Metrotvnews.com, Kalianda: Intensitas kegempaan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda tercatat sekitar 1.040 kali dalam sehari. "Intensitas kegempaan sekali dalam satu menit dan terkadang hanya satu kali dalam dua menit," kata petugas pemantau Gunung Anak Krakatau, Andi Suardi, di pos pemantau Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Ahad (20/11).
Menurut Andi, kegempaan gunung terus menurun dari 1.690 kali, kemudian 1.365 kali, dan hari ini 1.040 kali. "Kemungkin terus mereda hingga beberapa hari ke depan," Andi memperkirakan.
Tapi, tambah Andi, pihaknya masih sulit memantau gunung itu lewat mata telanjang. Gunung diselimuti kabut tebal dan hujan. Meski menurun, menurut Andi, potensi letusan dan erupsi material vulkanik tetap ada.
"Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) belum menurunkan status Anak Krakatau, tetap Siaga," terang Andi.
Andi memperkirakan, kegempaan terjadi karena material vulkanik masih tersumbat hingga belum erupsi. Kegempaan pun masih cukup rapat. Penurunan intensitas kegempaan diperkirakan karena curah hujan mulai tinggi beberapa pekan terkahir hingga mempengaruhi suhu di sekitar gunung.
Ia mengimbau, nelayan dan wisatwan tetap waspada dengan aktvitas Anak Krakatau. Sebab letusan bisa terjadi sewaktu-waktu. "Nelayan dan wisatawan masih dilarang mendekat radius dua sampai tiga kilometer dari gunung tersebut," terang Andi.