Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta telah menyelidiki jenis ulat bulu yang marak di Jakarta. Dari 4 jenis ulat itu dipastikan bukanlah wabah yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat. "Jadi kita sudah menyelidiki ulat-ulat bulu yang kita ambil dari beberapa kawasan yang terdeteksi ada hama ulat bulu," ujar Kadis Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Ipih Ruyani, dalam jumpa pers di Gedung Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2011).
Ipih mengatakan, sampai saat ini ada 4 wilayah Jakarta yang tersebar ulat bulu, dengan titik terbanyak ditemukan di Jakarta Barat. Anehnya, ulat bulu di setiap kawasan juga berbeda-beda.
"Jadi sejauh ini masih terjangkit di Jakarta Barat meliputi Tanjung Duren, Puri Kembangan , Cengkareng, Jakarta Timur meliputi Pasar Rebo, Jakarta Utara TPU Plumpang, dan yang terakhir baru masuk di Jakarta Pusat tepatnya di Cideng," jelasnya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, 4 jenis ulat bulu yaitu:
- Kawasan Tanjung Duren dan Kembangan
Family : Lymantridae
Spesies : Euproctis sp
- Pekayon (Pasar Rabo)
Family : Limacodidae
Spesies : Ploneta Diducta
- Pekayon (Pasar Rebo)
Family : Lasiocampidae
Spesies : Trabala spp
- Cideng
Family : Noctuidae
Spesies : belum diketahui
Dari ke empat jenis itu, dipastikan berbeda dengan yang ada di kawasan Probolinggo, Jawa Timur. Agar tidak terus menjalar ke daerah-daerah lainnya, Ipih meminta ada kerja sama warga untuk menjaga lingkungan lebih bersih. Dia juga meminta masyarakat tetap tenang, karena hama ini tidak berbahaya.
"Maka itu kita harapa masyarakat juga menjaga kebersihan lingkungan. Dan saya juga meminta tidak panik, karena ini tidak berbahaya, tapi kalau yang bersentuhan dengan kulit paling hanya gatal sebentar," kata Ipih.
Kapan hama ini akan benar-benar berhenti, Ipih belum bisa memastikan. Yang jelas faktor cuaca dan jumlah predator bisa memperlambat siklus ulat bulu.
"Jenis-jenis ulat bulu yang ada di Jakarta hanya menimbulkan dampak gatal ringan dan rasa panas jika menempel pada kulit. Tapi tidak sampai ada yang menggangu kesehatan," tandas wanita berjilbab ini.
Sumber: www.detik.com