logo2

ugm-logo

Hari II Pre-Konferensi APCDEM

Selasa, 25 September 2012

materi-6Sesi dilanjutkan dengan materi Operational Framework (Assessments, Needs, Plans, Interventions, and Evaluations using the Logic Model). Dijelaskan bahwa identifikasi suatu kebutuhan bukanlah penilaian tunggal, melainkan sintesis dari beberapa hal antara lain penilaian kerusakan, penilaian fungsional, kebutuhan bersyarat, sumber daya yang tersedia, tuntutan, penilaian lainnya. Akan terjadi masalah apabila kebutuhan melebihi kemampuan, salah satunya disebabkan karena penurunan kemampuan yang dimiliki akibat dari kehilangan personel, kehilangan peralatan maupun akses yang terbatas. Proses dari suatu penilaian atau assessment adalah mengetahui kebutuhan, mendefinisikan tujuan, pemilihan indicator, menjelaskan metode atau alat yang digunakan, pengembangan perencanaan, penyusunan data kolektor, pengumpulan data, sintesis data, pembuatan informasi kemudian membandingkan dengan tujuan. Suatu identifikasi kebutuhan menghasilkan pengembangan rencana strategis, perencanaan strategis adalah mengatur dan mengkoordinasikan kebutuhan dengan sumber daya sesuai dengan prioritas, dan merupakan proses produksi untuk identifikasi personel, perlengkapan, peralatan, dan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk membawa masyarakat kembali ke status pre-event. Seleksi intervensi (untuk memenuhi tujuan tertentu) antara lain mengidentifikasi intervensi yang tersedia paling mungkin untuk memenuhi tujuan tertentu, kompatibilitas dengan intervensi lain, mengembangkan pilihan lain, mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, sesuai dengan tujuan dan sumber daya. Sementara itu, proses evaluasi adalah mengidentifikasi titik poin keberhasilan, identifikasi titik poin kegagalan, menilai kinerja, laporan akhir lengkap, persiapan data untuk publikasi dan pengiriman publikasi. Evaluasi dari intervensi ditujukan untuk kebutuhan tertentu, secara eksplisit didefinisikan dan menyatakan tujuan dan sasaran sebelum pelaksanaan, tanpa menyatakan tujuan/sasaran, tidak dapat mengevaluasi intervensi.

Materi terakhir yang disampaikan adalah mengenai Preparedness Framework (Part of “Risk Reduction”). Beliau menjelaskan bahwa preparedness atau keadaan kesiapsiagaan merupakan agregat dari semua tindakan dan kebijakan yang diterapkan sebelum kejadian terjadi melalui peningkatan mitigasi potensi kerusakan dan disfungsi yang disebabkan oleh event, termasuk didalamnya adalah semua perencanaan dan sumber daya yang ditujukan untuk digunakan dalam pengentasan atau pengurangan selama kejadian dan juga melalui pengembangan kapasitas  menahan acara yang akan datang, menyediakan manajemen darurat yang efektif serta membantu recovery. Kerangka kesiapsiagaan meliputi identifikasi dari risiko/bahaya à prediksi dan perspektif sejarah (termasuk mekanisme dan tipe dari kerusakan) à pilihan bahaya yang akan dibahas à pilihan indicator yang tepat à identifikasi standar. à identifikasi kasus sekarang (termasuk bahaya umum dan spesifik dengan risiko dan kerentanan à penentuan kebutuhan à pengembangan rencana strategis termasuk penentuan tujuan dan sasaran à pemilihan intervensi à pengembangan rencana operasional intervensi à menerapkan intervensi à kesimpulan intervensi à dokumen efek à mengevaluasi termasuk efek, efektifitas, efisiensi, manfaat dan dampak serta biaya