logo2

ugm-logo

Blog

Hasil POA RSUD Bantul

Plan of Action (POA) adalah rencana tindaklanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Rencana tindaklanjut ini dibuat oleh rumah sakit dalam kurun waktu satu bulan kedepan setelah pelaksanaan In-House Training.  RSUD Bantul adalah salah satu Rumah Sakit yang ikut program In House Training. Silahkan "klik” jika anda ingin melihat lebih jauh perkembangan Rumah Sakit ini sebelum dan sesudah In House Training.

POA RSUD Bantul dalam Penyusunan Hospital Disaster Plan (HDP)

Download  Plan of action HDP Bantul

Pelaksanaan POA tersebut adalah sebagai berikut:

A. Pembentukan Komite Gawat Darurat dan Bencana
Komite Gawat Darurat dan Bencana ini hanya aktif pada keadaan darurat atau bencana di lingkungan RSUD Bantul. Adapun struktur organisasi komite Gawat Darurat dan Bencana RSUD Bantul adalah sebagai berikut :

Download struktur organisasi lengkap

B. Penyusunan program kerja, SOP, tupoksi dan kartu tugas/job action sheet

C. Jalur evakuasi

•Denah Jalur Evakuasi Bencana

Download denah jalur evakuasi bencana

•Denah Jalur Penanggulangan Bencana

Download Jalur Penanggulangan Bencana

•Pemasangan “emergency sign post” di Area Parkir Depan
Pada keadaan normal (aktivitas sehari-hari) tempat ini berfungsi sebagai area parkir kendaraan tamu rumah sakit, terletak di sebelah kanan-depan rumah sakit. Jika terjadi bencana atau keadaan darurat, area parkir ini beralih fungsi sebagai “Tempat Evakuasi Bencana”

Foto 1 : Pemasangan Emergency Sign Post di Area Parkir

D. Pendampingan oleh tim PMPK
Pendampingan oleh tim PMPK dilakukan dalam rangka penyusunan program kerja, SOP, surat tugas (job action sheet), dan tupoksi untuk Hospital Disaster Plan di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Pendampingan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2010 di RSUD Bantul.

Adapun hasil pendampingan tersebut, bahwa RSUD Panembahan Senopati Bantul telah membuat komite gawat darurat & bencana, struktur organisasi, tupoksi, SOP, dan kartu tugas. Sedangkan FORM/JAS akan dilengkapi. Tambahan yang harus dilakukan oleh komite ini adalah:

-Melengkapi draft dokumen yang masih belum lengkap (FORM/JAS)
-Mencantumkan penjadwalan dalam Protap
-Menambahkan daftar istilah
-Membuat surat pernyataan bagi relawan (dengan melihat sertifikasi relawan)
-Membuat surat keterangan kegiatan bagi relawan
-Membuat protap pemulangan pasien
-Membuat draft dokumen Hospital Disaster Plan

Hal-hal tersebut di atas akan dilengkapi kemudian akan dibuat dalam bentuk buku.

Foto 2 : Pendampingan oleh tim PMPK

Pelaksanaan POA

Pelaksanaan POA :
•Jawa Timur
Pelaksanaan POA di Jawa timur sampai pada tahap pendekatan dengan manajemen rumah sakit. Rumah sakit tersebut sudah memiliki disaster plan, akan tetapi belum memiliki komite bancana. Informasi lain, bahwa rumah sakit akan membuat struktur organisasi tim bencana terlebih dahulu, untuk kemudian akan membuat SOP. Labeling untuk “emergency sign post” akan dilakukan. Tim fasilitator dari Jawa timur akan memberitahukan kepada tim PMPK tentang tindak lanjut dari tahap pendekatan ini.
Kendala :

•Banjarmasin
Tim fasilitator di Banjarmasin telah melakukan pendekatan di dua rumah sakit di Banjarmasin, yaitu RS.Banjar Baru dan RS.Anshari Saleh. Pendekatan dilakukan melalui rapat/pertemuan intern dengan pihak RS yaitu staf dan pihak manajemen RS.
Kendala yang masih dihadapi : masalah birokrasi, pihak RS belum menyetujui rencana penyusunan program penanggulangan bencana di RS karena belum ada komando dari pusat. Disamping itu, mereka juga memiliki kendala dalam hal dana.

