Pacitan, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur membentuk satuan tugas penanggulangan bencana kekeringan di daerah itu, untuk memudahkan koordinasi dalam memetakan wilayah terdampak sekaligus mengoptimalkan penyaluran air bersih ke warga karena desa terdampak kian meluas.
"Ini langkah mitigasi yang harus kami lakukan. Intinya pemerintah (daerah) harus hadir dalam situasi bencana kekeringan yang saat melanda di sejumlah desa dan dirasakan langsung oleh masyarakat yang terdampak," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pacitan., Heru Wiwoho di Pacitan, Rabu.
Ia menjelaskan pembentukan satgas ini menandai bahwa Pemkab Pacitan telah menaikkan level kesiagaan dalam menghadapi bencana kekeringan karena jumlah desa terdampak kini kian meluas, yakni dari sebelumnya hanya beberapa desa yang mengajukan permintaan bantuan air bersih, kini telah bertambah menjadi 13 desa.
Daerah terdampak kekeringan itu teridentifikasi di enam kecamatan yang selama ini memang menjadi langganan krisis air bersih tiap kali memasuki kemarau.
"Kami (Pemkab Pacitan) siaga 24 jam untuk memenuhi kebutuhan air ke desa-desa terdampak kekeringan. Pembentukan satgas ini memungkinkan kami untuk melakukan tindakan cepat. Setiap saat mendesak ditangani ya ditangani," katanya.
Satgas tersebut terdiri atas beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi masalah kekeringan.
Pemkab telah melakukan pemetaan dan inventarisasi sumber air, juga daerah mana saja yang kekeringan.
Sesuai rencana, kata dia, distribusi air bersih akan dilakukan dengan empat unit mobil tangki milik badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) setempat.
"Beberapa yg mendesak ya segera aksen BPBD ada, PDAM, Satpol PP kita bisa sewa tidak ada kendala. Bisa beli air itu untuk penyaluran kami akan bayar. Anggaran BTT (bantuan tak terduga) bisa digunakan sewaktu-waktu," kata Heru Wiwoho..
Sebelumnya, ribuan warga Kabupaten Pacitan mengalami kekeringan saat kemarau panjang 2023 ini.
Mereka krisis air bersih, sehingga menggantungkan dari penyaluran air. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan yang terdampak ada 13 desa di enam kecamatan. Untuk total jiwanya yang perlu penyaluran air bersih sejumlah 7.412 jiwa.