logo2

ugm-logo

Pertemuan Pembahasan PBB di Kabupaten Paniai

asdPertemuan pembahasan PBB di kabupaten Painai telah berlangsung pada 23 Mei 2013. Peserta yang hadir diantaranya : Robby Kayame (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paniai), Mathias Gobay (Kasie Imunisasi), Martinus U.Yukey (Kasubdin Yankes), Elias Tatogo (Kasie HIV/AIDS), Willem Tekege (Kasubdin Promkes), Damianus P (Kasie Pelayanan), Budiono (Bagian Perencanaan), Oktovina Kayame (Kasie KIA/Kesga), Dolfina Nawipa (Kasie Kesga Gizi), Fx. Mote (Kepala Bappeda), Eliser Yogi (Kabid Sosbud), Tuyan A. Mote-Marike Kayame (Kasubid), Yan Pigay (Kasubid Sosbud), dr. Agus Chen (Kepala RSUD Painai) dan Yan Kayame (staf Dinkes).

Kegiatan dibuka oleh Kadinkes dan beberapa hal menarik yang disampaikannya diantaranya pertama, masalah kesehatan yang dirasa penting di Paniai: HIV/AIDS dan infertilitas. KB dianggap tidak sesuai diterapkan di Paniai. Kedua, untuk sektor KIA, program yang telah digulirkan saat ini antara lain: Gerakan Sayang Ibu, kemitraan bidan-dukun, pelatihan untuk SPK dan D1 kebidanan tetapi bertolak belakang dengan kebijakan di Poltekkes Papua. Ketiga, dari segi fasilitas; Puskesmas Enarotali akan dikembangkan menjadi tempat perawatan persalinan, sudah dibangun 8 Polindes namun hanya 1 yang ditinggali oleh bidan desa. Keempat, hal yang menghambat persalinan di fasilitas kesehatan yaitu masalah kultur dan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Misalnya: pengambilan keputusan tentang melahirkan ada di tangan suami (bila suami jauh atau tidak ada di tempat, istri tidak berani untuk melahirkan di luar rumah), ada kepercayaan bahwa semakin banyak darah berarti menyembuhkan rasa sakit. Kelima, hanya ada empat Puskesmas yang melaksanakan imunisasi sehingga cakupan sangat rendah, pengawasan untuk penggunaan dana BOK lemah. Kelima, kader dapat menjadi titik penting untuk outreach, hanya saja pendataan kader masih kurang, banyak kader yang berpindah-pindah tempat.

Kemudian, acara selanjutnya ialah paparan dari Kepala Bappeda. Berikut ini beberapa poin yang disampaikan :

Di RKPD Dinas Kesehatan sudah dimasukkan 19 macam yang berkaitan dengan KIA, sebagai berikut:

  1. Pengadaan Pusling air danau 2 unit untuk distrik Obano dan Komopa
  2. Pembangunan Puskesmas PONED di distrik Panbar dan Agadid
  3. Pendidikan dan Pelatihan Tim PONED Puskesmas Enarotali 30 orang
  4. Bantuan biaya tugas belajar dokter spesialis 5 orang
  5. Pelatihan Kader Posyandu di Distrik Yatamo, Pantim, Panbar
  6. Bimtek Program Pelayanan Kesehatan
  7. Pelatihan APN bagi bidan desa/kampung
  8. Bantuan biaya tugas belajar D3 bidan kelas Paniai di Nabire
  9. Revitalisasi Posyandu
  10. Revitalisasi polindes 3 unit (Keniapa, Waidede, Madi) 
  11. Pembangunan Poskesdes
  12. Pengadaan bidan kit 50 buah,
  13. Penuluhan kesehatan bayi, balita dan ibu hamil
  14. Pelatihan tenaga bidan desa 52 orang
  15. Pembinaan kelas ibu hamil dan peningkatan kerjasma kemitraan dukun dan bidan
  16. PMT bumil 20 org melalui Puskesmas
  17. PMT balita dan anak
  18. Ada pula: program penyediaan pelayanan kesehatan daerah terpencil ke 3 Puskesmas

Sementara, PAD Paniai sangat kecil sehingga sangat tergantung dengan dana dari pusat. Maka. perlu melibatkan petugas lapangan dalam proses perencanaan misalnya: bidan, dukun, kader, dan sebagainya. Kemudian muncul usulan untuk pengembangan kader melalui kegiatan gereja, misal: Posyandu, imunisasi. Selanjutnya, tim Provinsi yang diwakili oleh Yane Tambing memaparkan tentang program penguatan PBB untuk sektor KIA

Pertemuan Sosialisasi Lintas Sektor Penguatan PBB untuk KIA

Pertemuan ini telah berlangsung pada 24 Mei 2013. Peserta yang terlibat antara lain : Bupati Paniai, Kadinkes Paniai, Kepala Bappeda Paniai, Staf Dinkes Paniai, Staf Bappeda Paniai, tokoh PKK dan tokoh BPMK, Agenda yang diangkat dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam ini, tim Provinsi-UGM yang diwakili oleh dr. Tiara memaparkan mengenai program PBB yang diselenggarakan atas kerjasama antara Provinsi Papua, FK dan FKM Uncen serta FK UGM. Disamping itu, Bupati Paniai menyatakan dukungannya secara penuh. Tindak lanjut dari pertemuan ini adalah pertama, UGM dan tim Perencanaan Berbasis Bukti Provinsi Papua memberi masukan tambahan untuk strategi KIA untuk Dinkes Paniai dan RSUD Paniai. Kedua, strategi yang dianggap perlu dan dapat dilakukan akan dimasukkan ke dalam APBD Perubahan Kabupaten Paniai. Ketiga, capacity building akan diberikan kepada berbagai instansi kesehatan di Kabupaten Paniai sekitar bulan Agustus-September 2013.