Beijing (ANTARA) - Pihak berwenang China, Sabtu (12/8), mengadakan konferensi video untuk membahas situasi hujan, air, bencana geologis, serta sisa pengaruh Topan Khanun.
Pertemuan itu diselenggarakan Kantor Pusat Pengendalian Banjir dan Bantuan Kekeringan China bersama Kementerian Manajemen Kedaruratan China, serta dihadiri oleh Administrasi Meteorologi China, Kementerian Sumber Daya Air China, dan Kementerian Sumber Daya Alam China.
Pertemuan tersebut menyusun rencana untuk mengantisipasi banjir dan topan, terutama di daerah-daerah utama, seperti Tianjin, Liaoning, Chongqing, dan Shaanxi.
Ketinggian air di sejumlah area di sekitar Sungai Songhua masih tercatat di atas batas peringatan, sedangkan banjir masih terjadi di Cekungan Sungai Haihe.
Sejak Minggu (13/8) hingga Senin, hujan lebat mengguyur wilayah bagian timur laut, barat laut, dan barat daya China, dengan beberapa daerah diperkirakan akan mengalami cuaca konvektif yang parah.
Pertemuan itu mendesak provinsi-provinsi terkait agar meningkatkan patroli, pertahanan, dan tim penyelamat darurat, serta menyelidiki dan menyingkirkan risiko secara ilmiah sekaligus mempercepat perbaikan tanggul.
China masih memberlakukan tanggap darurat level II untuk banjir di Tianjin; tanggap darurat level III untuk banjir di Beijing, Hebei, Heilongjiang, dan Jilin; serta tanggap darurat level IV untuk banjir dan topan di Liaoning.
Tim kerja yang dikerahkan pada tahap awal akan terus membantu langkah-langkah penanggulangan banjir dan topan setempat di daerah-daerah yang disebutkan di atas.
Blog
UGM Buka Peluang Kerja Sama dengan Kabupaten Pati dalam Pengembangan Perikanan dan Mitigasi Bencana
Universitas Gadjah Mada membuka peluang kerja sama dengan kabupaten Pati, Jawa Tengah, dalam bidang riset pegembangan perikanan, energi terbarukan, mitigasi bencana dan keberlanjutan program penerjunan mahasiswa KKN-PPM. Hal itu mengemuka dalam pertemuan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, dan anggota Komisi V Senat Akademik UGM dengan Kepala Bappeda Pati, Dr. Muhtar, Selasa (8/8), di kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Arie Sujito mengatakan UGM membuka peluang kerja sama dengan berbagai pemda di seluruh Indonesia dalam membangun kolaborasi berbagai bidang dalam rangka mengaktualisasi dan mengimplementasi hasil riset dan pengetahuan dari kampus untuk bisa diaplikasikan di tengah masyarakat. “Upaya UGM membuat kolaborasi dengan pemda, tidak hanya dari perspektif teori, namun banyak laboratorium pengetahuan yang disinergikan dengan kegiatan KKN dan kolaborasi riset,” kata Ari.
Kabupaten Pati menurut Arie Sujito menjadi salah satu daerah strategis dalam pengembangan wilayah pesisir utara Jawa. Banyak potensi yang bisa dikembangkan dan bisa dikerjasamakan antara kedua belah pihak. “Tantangan kita ke depan soal krisis energi dan pangan serta isu lokalitas sehingga diperlukan kerja sama yang kuat antara kampus dan pemda untuk menggali potensi yang bisa dikolaborasikan dan kita tidak ingin kehilangan momentum apalagi UGM memiliki banyak pusat studi,” ujarnya.
Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Pati, Dr. Muhtar, mengatakan pemerintah Kabupaten Pati menyambut baik uluran kerja sama yang ingin dilakukan oleh UGM. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas atensi yang diberikan oleh UGM yang sudah memilih Pati sebagai lokasi kegiatan KKN. Ia menyampaikan bahwa kegiatan KKN di Pati ditempatkan di dua kecamatan yakni Kecamatan Juwana dan Tambakromo. “Keduanya memiliki karakteristik berbeda, Juwana sebagai sentra perkembangan perikanan dan kuningan sedangkan Tambakromo untuk sektor pertanian dengan segenap dinamika permasalahannya,” ujarnya.
Ia menyebutkan di kecamatan Tambakromo sering terkena bencana banjir karena ada luapan sungai dan banjir bandang, Oleh karena itu, ia berharap agar UGM bisa memberikan solusi atas persoalan tersebut. “Kehadiran teman mahasiswa KKN dari UGM bisa mengatasi masalah di Pati dan bisa mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang ada di Pati,” jelasnya.
Soal angka kemiskinan dan stunting, Muhtar menyebutkan persentase jumlah penduduk miskin di Pati berada di angka 9,33 persen merupakan angka kemiskinan terendah kesembilan dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Sementara untuk jumlah kemiskinan ekstrem sekitar 0,86 persen. Sedangkan persentase stunting mencapai 5,46 persen dari total balita.“Kehadiran mahasiswa KKN atas bimbingan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) bisa berkolaborasi dengan kebijakan dari Kabupaten Pati dalam penanganan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting yang sudah menjadi perhatian pemerintah.
