logo2

ugm-logo

Blog

Mitigasi Bencana Sebelum Banjir , Saat Banjir dan Sesudah Banjir

Jakarta - Upaya mitigasi bencana banjir perlu diketahui oleh masyarakat terutama bagi yang berada dan/atau tinggal di lokasi rawan bencana banjir. Hal ini sebagai tindakan mengurangi dampak yang disebabkan oleh bencana banjir

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan mitigasi bencana banjir dan langkah-langkah upayanya berikut ini.

Apa itu Mitigasi Bencana Banjir?

Secara umum, terkait mitigasi bencana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana serta Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Sementara bencana banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat.

Sehingga, mitigasi bencana banjir adalah serangkaian upaya untuk mengurangi dampak atau risiko yang disebabkan bencana banjir terhadap masyarakat yang berada dan/atau tinggal di kawasan rawan banjir. Mitigasi bencana banjir terdiri dari mitigasi sebelum, saat dan sesudah bencana banjir terjadi.

Langkah-langkah Mitigasi Bencana Banjir

Melansir situs resmi BPBD Grobogan, berikut ini langkah-langkah upaya mitigasi bencana banjir sebelum, saat, dan sesudah bencana terjadi:

Mitigasi Sebelum Bencana Banjir

  1. Mengetahui istilah-istilah peringatan yang berhubungan dengan bahaya banjir, seperti Siaga I sampai dengan Siaga IV dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.
  2. Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah di zona rawan banjir (bisa menggunakan aplikasi inarisk)
  3. Mengetahui cara-cara untuk melindungi rumah kita dari banjir
  4. Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk rumah kita
  5. Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi
  6. Membicarakan dengan anggota keluarga mengenai ancaman banjir dan merencanakan tempat pertemuan apabila anggota keluarga terpencar-pencar
  7. Mengetahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada anggota keluarga yang terkena banjir.
  8. Mengetahui kebutuhan-kebutuhan khusus anggota keluarga dan tetangga apabila banjir terjadi
  9. Membuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya tiga hari, misalnya persiapan tas siaga bencana, penyediaan makanan dan air minum
  10. Mengetahui bagaimana mematikan air, listrik dan gas
  11. Mempertimbangkan asuransi banjir
  12. Berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka anda bisa membuat catatan harta kita, mendokumentasikan dalam foto, dan simpan dokumen tersebut di tempat yang aman
  13. Menyimpan berbagai dokumen penting ditempat yang aman.
  14. Hindari membangun di tempat rawan banjir kecuali ada upaya penguatan dan peninggian bangunan rumah
  15. Perhatikan berbagai instrumen listrik yang dapat memicu bahaya saat bersentuhan dengan air banjir
  16. Turut serta mendirikan tenda pengungsian dan pembuatan dapur umum
  17. Melibatkan diri dalam pendistribusian bantuan
  18. Menggunakan air bersih dengan efisien

Mitigasi Saat Bencana Banjir

  1. Apabila banjir akan terjadi di wilayah Anda, maka simaklah informasi dari berbagai media mengenai informasi banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
  2. Apabila terjadi banjir, segeralah evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
  3. Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang air.
  4. Ketahui risiko banjir dan banjir bandang di tempat Anda, misalnya banjir bandang dapat terjadi di tempat Anda dengan atau tanpa peringatan pada saat hujan biasa atau deras.
  5. Apabila Anda harus bersiap untuk evakuasi: amankan rumah Anda. Apabila masih tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah atau di tempat yang aman dari banjir. Barang yang lebih berharga diletakan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.
  6. Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila Anda berdiri di atas/dalam air.
  7. Jika ada perintah evakuasi dan Anda harus meninggalkan rumah: Jangan berjalan di arus air. Beberapa langkah berjalan di arus air dapat mengakibatkan Anda jatuh.
  8. Apabila Anda harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau sejenisnya untuk mengecek kepadatan tempat Anda berpijak.
  9. Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air mulai naik, abaikan mobil dan keluarlah ke tempat yang lebih tinggi. Apabila hal ini tidak dilakukan, Anda dan mobil dapat tersapu arus banjir dengan cepat.
  10. Bersihkan dan siapkan penampungan air untuk berjaga-jaga seandainya kehabisan air bersih.
  11. Waspada saluran air atau tempat melintasnya air yang kemungkinan akan dilalui oleh arus yang deras karena kerap kali banjir bandang tiba tanpa peringatan.

