnews

Banjir Bandang Terjang Bojonegoro, Satu Jembatan Ambruk

Banjir Bandang Terjang Bojonegoro, Satu Jembatan Ambruk Bojonegoro - Beberapa desa di Kecamatan Bubulan, Bojonegoro, diterjang banjir bandang. Bahkan sebuah jembatan penghubung antar dusun sepanjang 25 meter ambruk. Akibatnya, warga terisolasi. Desa-desa yang terdampak banjir akibat hujan deras mulai Minggu (25/11) petang hingga malam yakni Desa Clebung, Desa Sumberbendo, Desa Ngorogunung.

"Rata-rata tinggi air masuk di jalan dan pemukiman warga setinggi 40-50 cm. Sebab, hujan deras hingga air Sungai Clebung meluap ke pemukiman," kata Lulus, salah satu warga Ngorogunung kepada detikcom, Senin (26/11/2018).

Banjir bandang ini berawal dari dari Sungai Clebung yang tak mampu menampung air hujan. Apalagi, hutan jati di wilayah selatan Kabupaten Bojonegoro gundul dan air pun meluber ke pemukiman warga dan jalan-jalan.

Meski begitu tidak ada korban dalam banjir ini. Namun satu jembatan penghubung antara Dusun Krajan dan Dusun Maor di Desa Clebung, ambruk. Padahal jembatan sepanjang 25 meter dengan lebar 3 meter, akses jalur utama 74 kepala keluarga (KK) yang jaraknya sekitar 10 Km dari Dusun Krajan.

"Alhamdulillah tidak ada rumah warga yang rusak diterjang banjir bandang. Tapi ini ada satu jembatan yang penghubung antar dusun ambruk sehingga terisolasi," jelas Camat Bubulan Agus Hariyanto kepada detikcom.

Kini, pihak Kecamatan Bubulan sedang berkoordinasi dengan pemkab untuk membuat jembatan kembali normal agar warga tidak kesulitan beraktivitas.

sumber: detik.com