logo2

ugm-logo

LAPORAN PERTEMUAN PEMANTAPAN SISTEM RUJUKAN
MATERNAL NEONATAL KEMENKES RI

Medan 3-6 Juni 2013

PENDAHULUAN

Kemenkes berkeinginan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi dengan memantapkan sistem rujukan maternal dan neonatal bagi beberapa daerah yang AKI dan AKBnya masih tinggi. Pertemuan dilakukan bagi 3 regional yaitu bertempat: di Surabaya (Maret 13), Medan (3-6 Juni 13), Makassar (waktu pastinya belum diketahui). Pada pertemuan Medan ini saya mewakili PKMK FK UGM sebagai narasumber dengan judul presentasi: Pengembangan Sistem Rujukan Maternal Neonatal bagi kabupaten/kota.

Seharusnya pertemuan tsb selama 3 hari, tetapi saya hanya mengikuti 2 hari yaitu tanggal 3-4 Juni 2013.

TUJUAN PERTEMUAN

Tujuan Umum:

Melakukan pemantapan sistem rujukan di 7 propinsi

Tujuan Khusus:

  1. Tersosialisasinya tahap-tahap pengembangan sistem rujukan
  2. Teridentifikasinya kendala dalam pelaksanaan sistem rujukan
  3. Terdatanya PONED dan PONEK kab/kota di 7 propinsi
  4. Memperkuat peran Dinkes dan RS dalam pengembangan jejaring rujukandi daerah
  5. Tersusunnya tindak lanjut pelaksanaan pemantapan sistem rujukan di daerah

WAKTU DAN TEMPAT

Hermes Palace Hotel Medan

PELAKSANA PERTEMUAN

Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kemenkes RI

PESERTA/PENERIMA MANFAAT

  • PUSAT:
    1. Direktorat Bina kesehatan Ibu, dan Direktorat Bina Kesehatan Anak
    2. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, dan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan
    3. Kepala Pusat Pembiayaan dan jaminan Kesehatan
    4. Ketua: POGI, IDAI, IDI
    5. PKMK FK UGM
    6. Staf Subdit Bina Kes Maternal dengan pencegahan komplikasi
       
  • PROVINSI:

    Sumut, Sumsel, Sumbar, DIY, Lampung, Riau, Kepri (masing-masing t.d: Kadinkes, Kabid Kesga, kabid Yankes, Pengelola KIA, Direktur RS Prov, Sp.OG, Sp.A, Dekan FK)

  • KABUPATEN:
    Masing-masing provinsi tsb mengirim 1 kabupaten (masing-masing kabupaten t.d: Kadinkes, Direktur RSUD, Pengelola KIA, 1 Kepala Puskesmas/Bikor Puskesmas) .Catatan: DIY mengirim Kab.Kulon Progo

ACARA/MATERI

HARI I:

  1. Strategi penurunan AKI dan AKB melalui pemantapan sistem rujukan maternal neonatal (Dir Bina Kes Ibu)
  2. Skema pembiayaan rujukandalam jaminan kesehatan nasional

HARI II:

Panel I:

  1. Pengembangan sistem rujukan maternal neonatal di kab/kota (PKMK FK UGM)
  2. Pengalaman Prov.DIY dalam pengembangan sistem rujukan maternal neonatal (Dinkes DIY)
  3. Dukungan Dinkes Sumut dalam pengembangan sistem rujukan (Dinkes Sumut)
  4. Pengalaman Dinkes kab dalam pengembangan sistem rujukan maternal neonatal (Dinkes Deli Serdang)

Catatan: saya hanya mengikuti panel I karena harus segera kembali ke Yogyakarta

Panel II:

  1. Prinsip-prinsip rujukan maternal (PP POGI Pusat)
  2. Prinsip-prinsip rujukan neonatal (PP IDAI Pusat)
  3. Upaya RS dalam pengembangan sistem rujukan (RSUD Tanjung Pinang)

HARI III:

  1. Kunjungan lapangan ke RS PONEK dan Puskesmas PONED
  2. Diskusi penyusunan RTL pengembangan sistem rujukan maternal neonatal

DISKUSI/CATATAN YANG MENARIK

Khususnya di hari I dan Panel 1 Hari ke II

  1. Direktur Kes Ibu (dr.Maya Gita) sangat fasih dan total menggunakan angka "absolut" untuk kematian ibu dan bayi. Nampaknya "provokasi" PLT sudah mengalami proses internalisasi di Kemenkes (mantaaapppp....)
  2. Penyampaian dari Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK) sangat normatif, belum ada upaya terobosan dalam sistem rujukan terencana untuk penurunan AKIdan AKB. Tetapi lumayanlah karena sudah mulai diundang oleh Dirjen KIA dan Gizi (selama ini kerja sendiri-sendiri kadang tidak konek)
  3. Dr.Haerani dari FK USU mempertanyakan: apa kapasitas Dekan FK untuk hadir/diundang dalam acara seperti ini?
  4. Seorang dokter spesialis dari RS Provinsi (lupa mencatat namanya) mempertanyakan: bagaimana rumusnya kok bisa mengatakan bahwa dengan memperbaiki sistem rujukan bisa mengurangi kematian sebesar 60% (dari presentasi dr.Maya Gita)
  5. Data DIY (Januari – Mei 2013):
    Kematian ibu: 16 (Kota Yk 4, Bantul 4, KulonProgo 3, Gunungkidul 2, sleman 3) ;
    Kematian bayi: 100 (Kota Yk 18, bantul 23, KulonProgo 14, Gunungkidul 18, Sleman 27)
  6. Diskusi lain: biasa saja
  7. Menurut pengalaman di Surabaya: Langkah-penyusunan Manual Rujukan dari PKMK dijadikan sebagai referensi utama sewaktu menyusun RTL kabupaten/kota. Mungkin di Medan juga demikian, tapi saya tidak mengikuti acaranya.


Materi Presentasi :

 

Yogyakarta, 6 Juni 2013

Sitti Noor Zaenab