Mitigasi Sesudah Bencana Banjir

  1. Hindari air banjir karena kemungkinan kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman kesetrum.
  2. Waspada dengan instalasi listrik.
  3. Hindari air yang bergerak.
  4. Hindari area yang airnya baru saja surut karena jalan bisa saja keropos dan ambles.
  5. Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak yang berwenang membutuhkan sukarelawan.
  6. Kembali ke rumah sesuai dengan perintah dari pihak yang berwenang.
  7. Tetap di luar gedung/rumah yang masih dikelilingi air.
  8. Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada pondasi.
  9. Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih jika
  10. Anda terkena air banjir.
  11. Buang makanan yang terkontaminasi air banjir.
  12. Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana mendapatkan bantuan perumahan/shelter, pakaian, dan makanan.
  13. Dapatkan perawatan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.
  14. Bersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah dari sisa-sisa kotoran setelah banjir.
  15. Lakukan pemberantasan sarang nyamuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
  16. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
  17. Terlibat dalam perbaikan jamban dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL).

Jangan Sampai Lengah, Daftar Barang Yang Harus Ada Dalam Tas Siaga Bencana

Apa itu tas siagabencana? Kenapa kita perlu mempersiapkannya? Faktanya, ,emiliki dan mempersiapkan tas siaga bencana adalah salah satu langkah untuk bertahan dan melindungi diri serta keluarga dalam situasi bencana.

Di dalam tas ini berisi barang-barang yang dapat membantu dalam menghadapi situasi darurat. Karena itu, penting untuk mempersiapkan isi tas siaga bencana ini selengkap mungkin, apalagi jika tempat tinggalmu adalah area rawan bencana.

Lalu apa saja yang harus dipersiapkan agar kamu bisa bertahan saat terjadi kemungkinan terburuk? Agar tidak ada barang yang terlewat, mari simak barang apa saja yang perlu ada dalam tas siaga bencana berikut ini:

1. Air Bersih

Air adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi dalam situasi darurat. Dan jika terjadi bencana, maka mungkin akan sulit mendapatkannya dalam jumlah yang cukup. Karenanya, sertakan dalam tas beberapa botol air bersih atau alat penyaring air portabel. Ini penting untuk menjaga asupan air bersih dan memenuhi kebutuhan dasar jika pasokan air terputus.

2. Makanan Kering

Persiapkan makanan kering yang tahan lama dan mudah disimpan, seperti biskuit kering, makanan kaleng, atau makanan siap saji yang tidak memerlukan pengolahan panas. Pastikan untuk memiliki persediaan makanan yang cukup untuk beberapa hari.

3. Baterai Cadangan, Senter, dan Penerangan Cadangan

Senter dan baterai cadangan adalah barang penting dalam keadaan darurat saat listrik padam. Senter akan membantu bergerak di tempat yang gelap dan berpotensi berbahaya, sementara baterai cadangan dan powerbank akan memberi akses ke komunikasi melalui ponsel atau radio.

Selain senter, tambahkan lilin, korek api, atau lampu bertenaga surya sebagai sumber cahaya cadangan. Ini akan membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman dan aman jika listrik padam dalam jangka waktu yang lama.

4. Obat dan Perlengkapan Medis

Siapkan tas dengan persediaan obat-obatan dasar, seperti perban, plester, obat penurun demam, obat antidiare, dan obat luka ringan lainnya. Jika anggota keluarga memiliki kondisi medis khusus, pastikan untuk menyertakan obat yang diperlukan.

5. Pakaian dan Selimut Tambahan

Sertakan pakaian yang tahan cuaca dan nyaman dalam tas. Jika harus mengungsi atau tinggal di tempat yang tidak terlindungi, pakaian yang sesuai akan membantu melindungi tubuh dari suhu ekstrem. Siapkan pakaian dan selimut dengan bahan yang nyaman namun ringkas disimpan di dalam tas siaga bencana.

6. Peralatan Multifungsi

Pisau lipat, alat pemotong, obeng, dan tang dapat berguna dalam berbagai situasi darurat. Peralatan multifungsi yang ringkas akan membantu dalam memperbaiki, membangun, atau membuka benda-benda yang diperlukan.

7. Dokumen Penting dan Uang Tunai

Simpan fotokopi dokumen penting seperti paspor, KTP, kartu keluarga, serta asuransi dan dokumen keuangan lainnya dalam wadah kedap air. Juga, pastikan untuk menyimpan sejumlah uang tunai, karena transaksi elektronik mungkin tidak tersedia saat bencana terjadi.