Sedangkan Anggota Komisi V Senat Akademik UGM, Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum., Ph.D., menuturkan tema program kerja KKN-PPM UGM sekarang ini umumnya berkolaborasi dengan pemda yang menyesuaikan dengan kebutuhan daerah.”Dengan orientasi pada kebutuhan daerah, kita bisa memanfaatkan dan mewujudkan capaian program pembangunan strategis daerah sehingga kerja sama ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” ujarnya.
Dalam KKN, kata Mukhtasar, pelaksanaan program kerja menekankan pada pendekatan interdisiplin dan multidisplin sebab tidak bisa satu persoalan di masyarakat diselesaikan dengan pendekatan satu disiplin ilmu. “Sekarang ini semua persoalan tidak bisa diselesaikan dengan satu disiplin ilmu sehingga perlu kolaborasi dan sinergi yang efektif serta dilakukan mahasiswa saat di lapangan meski waktunya sangat terbatas,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson
Ancaman Sesar Opak di DIY, Kepala BMKG : Mitigasi Harus Terus Dilakukan, Jangan Teputus !
YOGYAKARTA (3 Agustus 2023) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa keberadaan sumber gempa Sesar Opak di DIY, yang memiliki magnitudo tertarget M6,6 dan sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dengan magnitudo tertarget M8,7 di selatan Jawa masih terus aktif.
Tak cuma gempa, kata dia, ada potensi tsunami setinggi 8-10 meter yang bisa menerjang pantai Selatan Jawa. Maka dari itu, menurutnya, pelatihan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Langkah ini penting untuk terus meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan (sustainable resilience).
"Sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya. Sedangkan di Samudra Hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif," ungkap Dwikorita usai pembukaan ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 di Royal Ambarrukmo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini.
"Jadi tidak boleh berhenti upaya mitigasi dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Khususnya yang tinggal di wilayah pesisir karena ancaman tsunami juga menghantui selain gempa bumi," tambah dia.
Sebagai informasi, Kegiatan ARDEX 2023 ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR) tahun lalu di Bali, di mana Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menggelar simulasi latihan penanggulangan darurat bencana. Selain itu, acara ini bertujuan untuk membangun kapasitas dan menjalin solidaritas kerjasama negara-negara ASEAN dalam kebencanaan.
Dwikorita memaparkan, Sesar Opak adalah patahan yang berada di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di sekitar aliran Sungai Opak. Panjang jalur sesarnya mencapai 45 kilometer di sepanjang aliran Sungai Opak.
Sungai Opak sendiri berhulu dari lereng Gunung Merapi, lalu mengalir ke selatan dengan muara langsung ke Samudra Hindia di Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aktivitas Sesar Opak sendiri pernah menyebabkan gempa bumi merusak pada 27 Mei 2006 yang menewaskan 6.234 orang.
Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan bahwa saat ini mulai tampak adanya gejala peningkatan aktivitas kegempaan akibat Sesar Opak. Salah satunya adalah gempa dengan Magnituda 6.0 di Kabupaten Bantul 30 Juni 2023 lalu. Namun demikian, gempa tersebut hanya menyebabkan kerusakan ringan. Menurut Dwikorita, hal ini salah satunya berkat antisipasi struktur bangunan yang cukup baik di daerah Bantul.
"Peluang periode ulang untuk terjadi gerakan lagi atau pengunciannya mulai lepas tampak dari aktivitas kegempaannya yang saat ini mulai meningkat. Kesiap-siagaan masyarakat harus terus ditingkatkan, jangan terputus," tegasnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan ketangguhan sangat diperlukan. Negara-negara di ASEAN dapat saling bertukar nilai, ilmu, serta pengalaman terutama terkait kebencanaan yang melibatkan sipil-militer, menuju One ASEAN, One Response.
"Terkait penanggulangan bencana, kita telah bekerjasama dengan seluruh negara yang ada di wilayah ASEAN ini. Semuanya sudah terjalin dengan kokoh dengan saling membantu jika terjadi bencana di negara-negara kawasan Asia Tenggara," tuturnya. (*)
ITB Sukses Selenggarakan Pelatihan Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim kepada Negara Anggota CARICOM dan SICA
BANDUNG, itb.ac.id—Institut Teknologi Bandung, melalui Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) sukses selenggarakan acara Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurangan Dampak Risiko Bencana Serta Adaptasi Perubahan Iklim untuk Negara-Negara Anggota Caribbean Community (Caricom) dan Central American Integration System (Sica) pada 13-20 Juli 2023.
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dengan LDKPI/ IndonesianAid dan didukung oleh ITB. Pelaksanaan dari kegiatan tersebut dilakukan oleh FITB.
Dalam acara pembukaan pelatihan tersebut, turut hadir Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., Kepala Divisi LDKPI/Indonesian Aid, Direktur NAM CSSTC Kemenlu, Sekretaris Dirjen Amerika dan Eropa Kemenlu, dan Direktur Kerjasama Pembangunan Internasional Kemenlu, dan Dekan FITB.
