logo2

ugm-logo

Blog

BNPB: 6.000 Orang Mengungsi Berminggu-minggu selama Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengingatkan agar masyarakat mewaspadai aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terus meningkat sejak akhir tahun 2023. Bahkan, saat ini masih ada 6.000 pengungsi tertahan di pengungsian selama berminggu-minggu. Hal itu diungkapkan Suharyanto dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-16 BNPB yang dihelat di Gedung INA DRTG Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024). 

“Tantangan ke depan masih panjang, masih berat. Awal tahun ini sudah di mana-mana banjir, kita harus bersatu padu lagi, harus lebih cepat datang. Vulkanologi di akhir tahun 2023 banyak yang aktif, sekarang yang paling diwaspadai betul itu Gunung Lewotobi Laki-Laki karena statusnya Awas. Ada 6.000 pengungsi, di situ tertahan berminggu-minggu, sebelumnya Deputi 5 sudah ke sana, nanti saya langsung ke sana,” ujar Suharyanto, Minggu (28/1/2024).

Suharyanto mengatakan untuk mengantisipasi potensi dan dampak bencana di masa datang. BNPB bertekad untuk terus berupaya meningkatkan sistem peringatan dini multi ancaman bencana.

“Ke depan akan semakin baik dengan peringatan dini, pencegahannya. BNPB terus meningkatkan program peringatan dini untuk bencana tsunami, kemudian akan berlanjut ke bencana-bencana lainnya,” katanya. Sementara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi dengan tinggi letusan 500 meter di atas puncak, Minggu (28/1/2024).

 “Terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada hari Minggu, 28 Januari 2024, pukul 14:37 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 500 m di atas puncak (± 2.084 m di atas permukaan laut),” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Herman Yosef S Mboro.

Herman pun melaporkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan timur laut.

“Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung,” ucapnya.

Diketahui, status Gunung Api Lewotobi Laki-laki saat ini Awas atau Level IV. Gunung ini terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.5389°LU, Longitude 122.7682°BT dan memiliki ketinggian 1.584 mdpl.

Korban Meninggal Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Bertambah Jadi 2 Orang

Flores Timur:  Pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten FloresTimur, Nusa Tenggara Timur meninggal bertambah satu orang menjadi dua orang.
Penjabat Bupati Flores Timur Doris Rihi, mengatakan, korban meninggal kedua bernama Petrus Kula Puka, 64, warga Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura.

Ia bersama keluarga mengungsi ke Desa Konga, Kecamatan Titehena sejak 1 Januari 2024. Di sana, mereka tinggal di selama 26 hari dan meninggal pada Sabtu, 27 Januari pukul 05.00 Wita karena sakit asma, asam urat dan reumatik. Jenazah korban telah dibawa kembali ke kampung halamannya untuk dimakamkan.

"Sebelumnya pada 9 Januari 2024 almahrum sempat dibawa ke UGD Pusat Kesehatan Masyarakat Lewolaga. Setelah itu pasien di bawah pulang lagi ke Desa Konga. Pasien sempat mau dirujuk (ke rumah sakit) tapi keluarga menolak," ujarnya.

Menurutnya, korban meninggal pertama bernama Maria Peni Hayon, 70, asal Desa Nobo Kecamatan Ile Bura. Maria meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit St Gabriel Kewapante, Kabupaten Sikka pada Kamis, 25 Januari pukul 23.45 Wita.

Sebelum dirawat, Maria mengeluh sesak napas selama empat hari, batuk pilek, nyeri ulu hati, dan napsu makan menurun. "Maria mengungsi ke Desa Konga pada 2 Januari, dan pada 15 Januari, ia dijemput untuk menginap di rumah warga Konga dengan alasan hujan angin dengan riwayat sesak napas," ujarnya.

Kepala Dinas Kominfo Flores Timur Hery Lamawuran mengatakan, pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sebanyak 6.300 orang ditampung di tenda sebanyak 2.777 orang, di rumah warga sebanyak 3.463 orang, dan fasilitas umum 60 orang.

"Ada penambahan 207 pengungsi dari Desa Konga, tetapi ada juga pengurangan 200 pengungsi yang ditampung di Desa Hewa (Kecamatan Wulanggitang) karena pulang ke rumah masing-masing di Desa Waiula (Kecamatan Wulanggitang)," ujarnya. 

Masyarakat Diminta Tetap Waspada Ancaman Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Wulanggitang, Beritasatu.com - Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada pada status IV atau awas.

"Ya, potensi ancaman (erupsi) masih ada. Endapan lava di permukaan masih terlihat dan terjadi guguran atau awan panas," ujar Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki PVMBG, Kushendratno di Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Wulanggitang, pada Minggu (28/1/2024) dikutip dari Antara.

Data terkini aktivitas gunung api mencatat adanya erupsi atau letusan, guguran, awan panas guguran, gempa hembusan, dan hybrid. Selain itu, masih tercatat gempa vulkanik, menunjukkan adanya suplai magma ke permukaan.

Meskipun terdapat endapan lava di permukaan, belum dapat dipastikan apakah itu merupakan kubah lava atau hanya endapan lava.

"Aktivitasnya masih tinggi, jadi status tetap dipertahankan di tingkat Awas," tambahnya.

Rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG untuk masyarakat, meliputi larangan melakukan aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral enam kilometer ke arah timur laut. Selain itu, masyarakat diminta waspada terhadap potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Jadi, potensi bahayanya masih sama untuk status awas ini. Kami akan menunggu evaluasi minggu depan untuk melihat apakah ada perubahan status gunung ini," ungkapnya

PVMBG ingatkan potensi ancaman erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Wulanggitang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat tentang potensi ancaman erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang masih berstatus level IV atau Awas.

"Betul, potensi ancaman masih ada, endapan lava di permukaan masih ada dan guguran atau awan panas juga masih terjadi," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki PVMBG Kushendratno di Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Wulanggitang, Minggu.

Ia menjelaskan perkembangan gunung api terkini masih merekam adanya aktivitas erupsi atau letusan, guguran, awan panas guguran, gempa hembusan, dan hybrid.

Selain itu, gempa vulkanik juga masih terekam yang mengindikasikan masih adanya suplai magma ke permukaan.

Teramati pula endapan lava di permukaan, namun belum bisa dipastikan sebagai kubah lava atau sekadar endapan lava.

"Aktivitasnya masih tinggi. Jadi statusnya masih kita pertahankan di level  Awas," ucapnya.

Ia menyatakan rekomendasi bagi masyarakat yang dikeluarkan oleh PVMBG yakni tidak melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi dan sektoral enam kilometer ke arah timur laut.

Masyarakat juga harus mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Jadi, untuk status Awas ini potensi bahayanya masih sama, kita tunggu minggu depan apakah ada evaluasi lain untuk status gunung ini," katanya.

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Tinggi Letusan 500 Meter di Atas Puncak

JAKARTA - Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi, Minggu (28/1/2024) siang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat tinggi letusan 500 meter di atas puncak.

"Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Minggu, 28 Januari 2024, pukul 14:37 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 500 m di atas puncak (± 2084 m di atas permukaan laut)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api, Herman Yosef S Mboro dalam keterangannya.

Untuk diketahui, Gunung Api Lewotobi Laki-laki terletak di Flores Timur, NTT dengan posisi geografis di Latitude -8.5389°LU, Longitude 122.7682°BT dan memiliki ketinggian 1584 mdpl. Menurut Herman, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

Herman mengingatkan agar masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung, wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 KM dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 6 KM ke arah Utara dan Timur Laut.

"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.

Selain itu, jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

Herman juga mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi agar mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung," tutupnya.