8. Kontak Darurat dan Informasi Lokal

Buat daftar kontak darurat, seperti nomor telepon keluarga, teman, atau tetangga terdekat. Juga, cari informasi mengenai lokasi tempat pengungsian, titik pertemuan, dan jalur evakuasi yang ditetapkan oleh pihak berwenang setempat. Simpan informasi ini dalam tas siaga bencana.

Tas siaga bencana adalah langkah proaktif yang penting dalam persiapan menghadapi bencana. Pastikan untuk memeriksa dan memperbarui tas siaga bencana secara berkala agar selalu siap menghadapi situasi darurat. Ingatlah bahwa persiapan adalah kunci untuk bertahan dalam menghadapi bencana.

 

Isi tas siaga bencana

Dihantui Gempa dan Tsunami, Kabupaten Selatan Jawa Ini Bentuk Kampung Siaga Bencana

PURWOKERTO.SUARA.COM, KEBUMEN - Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia beserta Pemerintah Kabupaten Kebumen menggelar apel kesiapsiagaan bencana dan uji simulasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat melalui pembentukan kampung siaga bencana (KSB) di Lapangan kecamatan Bonorowo, Sabtu (22/7).

Pembentukan KSB Kabupaten Kebumen Tahun 2023 dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Kecamatan Petanahan dan Bonorowo. Hadir pada kesempatan tersebut, Plh Sekjen Kemensos Robben Rico, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng, Tegoch Hadi Noegroho.

Apel siaga dan uji simulasi KSB juga diikuti oleh ratusan pasukan Tagana, BPBD, TNI/Polri, Tim SAR, Satpol PP, dan masyarakat sekitar. 

Plh Sekjen Kemensos Rico mengatakan KSB merupakan wadah formal penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang berada di kecamatan dan dijadikan kawasan atau tempat untuk program penanggulangan bencana. 

Sasaran KSB, lanjutnya, adalah kawasan dari sejumlah desa/kelurahan yang teridentifikasi memiliki risiko bencana. 

Dalam KSB, Tagana berperan dalam memfasilitasi masyarakat dalam menyusun rencana kerja KSB, menyebarluaskan informasi penanggulangan bencana kepada masyarakat, memberikan keterampilan-keterampilan praktis penangulangan bencana kepada masyarakat, membantu masyarakat dalam menyusun Peta Risiko Bencana. 

"Masyarakat adalah pihak pertama yang langsung berhadapan dengan ancaman bencana, karenanya melalui KSB dan Tagana, kami membangun Community Based Disaster Management atau Manajemen Bencana Berbasis Komunitas," terangnya.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto memyambut baik dibentuknya kampung siaga bencana oleh Kemensos. Menurutnya, KSB dibentuk tidak harus di daerah yang rawan bencana.

Sebab, penanganan bencana adalah persoalan kemanusiaan.

"KSB yang dibentuk Kemensos melalui pasukan Tagana ini sangat luar biasa. Mereka sudah dilatih secara profesional untuk bisa ikut dalam penanganan bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi kapan saja," ujarnya.

Bupati menuturkan, pembentukan KSB sangat penting, mengingat Kebumen salah satu daerah yang rawan bencana, baik banjir, longsor, gempa bumi, bahkan tsunami. Karena itu keberadaan pasukan KSB sangat dibutuhkan.

"Dan saya kira pembentukan KSB tidak hanya di kampung yang rawan bencana. Karena penanganan bencana ini soal kemanusiaan, mereka bisa sewaktu-waktu diperbantukan ke tempat lain yang tengah dilanda bencana," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Kemensos juga memberikan bantuan untuk penanganan bencana terutama untuk pememuhan kebutuhan logistik sebesar Rp706 juta, kemudian bantuan Rumah Tidak Layak Huni, dan pemberian sambako untuk warga tidak mampu.

Basarnas Manado melaksanakan latihan antisipasi bencana

Manado (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado melaksanakan latihan mengantisipasi bencana sekaligus persiapan untuk kegiatan National Accreditation Proces (NAP), bagi personel maupun potensi SAR, di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis.

Direktur Operasi Basarnas Brigadir Jenderal TNI (Mar) Edi Prakoso, mengatakan bagi semua unsur yang terlibat sebagai peserta untuk mengikuti dengan secara seksama kegiatan ini.

"Sehingga ilmu yang didapat bisa diaplikasikan pada saat terjadi bencana gempa bumi," kata dia saat membuka kegiatan itu.

Dia menambahkan, yang tidak kalah penting adalah untuk mendapatkan sertifikasi legalitas internasional yang akan dilaksanakan bulan Agustus nanti.