Foto bersama di acara pembukaan kegiatan. Dari kiri ke kanan, Dekan FITB ITB, Kepala Divisi LDKPI/Indonesian Aid, Wakil Rektor bidang Riset dan
Inovasi, Direktur NAM CSSTC Kemenlu, Sekretaris Dirjen Amerika dan Eropa Kemenlu, dan Direktur Kerjasama Pembangunan Internasional Kemenlu.
Dekan FITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mitigasi bencana bagi negara-negara di Amerika Tengah dan Karibia dengan total peserta sebanyak 24 orang yang berasal dari 11 negara di antaranya: Antigua dan Barbuda, Bahamas, Kostarika, El Salvador, Guatemala, Guyana, Honduras, Nikaragua, Panama, Suriname, serta Trinidad dan Tobago.
Penanaman mangrove di pantai Kejawanan, Cirebon
Kegiatan diselenggarakan di Jawa Barat, di tiga lokasi kampus ITB yaitu di ITB Kampus Bandung, ITB Kampus Jatinangor dan ITB Kampus Cirebon," ujarnya sebagaimana dikutip dalam rilis yang diterima Humas ITB, Kamis (3/8/2023).
Kunjungan lapangan ke gunung Tangkuban Perahu, dipandu oleh Dr. Astyka Pamumpuni dari prodi Geologi ITB.
Pelatihan sendiri berisi kegiatan belajar di kelas sebanyak tujuh kali dengan narasumber berasal dari ITB, BMKG dan BNPB; kunjungan lapangan sebanyak tiga kali dengan lokasi di Gunung Tangkuban Perahu, area rawan banjir di Majalaya dan Pantai Kejawanan Cirebon; dan berdiskusi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Kepala BNPB Pimpin Rakor Antisipasi Karhutla di Wilayah Kalsel
BANJARBARU - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memimpin rapat koordinasi (rakor) dalam rangka antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, pada Selasa (25/7).
Untuk mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah daerah sesuai araha Presiden Joko Widodo dalam menghadapi karhutla, Kepala BNPB telah melakukan kunjungan kerja ke wilayah yang telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla, mulai dari Provinsi Riau, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Jambi, dan yang terakhir Provinsi Kalimantan Selatan.
Pertengahan tahun 2023 cuaca akan lebih panas dari tiga tahun sebelumnya. Musim kemarau tahun ini akan lebih panjang dibandingkan dengan kemaraunya dua tahun terakhir,” ucap Suharyanto.
Diketahui dalam kurun waktu satu bulan terakhir (24 juni hingga 24 Juli 2023), jumlah titik api yang ada di Kalimantan Selatan mencapai 1.552 titik.
Melihat potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan cukup tinggi di Kalsel, BNPB telah menurunkan 2 helikopter patroli dan 2 helikopter water bombing.
Selain Kalimantan Selatan, lima provinsi lain yang metetapkan status siaga darurat bencana karhutla juga telah menerima dukungan helikopter untuk menunjang operasi penanganan melalui udara, dengan total 31 unit heli.
Selain dukungan operasi udara, BNPB juga memberikan bantuan untuk operasi darat penanganan karhutla di wilayah Kalimantan Selatan. Adapun bentuk dukungan peralatan tersebut meliputi pompa induk 4 unit, pompa sedang 6 horse power 8 unit, pompa jinjing 16 unit, selang 1,5 inchi 48 rol, selang 2,5 inchi 36 rol, nozel 1,5 inchi 32 unit, Y konektor 2,5 inchi ke 1,5 inchi 8 unit, Y konektor 1,5 inchi ke 1,5 inchi 88 unit, perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) 80 paket dan flexible tank 5.000 liter sebanyak 4 unit.
Pada rakor tersebut, Suharyanto kembali menekankan terkait arahan Presiden Joko Widodo Untuk mengutamakan pencegahan, kesiapsiagaan dan penegakan hukum.
“Saya mengapresiasi dan berterimakasih kepada pemerintah Kalimantan Selatan yang telah melakukan penegakan hukum bagi oknum yang membakar lahan dengan sengaja, tidak ada lagi toleransi bagi siapapun yang membuka lahan dengan cara membakar," ucapnya.
Sebelumnya Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan mulai 22 Mei 2023 dan berlaku hingga 15 November 2023.
Di akhir sambutan, Suharyanto berharap agar penanganan kebakaran di Kalimantan Selatan berjalan dengan optimal.
“Jika ada titik api, langsung dipadamkan, jangan tunggu api membesar, karena operasi pemadaman lewat udara biayanya sangat mahal. Kita berharap, kebakaran hutan dan lahan tahun ini dapat terkendali dengan baik,” tegas Suharyanto.
Rakor tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kalimantan Selatan Brigjen Pol Heri Armanto, Kasrem 101 Antasari, Karo Ops Polda Kalimantan Selatan, Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setiawan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari serta seluruh unsur Forkopimda se-Kalimantan Selatan.
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB