logo2

ugm-logo

Reportase: Sosialisasi dan Simulasi HDP RSUD Kabupaten Belitung Timur

Sosialisasi dan Simulasi HDP RSUD Kabupaten Belitung Timur

11-12 Mei 2016

Reportase Hari 1

 

 

Pembukaan

Kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Hospital Disaster Plan (HDP) RSUD Kabupaten Belitung Timur kali ini merupakan kegiatan lanjutan dari penyusunan dokumen HDP pada November tahun 2015. Dokumen HDP pada saat itu telah selesai dibuat sehingga perlu dilakukan uji coba untuk mengetahui keoperasionalan dokumen tersebut.

Kegiatan dibuka oleh Direktur RSUD Kabupaten Belitung Timur dan perwakilan Divisi Manajemen Bencana, PKMK FK UGM. dr. Sulanto Saleh Danu, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dan sangat mengapresiasi usaha rumah sakit dalam menyelenggarakan ini sebab tantangan besar setelah berhasil membuat dokumen HDP adalah melakukan sosialisasi dan uji coba. Direktur berharap agar para karyawan di rumah sakit semakin meningkat kompetensinya dengan pelatihan, seminar, dan kegiatan seperti saat ini. Ditambah, hal ini memang dibutuhkan oleh Kabupaten Belitung Timur sebab memang banyak kasus bencana yang pernah dan akan rumah sakit hadapi ke depannya. Seminggu yang lalu, diceritakan bahwa rumah sakit juga sempat menerima korban kecelakaan kapal. Meski masih bisa ditangani dan belum dikatakan bencana tetapi kita harus terus siap siaga.

Peserta pada sesi pagi ini berjumlah 25 orang yang merupakan tim SPGDT-B dan tim Bencana rumah sakit. Kali ini ada 3 materi pengayaan yang diberikan oleh tim PKMK FK UGM. Sesi pertama dan kedua disampaikan oleh dr. Hendro Wartatmo dengan judul materi Pengantar Bencana dan Mengapa Rumah Sakit Membutuhkan HDP dan Hospital Incident Command System dan Overview HDP.

dr-hendro

dr. Hendro menceritakan mengenai kasus-kasus penanganan korban bencana nasional. Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa jenis korban berbeda-beda antar jenis bencana. Rumah sakit setempat ada yang mengalami kollaps sehingga harus mendirikan rumah sakit lapangan atau melakukan perawatan di tempat umum lainnya seperti aula, sekolah, dan lainnya. Ada juga rumah sakit yang tidak kollaps tetapi kekurangan sumber daya.

Dalam materi yang disampaikan, peserta menanyakan mengenai kapan sebaiknya tim bencana ini diaktifkan? Bagaimana jika salah satu personel tidak ada?. Pertanyaan ini ditanggapi dr. Hendro bahwa yang perlu dimengerti adalah tidak perlu membantuk struktur organisasi yang baru untuk bencana. Namun, perlu disadari bahwa dalam kondisi bencana akan ada perbedaan struktur organisasi yakni adanya kadatangan relawan. Relawan inilah yang perlu dipikirkan untuk diperbantukan dimana dalam struktur organisasi yang ada. Menjawab kapan diaktifkan, itu tergantung dari protap pengaktifan bencana di rumah sakit. Ada baiknya rumah sakit membuat berdasarkan kemampuan rumah sakit sendiri dalam menghadapi korban dan bagaimana agar sesingkat mungkin proses pengaktifannya.

dr-bella

Sesi berikutnya diisi oleh dr. Bella Donna. Beliau kembali mengingatkan tentang kebijakan Hospital Disaster Plan dalam regulasi rumah sakit maupun dalam akreditasi. Meski demikian, harapannya HDP dapat disusun sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga dirasakan manfaatnya. Jika sudah disusun dan diuji secara operasional maka akreditasi pasti bisa dilalui. dr. Bella juga mengingatkan tentang komponen Hospital Disaster Plan, bagian fasilitas perlu diperhatikan, apakah sesuai atau tidak, melalui simulasi esok bersama-sama kita akan melihat fungsi organisasi dan fasilitas yang sebelumnya telah ditentukan dalam dokumen HDP RSUD Belitung Timur.

sosialisasi-hdp

Sesi siang, jumlah peserta bertambah menjadi 60 peserta yang berasal dari perwakilan bagian-bagian di rumah sakit. Sesi ini merupakan sesi sosialisasi dokumen HDP RSDU Belitung Timur. Sesi ini disampaikan oleh Hendri selaku tim penyusun dokumen HDP.

Sesi selanjutnya adalah persiapan simulasi esok. Sesi ini dimulai dengan pengujian kasus bencana kepada seluruh peserta atau semi Table Top Exercise. Fasilitator: Sutono, Budi, Bella, Madelina, dan Sulanto melemparkan beberapa kasus bencana di rumah sakit kepada seluruh peserta, memberikan kesempatan untuk peserta menjawab dan berkoordinasi. Kegiatan ini kemudian menjadi lebih hangat dengan tanggapan dan pertanyaan dari peserta. Peserta menyadari bahwa membaca dokumen saja belum dapat memberikan bayangan tugas mereka dengan jelas, memang perlu simulasi.