"Masih banyak proses yang harus kita lalui untuk mendapatkan legalitas sertifikasi ini. Berharap tim yang terlibat bisa bekerja maksimal dalam pelaksanaan latihan ini dan bulan Agustus nanti," katanya.

Pelaksanaan latihan dari 17-21 Juli 2023 ini, melatih cara-cara antara lain dari segi pelaporan saat terjadi gempa dan penanganan pelaporan masyarakat yang keluarganya tertimpa reruntuhan bangunan, posko koordinasi.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Basarnas Manado ini, mempersiapkan personel apabila ada gempa bumi yang terjadi seperti di Palu dan di Mamuju serta mempersiapkan kegiatan NAP yang akan dilaksanakan bulan Agustus dalam meningkatkan kemampuan personel untuk mendapatkan sertifikasi legalitas standar internasional sehingga tim bisa di kirim baik dalam negeri maupun luar negeri.

Basarnas Manado merupakan salah satu dari empat kantor yang ditunjuk Basarnas Pusat untuk pelaksanaan kegiatan NAP, selain Kantor Basarnas Palembang, Basarnas Padang dan Basarnas Mataram, pada Agustus nanti

Kebakaran Mendominasi Bencana di Klaten, BPBD: El Nino Mulai Berpengaruh

Klaten - Kebakaran mendominasi kejadian bencana di Klaten tahun ini. Pada April - Juni tercatat kejadian kebakaran paling tinggi angkanya yaitu mencapai 30 kejadian, baik kebakaran bangunan maupun lahan.

"Triwulan pertama tahun ini (Januari - Maret) belum ada kasus karena musim hujan. April - Juni tercatat 30 kejadian kebakaran," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten, Nur Tjahjono Suharto kepada detikJateng di Pemkab, Kamis (20/7/2023).

Dari 30 kasus itu, kata Nur Tjahjono, kebakaran lahan yang mendominasi. Selain kebakaran, pada triwulan kedua ini juga ada 11 kejadian angin kencang dan banjir hujan kiriman.

"Akhir-akhir ini didominasi kebakaran lahan atau dalam istilah kita karhutla. Penyebabnya karena untuk pembersihan lahan untuk tanam baru," jelas Nur Tjahjono.

Selain karena pembersihan lahan, kebakaran juga disebabkan oleh aktivitas pembakaran sampah di lahan yang terbuka.

"Pembakaran lahan di lahan yang terbuka atau di lahan yang dekat dengan permukiman penduduk. Dampak El Nino juga mulai berpengaruh," lanjut Nur Tjahjono.

Menurut Nur Tjahjono, dampak dari cuaca panas itu menyebabkan kebakaran lahan biasa terjadi saat siang. Dari laporan yang masuk, kebakaran sering terjadi di atas pukul 12.00 WIB.

"Laporan yang masuk kebakaran terjadi durasinya pukul 12.00 WIB ke atas, antara pukul 13.00 WIB sampai 16.00 WIB. Ini terjadi karena panas-panasnya cuaca," ujar Nur Tjahjono.

Dampak El Nino, imbuh Nur Tjahjono, menyebabkan suhu panas di siang hari rata-rata di atas 30 derajat Celcius.

"Faktor yang berpengaruh pada kebakaran lahan harus diantisipasi. Harapan kami masyarakat tidak sembarang, tidak perlu membakar lahan kalau berpotensi dampak yang membahayakan atau sampah yang dibakar dekat permukiman," tandasnya.

Kabid Pemadaman Penyelamatan dan Evakuasi Pemadam Kebakaran Satpol-PP Pemkab Klaten, Sumino menyebut kasus kebakaran yang ditangani mencapai 64 kasus. Baik di wilayah manajemen kebakaran (WMK) atau di luar Klaten. Tiga bulan terakhir terus naik.

"Kasus kebakaran terus naik, terutama lahan kosong. Minggu lalu ada delapan kali kejadian sehari, ini rekor kebakaran lahan," kata Sumino saat dimintai konfirmasi detikJateng.

Menurut Sumino, kebakaran lahan bisa disebabkan karena pembakaran sampah yang kemudian ditinggal pergi. Tetapi bisa juga pembakaran itu disengaja untuk pembersihan lahan jelang penanaman.

"Pembakaran sampah maupun lahan bisa terjadi perlambatan di permukiman atau fasilitas umum. Ini yang perlu dicegah dan diantisipasi semua pihak, termasuk masyarakat," ujar Sumino.