Tanah longsor dan banjir mengepung Desa Hui, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (12/5).
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun, desa yang terletak sekitar 150 kilometer arah timur Kupang itu tidak bisa ditempati lagi. Pasalnya, hampir seluruh wilayahnya terkena longsor. Musibah itu terjadi akibat hujan deras yang berlangsung tanpa henti selama satu pekan terakhir. Tanah longsor paling banyak terjadi di areal perkebunan dan pertanian masyarakat.
Bupati Timor Tengah Selatan Paul Mella mengatakan itu kepada wartawan seusai bertemu Gubernur NTT Frans Lebu Raya untuk melaporkan bencana tanah longsor tersebut.
Sampai Kamis siang, hanya 29 keluarga yang terkena dampak longsor. Dan 29 keluarga tersebut berhasil dievakuasi ke gedung gereja yang luput dari tanah longsor. "Desa Hui tenggelam karena longsor sehingga warga diungsikan ke gereja-gereja terdekat," kata Paul Mella.
Longsor juga menimpa Desa Ob, masih berada di Kecamatan Oenino. Sedikitnya 62 rumah rusak berat. Rumah penduduk di desa tersebut juga tidak bisa dihuni lagi sehingga harus dibangun rumah darurat.
Desa-desa yang terkena bencana tanah longsor sulit diakses jalan ke desa tersebut putus total. "Kesulitan kita adalah menjangkau lokasi yang terkena bencana banjir dan tanah longsor," katanya.