Rupanya Indonesia tidak saja terkenal dengan kekayaan warisan budayanya, tanahnya yang subur, dan keramahan masyarakatnya, tetapi juga kekayaan akan ancaman bencana. Berada di antara dua benua dan dua samudra, lantas membuat Indonesia menjadi tempat persinggahan yang strategis dan menguntungkan tetapi juga membuat Indonesia merasakan dampaknya. Dampaknya berupa bencana alam, gempa, tsunami, banjir, angin puting beliung, longsor dan masih banyak lagi.
Ahli lempeng bumi, ahli gempa, ahli tsunami, dan ahli bencana lainnya pasti mengenal Indonesia. Betapa tidak, jalur megatrust gempa melalui hampir seluruh wilayah Indonesia. Begitu juga dengan dua lempeng bumi yang menyebabkan gempa, juga bertemu di Indonesia. Pantaslah Indonesia disebut Hipermarket Bencana.
Sudahkan kita sadar bahwa ini semua mengancam kita? Ataukah ancaman ini sudah kita anggap “teman” atau sudah biasa terjadi. Apakah korban berjatuhan akibat bencana itu biasa? Marilah kita duduk bersama untuk menyadari bahwa ini adalah ancaman yang bisa kita kurangi dampaknya terutama bagi kehidupan manusia dan bagi saudara-saudara kita yang berada di wilayah-wilayah yang rentan bencana.
Minggu lalu, kami terlibat dalam rangkaian kegiatan Asia Pacific Disaster Risk Reduction and Resilience (APDR3) dalam acara Indonesia Symposium on Disaster Risk Reduction and Resilience. Kegiatan berlangsung selama dua hari (13-14/6/2013) di Hotel Sheraton, Yogyakarta. Pada kesempatan ini, Universitas dalam (UGM dan UII) dan Luar Negeri (University of Hawaii), NGO, dan lembaga donor terlibat dalam diskusi tentang pengurangan risiko bencana di Indonesia.
Dari kegiatan ini, kami mengangkat tema Upaya Pengurangan Risiko Bencana dalam Website Bencana Kesehatan minggu ini. Kami ingin membagikan beberapa hal penting dari kegiatan APDR3 kepada pembaca sekalian, juga beberapa bacaan yang terkait. Semua ini kami sampaikan untuk mengedepankan ide dan inspirasi mengenai keterlibatan kita dalam pengurangan risiko bencana.
Silahkan mengikutinya di bawah ini:
Reportase :
Indonesia Symposium on Disaster Risk Reduction and Resilience APDR3
Sambutan pada pembukaan simposium secara bergantian di sampaikan oleh penyelenggara kegiatan, yakni Asia Pacific Disaster Risk Reduction and Resilience (APDR3), Kedutaan Besar Indonesia di Amerika, University of Hawaii Manoa, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Islam Indonesia. Dalam sambutannya, masing-masing universitas merasa senang dengan keterlibatan mereka dalam kegiatan ini. Mereka menyadari ancaman bencana di Indonesia dan berupaya melakukan sesuatu dalam rangka penanggulangan bencana. Baca selengkapnya,
Reportase:
Pre-simposium Indonesia Disaster Risk Reduction: University of Hawaii Kunjungi FK UGM
Kedatangan dekan University of Hawaii disambut oleh Dekanat Fakultas Kedokteran, bagian kurikulum, Konsultan Pokja Bencana, dan Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM. dr.Endro memulai diskusi dengan dekan University of Hawaii (UH) mengenai kurikulum kebencanaan di FK UGM. dekan UH menyatakan ketertarikannya dan mencoba membicarakan dengan presiden terkait kerjasama yang bisa dilakukan UH dan UGM dalam manajemen kebencanaan. Selengkapnya silahkan