Setelahnya, peserta dibagi menjadi dua, tim HDP dan karyawan rumah sakit yang bertugas esok dan peserta yang bertugas sebagai korban.

sesi-table-top

 

 

Hari Ke-Empat

Hari Jumat, 3 Juni 2011

13:45 - 16:30
Materi  :   HOT TOPICS
Chair    :   J. McGlown, Indianapolis, IN/US

Materi  :   Disaster Task force’s Management Support at Emergency Response Phase
              in the Merapi Eruption November 2010

              H. Wartatmo/Center of Health Service Management (CHSM)
              Faculty of Medicine, University of GadjahMada, Yogyakarta

alt

 
dr.Hendro Wartatmo dari PMPK FK UGM presentasi dengan judul disaster task force’s management support at Emergency Response phase  in the Merapi eruption November 2010", presentasi ini membahas mengenai kejadian bencana letusan merapi dan tugas dari PMPK dalam membantu penanganan bencana dengan sistem manajemen. Beliau memaparkan bahwa Gunung Merapi merupakan gunung berapi paling aktif di dunia, meletus pada tanggal 26 Oktober 2010 pukul 17,02, dan diikuti oleh beberapa letusan. Letusan terbesar terjadi pada tanggal 5 November 2010. Kerusakan akibat bencana: 386 orang tewas, dan kerugian lebih dari $ 400 juta. Sebuah wilayah yang luas dari tanah yang subur dan pemukiman hancur yang mengakibatkan lebih dari 200.000 pengungsi. Bencana ini berdampak terhadap 2 provinsi dan 6 kabupaten. Hasil penelitian yang dilakukan adalah evaluasi masukan menunjukkan bahwa anggota gugus tugas bertanggung darurat datang dari pusat, provinsi, pegawai pemerintah kabupaten, perguruan tinggi dan anggota organisasi non pemerintah. Sumber keuangan dari dana publik dan swasta. Ada masalah koordinasi program dan penyaluran anggaran dari kas negara karena beberapa letusan. Sebagian besar masalah ini diselesaikan oleh tim dukungan manajemen untuk satuan tugas. Dr.Hendro mendapatkan apresiasi yang bagus dari moderator  J.MC Glown Indianapolis/USA

Download Abstrak

16:30 – 17.30
Closing Ceremony

Main Hall (Hall I)
Pemilihan ketua baru WCDEM, ketua baru yang terpilih berasal dari Australia

alt


 
Perwakilan dari Indonesia, dr.Hendro Wartatmo, Sp.B KBD bersama Presiden WADEM baru yang terpilih “Paul Arbon” dari Australia.

alt


Ketua panitia sebelumnya membeberkan hasil pertemuan WCDEM kali ini yaitu mempromosikan, mensupport dan mengkontribusikan “safe hospital” sebagai strategi internasional untuk mereduksi disaster. Mengembangkan, mendukung standar pelayanan yang baik  juga menjembatani pengembangan sistem EMS dan integrasi antara sistem EMS dan pelayanan kesehatan. Mengembangkan dan mengamati konsensus yang menyangkut terminologi standar dan rancangan pelaporan serta membuat pelatihan dan pendidikan  untuk tindakan awal yang mendukung “life supporting first air (LSPA)” disegala level. Membantu mengidentifikasikan dan meningkatkan pekerjaan militer dan kerjasama antara sipil dan militer saat terjadi bencana serta menfokuskan diri pada  implementasi pelayanan terbaik serta kompetensi minimal. Peningkatan empati dan proaktif dalam mereduksi resiko disaster juga menjadi hasil pertemuan WCDEM kali ini tidak lupa memfokuskan diri pada pengembangan dan implementasi metode standar evaluasi dari intervensi yang spesifik. Pengembangan dan promosi pelaporan data dengan informasi data nyata menjadi hubungan yang penting bagi para tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga medis yang akan melakukan tindakan medis


Acara WCDEM ke-18 yang berikutnya pada tahun 2013 akan di laksanakan di Manchester Inggris diselenggarakan oleh University Hospitals of South Manchester (UHSM) Academy Centre for Global Health atas nama The World Association for Disaster and Emergency Medicine. Sebagai pendahuluan maka panitia pelaksana Kongres ke-18 menceritakan keadaan Manchester serta dimana  rencana diadakan pertemuan pembukaaan dan Gala Dinner serta sosial program yang akan dikunjungi. Mereka berharap seluruh peserta Kongres ke-17 di Cina dapat hadir di Manchester
alt 
Acara terakhir adalah pemberian award dan penghargaan Kepada Panitia Penyelenggara Kongres ke-17 di Cina yang diberikan oleh "Judith Fisher".

alt