•Makasar
•Manado
Tim Fasilitator di Manado telah melaksanakan rapat koordinasi dan melakukan sosialisasi ke RSUD Bitung dan RSUD Prof.R.D.Kandou. Tahap yang dilakukan oleh tim ini adalah tahap penyusunan anggaran dan mencari sumber dana. Tim ini juga telah mempersiapkan materi-materi yang akan disampaikan pada saat pelaksanaan program Hospital Disaster Plan. Evaluasi dan respon kesiapan akan segera dilakukan setelah anggaran dan sumber dana terpenuhi.

Hasil POA RSUD Sidoarjo

Plan of Action (POA) adalah rencana tindaklanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Rencana tindaklanjut ini dibuat oleh rumah sakit dalam kurun waktu satu bulan kedepan setelah pelaksanaan In-House Training.  RS Sidoarjo adalah salah satu Rumah Sakit yang ikut program In House Training. Silahkan ‘klik” jika anda ingin melihat lebih jauh perkembangan Rumah Sakit ini sebelum dan sesudah In House Training.

Minggu I
Sosialisasi ke semua pihak struktural, sosialisasi ke instansi yang bersangkutan Kepala Staff dan Kepala ruangan.
Klik disini untuk diskusi

Minggu II
Draft SOP RS Sidoarjo


- SOP 2010 litbang

- SOP IGD

- SOP INOS

- SOP Irna

- SOP Rekam Medis

FOTO PEMASANGAN SHOWER DEKONTAMINASI

Foto 1 : Tempat parkir Ambulance

Deskripsi:
Sebelumnya ruangan ini dipakai sebagai tempat parkir ambulance, akan tetapi karena lokasinya dekat dengan pintu masuk akhirnya tempat ini digunakan sebagai ruang dekontaminasi pada saat bencana. Ruang dekontaminasi berfungsi sebagai tempat pertama penanganan korban yang terkena lumpur. Lumpur mengandung beberapa macam bahan kimia dan bersifat panas, diharapkan dari pemasangan shower dekontaminasi ini, korban dapat ditangani lebih cepat untuk membersihkan diri dari lumpur, sehingga penanganan medis selanjutnya dapat segera dilakukan.

FOTO PEMASANGAN “EMERGENCY SIGN POST”

1. Pemasangan Label “Jalur Evakuasi Warna Hijau”



2. Pemasangan Label “Jalur Evakuasi Warna Kuning”

3. Pemasangan Label “Jalur Evakuasi Warna Merah”


4.Pemasangan Label “Jalur Evakuasi Warna Hitam”



5.Pemasangan Label “Triage-Kuning”


6.Pemasangan Label “Triase-Hitam”

7.Pemasangan Label “Immediate-Merah”




8.Pemasangan Label “Minor-Hijau”


9.Pemasangan Label “Pasien Pulang-Discharge Area”


10.Pemasangan Label “Ruang Pertemuan-Ruang Koordinasi”


11.Label “Pos Komando”


12.Pemasangan Label “Tempat Berkumpul-Staging Area”

13.Pemasangan Label “ Gudang Logistik”


14.Pemasangan Label “Area Dekontaminasi”


15.Pemasangan Label “Ruang Media”


FOTO PEMASANGAN PINTU DARURAT

1. Pemasangan pintu darurat di sebelah selatan kamar Jenazah


Deskripsi:
Dengan adanya pembuatan jalur evakuasi pada saat bencana, mengharuskan pembuatan pintu darurat di sekitar area rumah sakit. Sebelumnya bagian selatan kamar jenazah tidak memiliki pintu untuk akses keluar dari rumah sakit, sehingga pembuatan pintu darurat dilakukan.

2. Pemasangan pintu darurat di dekat ruang paviliun


Foto 1 : jalan menuju pintu


Foto 2 : jalan menuju pintu


Foto 3 : pemasangan pintu darurat di sebelah ruang paviliun

Deskripsi singkat:
Pintu darurat kedua dibuat di sebelah ruang paviliun, karena sebelumnya tidak ada akses keluar di sebelah ruan pavilion ini. Pintu ini berfungsi sebagai pintu keluar pada kondisi darurat.

Minggu III
Tim bencana melakukan rapat pleno dan mengikutsertakan RS Bayangkara untuk ikut terlibat dalam tim bencana RS sidoarjo
Klik disini untuk diskusi