logo2

ugm-logo

Hari ke-2, Rabu 06 Juli 2011

Kegiatan hari kedua, Rabu Tanggal 06 Juli 2011 dimulai dengan refleksi dari kegiatan hari pertama oleh peserta yang diwakili oleh 4 orang selama 30 menit. Tiap peserta menceritakan kegiatan yang didapat pada hari pertama dari sudut pandang Eye, Ear, Mechanic dan House Keeper. Setelah refleksi hari pertama, kemudian masuk ke materi kegiatan.

Sesi I

Materi pertama, disampaikan oleh President Asian Hospital Federation (AHF), dr. Adib Abdullah Yahya, MARS. Beliau menjelaskan tentang Dasar-dasar organisasi, tujuan pembelajaran dari materi ini adalah agar mampu melaksanakan pengorganisasian yang tepat dari semua unsur yang ada di rumah sakit guna memaksimalkan kinerja dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien/korban akibat bencana, mampu menyusun struktur organisasi Hospital Disaster Planing dan mengimplementasikan sistem pengendalian serta mengkoordinir unsur-unsur operasional, logistik, perencanaan dan keuangan. Selain itu, dibahas juga tentang prinsip-prinsip pengorganisasian pada saat bencana, sistem pengendalian di rumah sakit, uraian tugas dari tiap komponen organisasi, kartu tugas (job action sheets) merupakan komponen yang menjelaskan respon baik pejabat termasuk staf yang ada dibawahnya. Diakhir sesi pertama, peserta diberi penugasan. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk membahas 3 permasalahan yang diberikan, yaitu tentang struktur organisasi tim penanggulangan bencana di rumahsakit dengan menggunakan metode “crosswalk”, kemudian mengaktifkan tim bencana rumahsakit diluar jam kerja saat ada peringatan terjadi kecelakaan pesawat, dan kesiapsiagaan  menghadapai  banjir, wabah muntaber, kerusuhan massal, dan letusan gunung berapi. Setelah peserta membahas permasalahan dalam kelompok, kemudian dibahas tiap kelompok didepan kelas.
Download Materi Sesi I

Sesi II

Setelah sesi pertama, dilanjutkan dengan materi kedua tentang Monitoring dan evaluasi Hospital Disaster Planning (HDP), disampaikan oleh pemateri yang sama, dr. Adib Abdullah Yahya, MARS. Pada sesi ini diharapkan peserta memahami pentingnya pelatihan/exercise secara benar untuk Hosdip dalam rangka uji coba, monitoring dan evaluasi dalam rangka tersusunnya Hosdip yang dapat diterapkan di rumah sakit. Selain itu, diharapkan peserta mampu menyusun program pelatihan secara bertahap dan berkala, serta mengevaluasi kondisi rumah sakit disesuaikan dengan tuntutan Hosdip pada tingkat kesiapan rumah sakit menghadapi bencana dan melakukan revisi Hosdip yang sudah ada. Dalam materi ini peserta diberikan penjelasan tentang program evaluasi latihan dan insiden, metodologi, tujuan, Latihan dan Evaluasi Insiden, Jenis latihan, serta Proses Evaluasi Latihan dan Insiden.

Download Materi Sesi II

Sesi III

Materi ketiga tentang Kebijakan Rumah Sakit Dalam Penanggulangan Bencana disampaikan oleh Kasubdit RS Khusus dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan, dr. Cut Putri Arianie. Pada sesi ini dijelaskan tentang Sistim Pelayanan Gawat Darurat Terpadu-Sehari (SPGDT-S), Implementasi SPGDT membutuhkan komitmen semua stakeholder, sistem monitoring & evaluasi, pelatihan yang berkesinambungan, didukung keterlibatan dari sektor terkait, jejaring komunikasi dan sistem e-health, public safety center merupakan penanganan pertama kegawadaruratan yang membantu memperbaiki pelayanan pra RS yang meliputi 3 unsur (unsur kesehatan, unsur pengamanan dan unsur penyelamatan), Siklus Manajemen Bencana, Safe Community, Pengembangan Jejaring RS untuk kedaruratan Medik dan bencana dengan tujuan pembentukan jejaring RS berbasis 9 pusat regional dan membentuk jejaring local. Selain itu, juga dibahas tentang evaluasi HDP bagi rumah sakit yang sudah memiliki, prioritas RS yang harus menyusun HDP, serta Pola pengembangan untuk menuju semua RS memiliki HDP.

Download Materi Sesi III

Sesi IV

Materi keempat disampaikan oleh dr. Tri Wahyu Murni, Sp. Bedah Thorax Kardiovaskuler, dengan judul Analisis Risiko Bagi Rumah Sakit pada Kejadian Bencana. Pada sesi ini diharapkan peserta mampu melakukan analisis risiko pada kejadian bencana baik yang terjadi di rumah sakit maupun diluar rumah sakit yang dapat digunakan untuk menyusun perencanaan rumah sakit dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Selain itu, peserta diharapkan mampu melakukan identifikasi karakteristik  kejadian bencana  dan potensi kerusakan yang terjadi, melakukan analisis risiko terjadinya  krisis kesehatan akibat  bencana, serta mengidentifikasi dan melakukan analisis kebutuhan rumah sakit  untuk penanganan krisis kesehatan akibat bencana. Pada sesi ini, dibahas juga tentang penanganan di lokasi bencana dan lapangan, pengiriman tim kelapangan untuk bencana, evakuasi pasien pada bencana di rumah sakit serta penanganan pengungsi. Diakhir sesi dilakukan diskusi antar peserta dalam 4 kelompok, yaitu Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bangka Belitung.

Download Materi Sesi IV

Sesi V

Sesi terakhir pada hari kedua ditutup dengan materi Teknik Melatih, disampaikan oleh Natsir, S.Pd, M.M, Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI. Tujuan pembelajaran materi ini secara umum adalah agar peserta mampu mempraktikkan kegiatan menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran pelatihan dikelas. Sementara itu, secara khusus adalah mempersiapkan proses pembelajaran, memilih ragam metode pembelajaran yang tepat/efektif untuk kebutuhan dan tujuan pembelajaran, memilih media dan alat bantu sesuai metode dan tujuan pembelajaran, menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, menggunakan teknik presentasi interaktif pada proses pembelajaran materi yang difasilitasi serta melakukan evaluasi hasil pembelajaran. Di akhir sesi, peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk membuat Satuan Acara Pembelajaran dan Powerpoin materi untuk kegiatan Micro Teaching, yang dilaksanakan pada hari selanjutnya, Hari ketiga, Kamis 7 Juli 2011.

Download Materi Sesi V

{gallery}tot_p2{/gallery}

{jcomments on}