logo2

ugm-logo

Blog

Sulteng Kembali Diguncang Gempa 5,0 SR

Sulteng Kembali Diguncang Gempa 5,0 SR

Jakarta - Gempa susulan terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa tersebut berkekuatan 5,0 skala Richter (SR).

Dilihat dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa tersebut terjadi pada pukul 00.39 WIB.

Titik gempa berada pada 0,55 Lintang Selatan dan 119,87 Bujur Timur. Gempa berada pada kedalaman 11 km.

"Posisi 14 km dari Donggala, Sulawesi Tengah," tulis BMKG seperti dilihat detikcom, Selasa (2/10/2018).

BMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Gempa Palu: Stok Makanan Korban Gempa Palu-Donggala Mulai Berkurang

Aksi penjarahan toko, bahkan SPBU di Kota Palu Sulteng oleh warga saat ini menjadi hal yang biasa-biasa saja.

PALU -Korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah mulai kehabisan stok makanan. Maka untuk memenuhi kebutuhan, mereka mengambil stok makanan di toko-toko yang ditinggal pemiliknya.

Tak hanya toko makanan, warga juga sudah kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang masih menyediakan BBM pun menjadi incaran warga.

Saat tim Tribun mengabadikan peristiwa tersebut di SPBU di jantung kota Palu, lalu warga sempat melarang hal tersebut, Minggu (30/9/2018) siang.

Salah satu warga Palu yang tidak mau disebutkan identitasnya mengaku, hal tersebut sudah terjadi sejak Sabtu (29/9/2018) malam

Warga tidak hanya menyasar toko-toko dan SPBU, tapi warga yang diketahui masih terbilang muda juga menguras isi mesin ATM di beberapa titik di Palu.

Hingga berita ini diturunkan, hal tersebut mereka lalukan karena mereka masih kesulitan mendapat makanan.(*)

sumber: TRIBUN-TIMUR.COM

BNPB: Korban Tewas Gempa dan Tsunami Palu Jadi 832 Orang

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah bertambah jadi 832 Orang. Informasi terbaru tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho Minggu (30/09/2018) siang.

"Update dampak bencana jumlah korban jiwa sampai siang ini pukul 13.00, total 832 orang meninggal dunia terdiri di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang," kata Sutopo. Korban tewas akibat tertimpa bangunan dan diterjang tsunami.

Sutopo mengatakan, jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah karena pencarian dan evakuasi terus dilakukan. Proses pencarian dan evakuasi korban hari ini fokus di Hotel Roa Roa yang runtuh, Ramayana, Pantai Talise, hingga perumahan Balaroa.

"Di Hotel Roa Roa diperkirakan ada 50-an orang korban," lanjutnya.

Sutopo mengatakan, operasi SAR tidak mudah karena terkendala listrik padam, minimnya fasilitas alat berat, hingga terputusnya akses menuju lokasi. Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dan tsunami terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Kondisi Sebagian Korban Tsunami Palu Mengungsi di Markas Korem

Kondisi Sebagian Korban Tsunami Palu Mengungsi di Markas Korem

Palu - Markas Korem 132/Tadulako Palu, Sulawesi Tengah dijadikan tempat pengungsian korban gempa dan tsunami. Puluhan warga tidur di tenda yang didirikan di halaman Korem, termasuk salah satu warga yang sempat dikejar-kejar air tsunami.

Pantauan detikcom di lokasi, terdapat 3 tenda yang ditempati pengungsi hingga Minggu (30/9/2018) pukul 21.30 Wita. Ketiga tenda itu diisi pengungsi yang kebanyakan ibu dan anak.

Mereka tidur beralaskan karpet dan tikar seadanya. Beberapa dari pengungsi juga tidak memiliki selimut.

Namun di pengungsian ini penerangan cukup memadai. Ada 5 lampu berukuran besar yang dinyalakan menggunakan genset untuk penerangan.

Salah seorang pengungsi, Imran tak berharap banyak atas bencana yang menimpa. Rumah yang berada di daerah pantai hancur di terjang gelombang tsunami.

"Mau tidak mau kita harus ngungsi. Karena di sini lebih aman ya saya sama keluarga di sini saja dulu. Terang juga dan ada tenda," kata Imran.

Pengungsi lainnya, Ronal juga menceritakan caranya menyelamatkan diri saat tsunami datang. Ronal selamat meski air sudah menyentuh tubuhnya.

"Waktu kejadian saya tidak jauh dari pantai. Saya sama saudara tapi waktu itu kita hanya pikiran keselamatan masing-masing. Air laut sempat sampai merendam sampai lutut," kata dia.

Namun saat itu Ronal terus berlari mencari tempat lebih tinggi. Dia selamat dari maut dan kini mengungsi bersama keluarga.

"Saya cuma lari, lari sekencang-kencangnya. Yang ada di pikiran saya cuma ingin selamat," ucapnya.
(gbr/gbr)

sumber: detik.com

Padang Mulai Hujan, Sejumlah Lokasi Sudah Banjir

image_title

VIVA – Sejumlah lokasi di kota Padang, Sumatera Barat, kebanjiran akibat curah hujan tinggi pada Rabu sore, 26 September 2018. Tiga titik genangan cukup terlihat di kawasan Batang Arau, Teluk Bayur dan Cendana Mato Aia, dan Jondul Rawang. Sejumlah ruas jalan utama juga tergenang.

Menurut Syafrizal, seorang warga Jondul Rawang, air kali pertama teramati naik kira-kira pukul 15.30 WIB. Kawasan di rumahnya memang sering banjir dan biasanya cukup lama untuk surut lagi.

Biasanya, kata Syafrizal, tim evakuasi seperti Basarnas, BPBD dan TNI Angkatan laut sudah berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir. Namun hingga kini tim belum tiba.

Staf Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Arif Pratama, mengatakan bahwa tim penolong sudah bergerak ke beberapa titik, termasuk di kawasan Pantai Air Manis. Sebab ada laporan orang hanyut di kawasan itu.

Warga terdampak banjir di kawasan Jondul Rawang masih berjibaku menyelamatkan barang-barang berharga seperti benda-benda elektronik dan barang lain. (ase)