Status waspada alias level III Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara, dinaikkan menjadi awas (level IV) per 10 Juli 2011 pukul 22.00 Wita. Masyarakat setempat pun diminta mewaspadai ancaman bahaya letusan yang terjadi tiba-tiba dengan diiringi lontaran material pijar dan hujan abu tebal.
Berdasar informasi dari www.vsi.esdm.go.id, Senin (11/7/2011), sejak 9 Juli 2011 gempa vulkanik dan frekuensi letusan telah menunjukkan peningkatan secara signifikan. Sedangkan pada 10 Juli 2011 pukul 05.01 Wita teramati abu letusan putih kelabu dengan tinggi lebih kurang 500 meter.
Sejak akhir Juni, melalui seismograf PS-2 sistem telemetri, hingga 10 Juli 2011 terekam gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal, gempa letusan, serta getaran tremor vulkanik. Selain itu, berdasar pengukuran gas SO2 di Gunung Lokon sejak 30 Juni 2011 hingga 10 Juli 2011 menunjukkan fluktuasi jumlah gas SO2 yang dikeluarkan oleh aktivitas Gunung Lokon saat ini. Nilai pengukuran SO2 yang bersifat fluktuatif, mengindikasikan masih adanya suplai gas vulkanik dari magma.
Kini pemantauan secara intensif terus dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan gunung yang memiliki tinggi puncak sekitar 1.579 meter di atas permukaan laut ini. Dengan peningkatan aktivitas gunung ini, ancaman bahaya saat ini adalah letusan magmatik disertai lontaran material pijar, pasir dan hujan abu tebal dengan atau tanpa diikuti aliran awan panas letusan secara tiba-tiba. Masyarakat juga diminta mewaspadai awan panas pada alur Sungai Pasahapen.
Kementerian ESDM memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat setempat. Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Lokon yang berada di daerah Kawasan Rawan Bencana II, yaitu ke arah timur dari pusat erupsi (dalam radius 3,5 km dari pusat erupsi Kawah Tompaluan) antara lain Kelurahan Kinilow (lingkungan 1, 2, 3 dan 7), Kinilow I (lingkungan 5) dan Kelurahan Kakaskasen I agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman erupsi Gunung Lokon.
Kedua, masyarakat perlu mewaspadai terjadinya lahar pada aliran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon. Ketiga, untuk kelurahan yang berada di sekitar Gunung Lokon namun berada di luar Kawasan Rawan Bencana II agar mewaspadai terjadinya hujan abu, pasir, dan kemungkinan dapat terkena lontaran batu. Keempat, masyarakat diminta tenang dan mengikuti arahan pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon diharap melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar siap siaga mengantisipasi jika terjadi erupsi tiba-tiba. Pemda setempat juga diminta berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lokon di Desa Kakaskasen, Kota Tomohon, Sulut atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Sumber: detik.com